-
-

Tuesday, August 02, 2011

Suplemen DHA Tak Membuat Bayi Lebih Kuat Lawan Infeksi


foto: ThinkstockJakarta, Memberikan suplemen asam lemak omega-3 pada ibu hamil kabarnya dapat membantu mencegah infeksi pada bayi. Namun manfaat docosahexaenoic acid (DHA) nampaknya tidak selalu jelas dalam penelitian terhadap ibu-ibu di Meksiko.

Para peneliti mengatakan bahwa tidak semua bayi mendapat manfaat DHA. Tidak ditemui efek yang sangat mencolok dengan memberi tambahan dalam DHA ibu. "Apa yang kami temukan hanyalah kecenderungan manfaat yang cukup umum", kata penulis penelitian, Usha Ramakrishnan dari Emory University di Atlanta seperti dilansir Reuters, Selasa (2/8/2011).

Asam lemak seperti DHA dapat ditemukan pada sel-sel tubuh yang bertugas memerangi penyakit. Namun penelitian mengenai efek suplemen asam lemak pada anak-anak atau orang dewasa menunjukkan 'efek yang tidak konsisten' terhadap sistem kekebalan tubuh. Apakah wanita hamil yang diberikan tambahan DHA dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi mereka juga masih kurang jelas.

Untuk menyelidiki pertanyaan itu, Ramakrishnan dan rekan-rekannya merekrut lebih dari 1.000 wanita hamil dengan usia kandungan empat sampai lima bulan. Mereka sebelumnya telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan beberapa klinik kesehatan di Cuernavaca, Meksiko.

Setengah dari para relawan mengkonsumsi dua 200 miligram suplemen DHA setiap hari. Setengah lagi sebagai kelompok pembanding, meminum kapsul plasebo dua kali sehari yang mengandung campuran jagung dan minyak kedelai.

Para ibu hamil hamil tersebut terus mengkonsumsi suplemen sampai melahirkan. Kemudian mereka membawa bayi mereka ke rumah sakit umum di Cuernavaca pada satu, tiga, dan enam bulan setelah melahirkan untuk memeriksakan gejala terakhir penyakit bayi mereka.

Pada bulan pertama, bayi dari ibu yang mengonsumsi DHA memiliki kecenderungan gejala pilek lebih sedikit dibandingkan bayi dari ibu yang tidak mengkonsumsi. Sekitar 38 persen bayi kelompok DHA menunjukkan gejala pilek pada beberapa minggu sebelum jadwal pertemuan, sedangkan pada bayi plasebo sekitar 45 persen.

Pada usia tiga dan enam bulan, tidak ada perbedaan yang jelas antara kedua kelompok bayi berkaitan dengan gejala flu. Tapi pada bayi yang tidak sakit, mereka yang telah mendapatkan DHA ibu memiliki durasi gejala flu yang lebih singkat. Namun terdapat beberapa kasus di mana bayi yang mendapatkan DHA mengalami gejala pilek lebih lama dari bayi plasebo.

Ramakrishnan mengatakan bahwa pada umumnya cukup aman untuk mengkonsumsi DHA selama kehamilan, setidaknya dalam dosis yang telah diuji timnya. Pada dosis yang lebih tinggi, asam lemak DHA dapat meningkatkan dengan risiko perdarahan. Dosis 400 miligram sehari cukup setara dengan apa yang ada dalam vitamin prenatal atau beberapa ikan tiap minggu.

Karena kekhawatiran mengenai kandungan merkuri, US Food and Drug Administration menyarankan wanita hamil membatasi asupan ikan hanya dua kali makan per minggu dan memilih ikan atau kerang yang rendah merkuri seperti salmon dan udang. Beberapa penelitian juga telah mengaitkan asam lemak omega-3 dengan penurunan kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Jadi haruskah semua ibu hamil mengkonsumsi suplemen DHA agar bayi mereka lebih kuat melawan infeksi? "Saya pikir hal itu dapat bervariasi, tidak semua orang dapat mengambil manfaat," kata Ramakrishnan.

ir/ir)





detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons