Tertawa Ngakak Bisa Berbahaya Bagi Penderita PPOK

(Foto: thinkstock)Jakarta, Tertawa diketahui bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Tapi bagi orang yang memiliki gangguan paru seperti PPOK, sebaiknya jangan tertawa berlebihan karena bisa berdampak buruk.

Sebuah studi yang mengevaluasi humor dan tawa pada pasien PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) menemukan bahwa tertawa berlebihan dan keras bisa mengurangi fungsi paru-paru, setidaknya dalam jangka waktu pendek.

Studi ini dipimpin oleh Kim Lebowitz Feingold dari Cardiac Behavioural Medicine at the Bluhm Cardiovascular Institute of Northwestern Memorial Hospital dan melibatkan 46 pasien PPOK. Hasil dari studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Heart and Lung.

Hasil studi ini melaporkan pasien yang menonton video komedi dan tertawa selama 30 menit memiliki fungsi paru-paru yang lebih rendah dibanding dengan pasien yang menonton tapi tidak tertawa.

"Hal ini mungkin karena selama tertawa jumlah udara yang masuk ke paru-paru akan meningkat dibandingkan saat bernapas normal. Tapi pasien dengan PPOK memiliki kesulitan dalam mengeluarkan udara sehingga semakin banyak udara yang terjebak," ujar Lebowitz Feingold, seperti dikutip dari Health24, Kamis (4/8/2011).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humor memiliki dampak yang berbeda-beda, terutama humor yang disertai dengan tertawa keras pada pasien dengan kondisi PPOK yang parah.

"Humor benar-benar kompleks dan memiliki manfaat, tapi pada kenyataannya mungkin manfaat ini tidak baik untuk semua orang sepanjang waktu," ujar Charles Emery dari Ohio State University.

PPOK adalah gangguan paru-paru kronis, progresif yang ditandai dengan kesulitan bernapas terutama saat mengeluarkan udara dari paru-paru. Jika tidak ditangani dengan baik bisa menurunkan kualitas hidup.

"Kami tahu ada konsekuensi negatif bagi pasien PPOK, jadi saya pikir harus mencari kondisi ideal agar tawa dan humor bisa memberikan manfaat," ujar Lebowitz Feingold.
ver/ir)





detikhealth.com

-