-
-

Saturday, April 30, 2011

Murahnya Sehat dengan Makan Tahu


(Foto: thinkstock)Jakarta, Tahu merupakan sumber protein murah yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan protein yang tinggi pada tahu, membuatnya dapat menjauhkan segala macam penyakit berbahaya.

Tahu dibuat dengan mengentalkan sari kedelai menggunakan garam mineral (biasanya kalsium sulfat). Sari kedelai inilah yang membuat tahu kaya dengan manfaat kesehatan.

Berikut beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh dengan rajin makan tahu, seperti dilansir Lifemojo, Sabtu (30/4/2011):

1. Mencegah penyakit jantung
Sejumlah studi dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol buruk) tanpa menurunkan HDL (kolesterol baik), yang menyebabkan penurunan risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan produksi energi
Tahu merupakan sumber makanan yang kaya zat besi, yang menyediakan 30 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk zat besi dalam 100 gram.

Kehadiran zat besi dalam tahu terutama digunakan sebagai bagian dari hemoglobin yang membantu dalam ransportasi dan pelepasan oksigen ke seluruh tubuh mempromosikan produksi energi.

Tahu juga menyediakan 10 persen dari nilai harian yang direkomendasikan untuk tembaga, mineral penting yang dimanfaatkan dalam sel darah merah. Tembaga juga membantu dalam mengurangi gejala rheumatoid arthritis.

3. Bermanfaat untuk wanita, khususnya wanita menopause
Makanan yang berasal dari kedelai, seperti tahu mengandung isoflavon (fitoestrogen atau estrogen tanaman) yang bekerja pada tubuh seperti bentuk estrogen.

Selama menopause, estrogen wanita berfluktuasi, baik naik atau turun di bawah tingkat normal. Nah, fitoestrogen dari kedelai dapat membantu menjaga keseimbangan hormon tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi dan beratnya gejala hot flashes (rasa panas pada perut) pada wanita menopause.

4. Mencegah osteoporisis
Tahu juga bisa menjadi sumber yang kaya kalsium tergantung pada koagulan yang digunakan dalam pembuatan (seperti kalsium sulfat yang digunakan oleh produsen tahu).

Hal ini membantu melindungi terhadap penyakit seperti kehilangan tulang, kelemahan tulang, rheumatoid arthritis dan osteoporosis. Penelitian baru juga menunjukkan bahwa isoflavon dalam makanan kedelai dapat memperkuat densitas (kepadatan tulang). Ini bisa membuat tahu berguna dalam menangkal penyakit tulang pada wanita postmenopause.

5. Membantu menurunkan berat badan
Tinggi protein membuat pemakan tahu tidak cepat merasa lapar. Juga, sifat rendah kalori (sekitar 80 kalori dalam 100 gram) tidak menambahkan kalori ekstra untuk menu diet Anda.

6. Membantu pasien diabetes dengan masalah ginjal
Diabetes dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, salah satunya gagal ginjal. Diabetes adalah penyebab utama kegagalan ginjal dengan tanda awal adanya sejumlah protein dalam urin.

Sebuah penelitian dilakukan pada pria dengan diabetes tipe 2, yang semuanya didiagnosis dengan penyakit ginjal yang terkait dengan diabetes, menemukan bahwa protein kedelai dapat menurunkan 10 persen protein yang ditemukan dalam air seni.





mer/ir)

Cegah Kebotakan di Usia Muda Agar Tak Seperti Pangeran William


William-Kate (Foto: reuters)Jakarta, Pangeran William tampak gagah dan ganteng di acara pernikahannya dengan Kate Middleton. Tapi ketika topinya dibuka, terlihat gejala kerontokan dan kebotakan rambut yang dialami Pangeran William yang cukup mengganggu.

Di usia yang masih 29 tahun menurut beberapa pakar rambut, William sudah mengalami gejala ancaman kebotakan yang cukup menakutkan bagi pria. Analisa kebotakan pun muncul, mulai dari kebiasaan memakai topi di militer hingga faktor keturunan.

Menurut para pakar mengenakan topi terlalu lama dan terlalu ketat pada iklim yang panas dan lembab dapat berkontribusi pada ekskresi dan akumulasi sebum dan minyak pada rambut.

Tapi ancaman kebotakan saat ini sudah bisa dicegah karena kemajuan teknologi mampu menemukan beberapa pengobatan yang diyakini efektif untuk mengatasi kebotakan.

Beberapa pengobatan di masa depan yang efektif untuk mengatasi kebotakan, seperti dilansir Askmen, Sabtu (30/4/2011) adalah:

1. Kloning rambut (hair multiplication atau penggandaan rambut)
Penggandaan rambut (implantasi sel folikel) melibatkan reproduksi folikel rambut sehat dan menyebarkannya dalam jumlah cukup besar untuk benar-benar menghilangkan pola kebotakan pada pria.

Inilah adalah pengobatan modern dan versi baru dari transplantasi atau cangkok rambut. Cara ini tidak hanya menumbuhkan rambut di tempat baru, tetapi juga membuat rambut baru menjadi tebal dan bergelombang.

2. Tes genetik
Pengujian genetik adalah cara masa depan untuk mencegah kebotakan pada pria. Pria yang mewarisi dua varian genetik tertentu 7 kali lebih mungkin untuk menjadi botak, menurut para peneliti yang menganalisa genom manusia pada strain DNA yang menyebabkan kebotakan pola pria.

Bila genetik yang menyebabkan kebotakan diketahui lebih awal, maka bisa dilakukan cara pencegahan dengan layanan genotipe.

3. Regenerasi alami
Ilmuwan di University of Pennsylvania mempelajari reparasi luka pada tikus. Mereka menemukan bahwa folikel rambut dapat beregenerasi dengan 'kebangkitan kembali' gen yang pernah aktif hanya dalam embrio berkembang.

Hebatnya, ketika luka mulai tahap penyembuhan, itu memicu 'tahap embrio' di mana sel induk non foliker rambut (epidermis) dikirim ke daerah luka untuk memperbaiki cedera. Kulit menjadi reseptif terhadap wnt (wingless), yaitu protein yang penting bagi perkembangan folikel rambut.

Kesempatan ini memungkinkan ilmuwan untuk memanipulasi jenis protein tersebut dan lainnya untuk merangsang pertumbuhan rambut folikel (atau sebaliknya, menghalangi jika pertumbuhan rambut tidak diinginkan). Proses ini untuk mengobati pola kebotakan pria juga memiliki potensi untuk mengobati gangguan rambut lain dan penyakit alopecia.

Ahli bedah restorasi rambut dari Inggris memberikan beberapa langkah sederhana untuk membantu mengurangi kerontokan rambut, yaitu:

1. Jangan lewatkan waktu sarapan
Rambut terdiri dari keratin, yaitu zat yang memberinya kekuatan. Terlalu sedikit protein akan mempengaruhi tingkat keratin, sehingga menyebabkan rambut kehilangan tenaga dan berhenti tumbuh.

"Sarapan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan protein dalam tubuh, dengan makanan seperti ikan, telur, ayam, daging merah," kata Philip Kingsley, konsultan trichologist.

2. Makan kacang-kacangan
Kurangnya zat besi bisa menyebabkan rambut rontok. Jika Anda tidak memiliki cukup zat besi, maka kadar feritin akan turun, yang merupakan molekul penyimpan zat besi dalam tubuh.

Hal ini pada gilirannya akan mengganggu pertumbuhan rambut normal dan meningkatkan kerontokan rambut. Makan makanan kaya zat besi seperti kacang-kacangan, daging merah, sayuran hijau tua dan buah-buahan kering, ini akan membantu mengurangi rambut rontok berlebihan.

3. Berhenti merokok
Penelitian menunjukkan bahwa rokok juga bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena rokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan merusak suplai darah ke folikel rambut. Maka berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mencegah kebotakan.

4. Rileks
Memiliki kelebihan hormon laki-laki mungkin tidak terdengar seperti hal yang buruk, tetapi testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) dapat memiliki efek buruk pada bagian-bagian tertentu dari folikel rambut.

Hormon tersebut meresap ke batang rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis. Setelah rambut menyusut, dengan diameter tertentu akan berhenti tumbuh sepenuhnya. Ketika pria sedang stres, tubuh akan memproduksi hormon lebih banyak dan cenderung membuat rambut rontok. Jadi cobalah untuk rileks.

5. Jangan menyisir dengan keras
Menyisir rambut dengan keras dapat menggaruk kulit kepala dan menarik rambut keluar dari akar serta merusak folikel rambut. "Sangat penting untuk merawat kulit kepala dengan lembut ketika keramas, dan jangan menarik-narik rambut Anda dengan sikat atau sisir," kata Dr Bessam Farjo, ahli bedah restorasi rambut dari Manchester.

6. Jangan mewarnai rambut
Studi juga menunjukkan bahwa pewarna yang berisi bahan kimia para-phenylenediamine (PPD) dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan dermatitis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada folikel kulit kepala dan rambut.





mer/ir)

Wah.. Berat Badan Kate Middleton Tidak Sehat


Kate Middleton (Foto: getty images)London, Kate Middleton yang telah resmi menjadi istri Pangeran William tampak cantik dan ramping saat mengenakan gaun pengantin yang pas badan. Kate dikabarkan menurunkan berat badannya cukup banyak untuk dapat tampil sempurna, sampai-sampai berat badan Kate dikategorikan tidak sehat.

Sebuah tabloid di Inggris mengabarkan bahwa Kate Middleton telah menurunkan berat badannya sejak pengumuman pertunangannua dengan Pangeran William pada bulan November lalu, seperti dilansir ABCNews, Sabtu (30/4/2011).

Meskipun tidak dapat dikonfirmasi, koran Inggris mengatakan ratu masa depan ini kehilangan dua ukuran gaun, yang awalnya dari ukuran AS 6 hingga ukuran 2.

"Pada dasarnya, ini bisa berarti mengalami penurunan berat badan sekitar 4,5 kg hingga 6 kg atau lebih, dan bukan hanya lemak tubuh," jelas Leslie Bonci, direktur nutrisi olahraga University of Pittsburgh Medical Center.

Menurut Bonci, kehilangan atau menurunkan berat badan dalam jumlah tersebut (untuk ukuran tubuh Kate) bagaimanapun tidak sehat.

Namun ada kalangan yang menyatakan bahwa penurunan berat badan Kate masih tergolong sehat.

"Jika dalam waktu 5 bulan ia menurunkan berat badan 9 kg (20 pound), berarti ia kehilangan berat badan 1 pound (O,45 kg) setiap 7,5 hari. Rekomendasi aman untuk menurunkan berat badan adalah tidak lebih dari 0,45 kg (1 pound) setiap minggu. Jadi, kehilangan berat badan 9 kg dalam 5 bulan masih sesuai dengan pedoman sehat," jelas Carla Wolper, peneliti obesitas di St Luke's Hospital dan asisten profesor Eating Disorders Research Center di Columbia University Medical Center, New York.

Selain menyebutkan penurunan berat badan Kate tidak sehat, Bonci juga mengatakan bahwa dengan perbandingan antara tinggi dan berat badan, Kate tergolong kurus.

"Rumor menyebutkan tingginya 5 kaki 10 inci (177,8 cm) dan berat badan 120 pound (54,4 kg). Berat badan itu menempatkan ia 80 persen dari berat badan ideal atau pastinya kurus," jelas Bonci.

Pengamat keluarga kerajaan percaya bahwa stres adalah menjadi sebagian penyebab turunnya berat badan Kate.

"Baru-baru ini dalam setiap penampilan berturut-turut sejak Kate bertunangan, ia tampak kurus dan semakin kurus. Saya membayangkan ia mungkin tidak bisa makan," jelas Duncan Larcombe.

Tapi ahli gizi di Amerika Serikat mengatakan stres ini mungkin bisa menjadi faktor, tapi ia percaya ada alasan lain di balik penurunan berat badan Kate.

"Ini tampaknya merupakan kasus sukarela, go-on-a diet, cara cepat menurunkan berat badan," kata Dr David Katz, direktur Universitas Yale Prevention Research Center di New Haven, Conn.

Tetapi bagi beberapa ahli, itu semua bagian dari sebuah ritual pra-nikah yang sangat normal.





mer/ir)

Awas! Ada si 'Pencuri' Tulang


(Foto: thinkstock)Jakarta, Banyak orang tidak menyadari karena kebiasaan tertentu tulang tubuh akan menjadi begitu rapuh. Kekokohan tulang lambat laun berkurang karena kebiasaan yang dilakukan membuat si 'pencuri' kepadatan tulang beraksi.

Si 'pencuri' kepadatan tulang dengan leluasa menggeroti tulang tanpa disadari. Disini vitamin D dan kalsium memainkan peran penting dalam menjaga kepadatan tulang.

Penyakit akibat kepadatan tulang yang rendah adalah osteoporosis dan kebanyakan mempengaruhi wanita. Ada tiga faktor yang menyebabkan osteoporosis, yaitu kurang olahraga, makan yang salah dan kurangnya paparan sinar matahari.

Beberapa hal yang membuat si 'pencuri' tulang beraksi mengambil kepadatan tulang, seperti dilansir Lifemojo, Sabtu (30/4/2011) adalah:

1. Kelebihan protein
Konsumsi protein sangat penting untuk pertumbuhan tulang, tapi bila kebanyakan maka hal tersebut malah bisa berakibat buruk. Kelebihan protein yang berasal dari hewani lebih membahayakan tulang ketimbang protein nabati.

Tubuh menghasilkan zat kimia tertentu yang disebut sulfat yang dapat menyebabkan kalsium keluar dari tulang dan sulfat akan diproduksi semakin banyak ketika Anda banyak makan daging merah.

2. Terlalu banyak minum kafein
Swedish Department of Toxicology’s National Food Administration melakukan penelitian yang dilakukan pada 31.527 wanita Swedia usia antara 40 dan 76 tahun yang minum tidak kurang dari 330 miligram kafein atau empat cangkir kopi harian. Penelitian menunjukkan bahwa mereka lebih rentan terhadap patah tulang.

Risiko semakin besar ketika Anda sering minum minuman cola. Tidak hanya kandungan kafeinnya, tetapi juga kandungan fosfor yang bisa mencuri kepadatan tulang.

3. Kelebihan vitamin A
Susu adalah makanan penting yang memasok tubuh dengan vitamin A yang diperlukan dan kalsium penting untuk pertumbuhan tulang. Tapi bila asupan vitamin A berlebihan, hal tersebut justru dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang.

Vitamin A mengandung retinol yang akan menghambat penyerapan vitamin D oleh tulang. Makanan tinggi vitamin A ditemukan dalam produk hewan seperti hati, kuning telur dan produk susu.

Untuk mendapatkan asupan vitamin A, vitamin A dalam bentuk beta karoten, seperti sayuran berdaun hijau, wortel dan ubi jalar lebih cocok untuk tubuh dan membantu dalam kepadatan tulang.

4. Kebanyakam konsumsi alkohol
Orang yang kebanyakan mengonsumi alkohol lebih rentan terhadap berkurangnya kepadatan tulang. Alkohol menghambat penyerapan vitamin D dan kalsium, yang paling penting untuk pertumbuhan tulang yang kuat.

Satu-satunya cara untuk menghindari masalah ini adalah untuk mengurangi asupan alkohol atau lebih baik tidak minum minuman beralkohol sama sekali.
mer/ir)

Zytiga Approved for Advanced Prostate Cancer

HealthDay

FRIDAY, April 29 (Health News) -- Zytiga (abiraterone acetate), used in combination with the steroid prednisone, has been approved to treat advanced prostate cancer, the U.S. Food and Drug Administration said in a news release.

The growth of cancerous prostate tumors is fueled by the male hormone testosterone, and the new drug combination blocks a protein that plays a key role in body's production of testosterone, the agency said.

Zytiga was evaluated in clinical studies involving 1,195 men with advanced prostate cancer whose tumors continued to grow despite chemotherapy. Men who received the Zytiga/prednisone combination lived an average of 14.8 months, compared with 10.9 months among men who took a placebo, the FDA said.

The most common adverse reactions to the drug combination included joint discomfort, low blood potassium, fluid retention, muscle discomfort, hot flashes, diarrhea, urinary tract infection, cough, high blood pressure, heartbeat abnormalities, increased urinary frequency, upset stomach and upper respiratory infection.

Zytiga is produced by Centocor Ortho Biotech, based in Horsham, Pa.

More information

To learn more about prostate cancer, visit the U.S. National Cancer Institute.

Website celebrates real moms’ beauty, stretch marks and all

Bonnie Crowder’s moment of truth came as she sat in a café in Anaheim, Calif. Like many moms, she didn’t like her body: Despite efforts to lose the baby weight, her stomach still looked fat and unattractive to her eyes.


Then a fit-looking mom walked by, and as she hoisted up the infant carrier in her arms, her shirt hiked up to reveal a glimpse of flabby tummy â€" the same post-baby belly that Crowder had thought was her secret shame.
“I thought, maybe this isn’t my fault,� Crowder says. “Maybe this is normal.�
Then Crowder had a third thought, one that would change her life and change the attitudes of thousands of women: “I thought, more people need to see this.�
Don't miss this from TODAY Moms
  Akashic Books
A bedtime story that sleep-deprived parents will love: 'Go the F@#k to Sleep'


When "Goodnight Moon" just isn't cutting it, desperate parents have been known to mutter curses under their breath. One novelist and dad puts the bedtime battle frustration to verse in a sweet, profane bedtime story.



Kate Hudson thinks: It's a girl! (But doesn't know for sure)


Working mom, glamour mom, just mom: Juggling the multiple identities of motherhood


Mommyjuice? Mommy's Time Out? Whatever you call it, mama likes her wine


How to talk to kids about depression and suicide



At that moment, “Shape of a Motherâ€� was born. Certain that more people needed to see what real women’s bodies look like after pregnancy and birth â€" not just the air-brushed and creatively lit six-pack abs in glossy magazines â€" the San Diego mother of two started a website where mothers send in photos of their bodies. Don’t expect artfully shot portraits with strategically placed shadows: These women get real. Stretch marks, C-section scars, dimply thighs and wonky breasts are on display here.


Slideshow: On Shape of a Mother, real moms bare their bellies... and their souls (on this page)
Crowder wasn’t sure whether anyone else would care, but submissions started rolling in almost immediately. She has posted 1,700 entries over the past five years, some anonymous and some with names and faces. The site has been so successful, she recently started a new site called “This is a Womanâ€� to share images of all kinds of real women’s bodies â€" not just moms. Along with the photos on Shape of a Mother, she gets heartfelt, sometimes achingly confessional posts from women explaining their complicated relationships with their post-baby bodies.
“I feel as if I am disgusting, I look in the mirror and don’t even see myself anymore. Every part of me has changed, everything. I want to love who I am, but I can’t,� one mom of an 8-month-old wrote.
The community of women who comment on the site jump in quickly with encouraging words for new mothers struggling with depression. Other women post photos of their imperfect bodies with notes of defiance, even glee.

Friday, April 29, 2011

Ciri-ciri Perempuan Sedang Masa Gairah Tinggi


foto: ThinkstockJakarta, Masa subur pada perempuan dihitung kurang lebih 14 hari sebelum mendapatkan menstruasi. Bagi pasangannya yang mungkin tidak tahu kapan menstruasinya, bisa juga memperkirakan masa subur berdasarkan adanya perubahan sikap dan perilaku.

Tanda-tanda seorang perempuan sedang berada dalam masa subur antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com, Jumat (29/4/2011).

1. Dandanan lebih menor
Sebuah penelitian di University of California Los Angeles menunjukkan, perempuan cenderung lebih memperhatikan penampilan saat berada dalam masa subur. Tidak selalu menor atau berlebihan, tetapi pasti lebih menarik dibandingkan hari-hari biasa.

Dalam penelitian tersebut, para ahli menunjukkan beberapa foto perempuan yang tidak diberi keterangan apapun kepada sejumlah responden laki-laki. Responden cenderung lebih tertarik pada foto-foto perempuan yang diambil saat sedang dalam masa subur.

2. Suara lebih nyaring
Tanda-tanda lain yang bisa dipakai untuk memperkirakan masa subur seorang perempuan adalah perubahan nada dasar saat berbicara. Kondisi hormonal menyebabkan getaran pada pita suara meningkat, sehingga terdengar lebih nyaring dibanding hari biasa.

Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian pada tahun 2008, yang dilakukan terhadap 69 perempuan dewasa. Peneliti mengumpulkan sampel suara pada masa subur dan waktu lainnya, lalu menganalisis spektrum suaranya dengan spektrometer akustik.

3. Busana lebih terbuka
Penelitian di University of Texas mengungkap perempuan pada masa subur cenderung memilih busana yang lebih terbuka untuk menghadiri acara tertentu, misalnya kondangan atau pesta. Kecenderungan ini diyakini berhubungan dengan naluri untuk memikat pasangan.

Dalam penelitian tersebut, para ahli meminta sejumlah partisipan perempuan untuk memilih desain busana yang diinginkan seandainya diajak pergi ke pesta. Partisipan yang ketika itu sedang dalam masa subur, cederung memilih rok mini sebagai bawahannya.

4. Lebih agresif
Perempuan yang sedang subur cenderung lebih berani merespons perilaku lawan jenis, misalnya saat diajak 'melantai' dalam sebuah pesta dansa. Jika biasanya menolak atau ogah-ogahan, pada masa subur ajakan berdansa lebih besar peluangnya untuk diterima.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian tahun 2009 yang dilakukan oleh Nicolas Gueguen dari Universite de Bretagne, Prancis. Dalam penelitian tersebut, Gueguen melibatkan sejumlah pria dan wanita yang rata-rata masih berusia 20-an tahun.

5. Menarik diri dari ayahnya
Jika anak perempuan tiba-tiba malas mengangkat telepon dari ayahnya, bisa jadi itu menandakan bahwa si anak sedang subur. Kecenderungan ini biasanya tidak disadari, bahkan ketika si anak tidak sedang berantem atau punya masalah pribadi dengan ayahnya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science akhir tahun lalu menunjukkan, pada masa subur anak perempuan juga lebih sering menghubungi ibunya. Jika pad ahari biasa jarang menelepon, pada masa subur bisa 4 kali lebih sering menelepon
(up/ir)

Gampang Kaget Belum Tentu Tanda Jantungan


(Foto: thinkstock)Jakarta, Orang yang gampang kagetan konon katanya punya gangguan pada jantung. Tapi benarkah gampang kaget tanda penyakit jantung?

"Gampang kagetan belum tentu karena jantung, karena ada orang yang kena jantung tapi dia tidak kagetan," ujar Dr dr Anwar Santoso, SpPD, FIHA, PhD disela-sela acara konferensi CardioMetabolic Conference 2011 di JCC, Jumat (30/4/2011).

Umumnya rasa kaget muncul karena orang tersebut tidak siap merasakan dan mengalami sesuatu atau mendengar suara yang keras secara tiba-tiba, sehingga tubuh menjadi kaget. Setiap orang memiliki respons kaget yang berbeda-beda tergantung pada batas toleransinya.

Ketika kaget biasanya disertai dengan tanda-tanda fisik lainnya seperti jantung berdebar-debar, detak jantung yang lebih keras dan cepat serta kadang napas yang pendek tapi cepat (memburu). Tapi bukan berarti hal tersebut menjadi gejala penyakit jantung.

Gangguan yang terjadi pada jantung bisa bermacam-macam misalnya otot jantung yang tidak mendapat suplai oksigen, irama jantung yang tidak teratur (aritmia), adanya kebocoran di jantung atau penyakit jantung bawaan, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung anemia, penyakit jantung tiroid.

"Masyarakat sebaiknya melakukan screening untuk mengetahui apakah tergolong risiko tinggi, sedang atau rendah. Untuk yang berisiko tinggi dan sedang harus dilakukan terapi dan pencegahan," ujar dokter yang berpraktik di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.

Dr Anwar menuturkan penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner dan stroke disebabkan oleh banyak faktor (multifaktor) dan bukan akibat faktor tunggal saja. Faktor-faktor tersebut ada yang bisa dimodifikasi salah satunya gaya hidup dan pola makan tapi ada juga yang tidak dimodifikasi seperti usia, genetik dan ras.

Untuk menghindari risiko penyakit jantung, mulailah melakukan pola hidup sehat seperti rutin melakukan aktivitas fisik yang siklusnya terus berputar seperti berjalan, sepeda, renang atau lari, serta melakukan pola makan sehat dengan menghindari makanan berlemak dan
(ver/ir)

Pria Kuat Harus Punya Jantung Kuat


(Foto: thinkstock)Jakarta, Pria kuat tidak hanya dinilai dari besar otot yang dimiliki atau kemampuannya berhubungan intim di ranjang. Pria kuat juga harus memiliki jantung yang kuat. Ada beberapa cara yang bikin jantung pria tetap kuat.

Dari beberapa indikator, pria ternyata memiliki status kesehatan yang lebih buruk dibandingkan wanita. Angka kematian pria pun lebih tinggi dibandingkan wanita, termasuk angka kematian karena penyakit jantung.

Berikut beberapa cara yang dapat membuat jantung pria tetap kuat, seperti dilansir Menshealth, Jumat (29/4/2011):

1. Anda dan anggota keluarga lain harus berhenti merokok
Cara paling jitu untuk membuat jantung tetap kuat adalah dengan berhenti merokok. Selain itu, pastikan juga tidak ada anggota keluarga di rumah yang merokok.

Pria yang memiliki keluarga juga perokok menghadapi 92 persen peningkatan risiko serangan jantung. Bernapas pada udara yang tercemar asap rokok dapat meningkatkan kolesterol jahat, menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal.

2. Olahraga selama 30 menit, 4 kali seminggu
Pada pria tengah baya, olahraga 2 jam atau lebih per minggu secara komulatif dapat mengurangi 60 persen risiko serangan jantung.

3. Turunkan berat badan bagi yang gemuk
Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan 4,5 hingga 9 kg dapat secara signifikan mengurangi risiko serangan jantung.

4. Minum 8 gelas air putih setiap hari
Pria yang minum 8 gelas air putih setiap hari dapat mengurangi risiko serangan jantung sebanyak 54 persen ketimbang pria yang minum 2 gelas atau kurang. Penelitian mengatakan bahwa air dapat mengencerkan darah sehingga mampu mencegah pembekuan darah.

5. Ganti kebiasaan minum kopi menjadi teh
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa minum tiga cangkir teh sehari dapat mengurangi 50 persen risiko serangan jantung ketimbang yang tidak minum teh sama sekali. Potensi antioksidan yang disebut flavonoid dapat memberikan efek pelindung pada jantung dan pembuluh darah.

6. Makan salmom pada hari Sabtu dan tuna pada hari Minggu
Para peneliti di Harvard School of Public Health mengatakan makan ikan setidaknya dua kali seminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung lebih dari 30 persen. Kuncinya adalah pada kandungan asam lemak omega-3.

7. Tanyakan pada dokter apakah Anda butuh vitamin E dan aspirin
Menurut studi terbaru University of Pennsylvania, pria yang mengonsumsi vitamin E dan aspirin dapat memotong risiko penumpukan plak pada arteri hingga 80 persen.

8. Makan semangka
Kandungan sekitar 40 persen lebih lycopene ditemukan pada tomat, dan studi baru menunjukkan tubuh dapat menyerap lebih banyak lycopene pada semangka yang kaya air. Teratur makan semangka dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 30 persen.mer/ir)

Perlukah Periksa Meningitis Sepulang dari Luar Negeri?


foto: ThinkstockJakarta, Meningitis meningococus sangat mematikan sehingga perlu dicegah dengan vaksinasi sebelum pergi ke negara endemis. Sepulang dari bepergian, perlukah melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada infeksi bakteri penyebab meningitis?

Kekhawatiran sepulang dari bepergian dari negara endemis bisa dipahami karena infeksi Neisseria meningitidis penyebab meningitis meningpococus tidak selalu memunculkan gejala. Beberapa orang cukup kebal sehingga hanya menjadi carrier, atau pembawa yang bisa menularkannya ke orang lain.

Pada orang yang menjadi carrier Neisseria meningitidis, keberadaan bakteri itu tidak mudah untuk dideteksi kecuali lewat pemeriksaan mikrobiologi. Caranya dengan mengambil biakan lendir tenggorokan, tempat bakteri tersebut biasa berkumpul.

Bakteri yang berada di tempat itu bisa menular ke orang lain melalui droplet atau partikel dahak yang keluar saat bersin atau batuk-batuk. Orang yang tertular bisa mengalami meningitis, yakni peradangan di selaput otak dengan risiko kematian mencapai 5-10 persen.

Meski terdengar sangat mengerikan, Kepala Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) mengatakan pemeriksaan sepulang dari bepergian tidak mutlak dilakukan. Pencegahan cukup dilakukan dengan vaksinasi sebelum berangkat.

"Kalau sudah divaksin, kemungkinan tertular meski hanya sebagai carrier sangat kecil dan peluangnya cukup besar untuk sembuh sendiri," ungkap Prof Sri Rezeki dalam media briefing "Mari Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis" di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (29/4/2011).

Menurut Prof Sri Rezeki, yang terpenting adalah vaksinasi dilakukan minimal 2 minggu sebelum berangkat bepergian. Jeda waktu sebelum berangkat dimaksudkan untuk memberi waktu agar tubuh membentuk kekebalan yang maksimal terhadap bakteri penyebab meningitis meningococus.

Vaksinasi meningitis meningococus diperlukan bagi orang yang akan pergi ke daerah endemis seperti Afrika sub-Sahara dan beberapa negara di Benua Amerika. Sebelum pergi haji atau umroh juga perlu divaksin, karena akan berkumpul dengan orang-orang dari ne
(up/ir)

Serangan Jantung di Pagi Hari Lebih Mematikan


foto: ThinkstockMadrid, Risiko kematian selalu tinggi ketika terjadi serangan jantung. Namun jika terjadi pada pagi hari, serangan jantung 20 persen lebih berisiko memicu kematian dibandingkan serangan jantung yang terjadi di waktu-waktu lain sepanjang hari.

Berbagai penelitian sebelumnya memang menunjukkan bahwa serangan jantung lebih sering terjadi pada pagi hari. Meski begitu, belum ada yang membandingkan risiko kematian akibat serangan jantung yang terjadi pada waktu-waktu tertentu termasuk di pagi hari.

Baru-baru ini, para peneliti dari National Center of Cardiovascular Disease di Spanyol berhasil mengaitkan risiko kematian dengan waktu terjadinya serangan jantung. Serangan jantung yang terjadi antara pukul 6 pagi hingga tengah hari paling mematikan dibandingkan pada waktu lainnya.

Peningkatan risiko kematian pada serangan jantung yang terjadi di pagi hari cukup tinggi, yakni seitar 20 persen. Diduga, pemicunya adalah sistem hormonal dan metabolisme yang mengalami peningkatan aktivitas pada pagi hari setelah bangun tidur.

Peningkatan tekanan darah di pagi hari juga diyakini juga ikut mempengaruhi meski pendapat ini masih kontroversial. Sebab penelitian terbaru di Harvard Medical School menunjukkan, jam biologis manusia justru membuat tekanan darah turun ke titik terendah pada pagi hari.

Penelitian tersebut melibatkan 811 pasien serangan jantung yang dirawat di berbagai rumah sakit di kota Madrid, antara tahun 2003-2009. Dikutip dari Dailymail, Jumat (29/4/2011), sebagian besar partisipan mengalami infark myokardiak, yakni serangan jantung yang dipicu penyumbatan pembuluh darah yang berkepanjangan.

Sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu, sebagian besar partisipan yakni 269 orang mengalami serangan jantung antara pukul 6 pagi hingga tengah hari. Sisanya, 240 orang mengalaminya antara tengah hari hingga pukul 6 sore, 161 antara pukul 6 sore hingga tengah malam dan 141 antara tengah malam hingga pukul 6 pagi
(up/ir)

Thursday, April 28, 2011

'Urgent Need' for Research on Cancer Among Minorities: U.S. Report

HealthDay

THURSDAY, April 28 (Health News) -- The United States urgently needs to expand research and improve understanding of cancer among minority populations, according to a special report issued Thursday by the President's Cancer Panel.

While minorities currently account for roughly one-third of the U.S. population, they are expected to become the collective majority by the year 2050, according to the report.

The panel noted that "minority and other underserved populations are disproportionately affected by certain cancers, are often diagnosed at later stages of disease, and frequently have lower rates of survival."

What's more, the incidence of cancer among minority populations is projected to nearly double over the next 20 years.

"Most of what we know about cancer is based on studies of non-Hispanic white people, but by the middle of the century that group will be only 38 percent of the population," said panel member Margaret L. Kripke, a professor emerita of immunology at the University of Texas M.D. Anderson Cancer Center in Houston. "We need more data on cancer among minority populations so that we can begin to implement specific preventive measures."

The report recommends more research into sociological factors that may explain disparities in cancer mortality among minorities.

"There have been a lot of studies in recent years trying to understand genetic differences associated with cancer susceptibility, but there are also cultural factors that can affect cancer mortality," said Kripke. "In some cultures, people are so afraid of a cancer diagnosis that they don't seek treatment until it's very late."

Current cancer screening guidelines should be evaluated, the panel noted, "to determine their accuracy in assessing disease burden in diverse populations."

"One-size-fits-all screening guidelines don't work," Kripke said. "For example, the breast cancer screening guidelines have been loosened up so that women can start having mammograms later and may be screened less often, but we know that there is an early age of onset of breast cancer among Latino populations, and so if you change the guidelines based on the majority of people, these women will be left out."

Another recommendation is that "cultural competency" become an integral part of medical school as well as continuing education for all health-care providers and administrative staff.

Dr. Otis W. Brawley, chief medical officer of the American Cancer Society, praised the report, and said it "hit all the right points."

"The biggest thing we need to do is to get people access to care, the next thing is to make sure they get good quality care, and then we need to make sure that the care is delivered in a friendly environment where the patient feels welcome," said Brawley.

"The first two are actually much easier to do than the third," he noted. "A lot of poor people, but especially poor blacks and poor Hispanics, are suspicious of the medical system, and think the hospital doesn't really want to care for them -- [that] they just want to bill them and utilize them to teach their medical students."

Kripke acknowledged that many of the recommendations involve spending more money at a time when the health-care system is already financially strained.

"For instance, we know that the best way to deliver cancer information to a patient whose primary language is not English is through a medical translator, but how many hospitals can afford to do that?" she said.

The panel concluded that disparities in cancer care and research will ultimately be eliminated only by addressing the social factors involved in poor health outcomes, such as poverty, substandard housing, lower educational status and inadequate access to quality health care.

More information

For more on health care disparities in the United States, read the April 15 report from the U.S. Centers for Disease Control and Prevention.

Orang Asia Paling Susah Keluarkan Ekspresi Rasa Bahagia


(Foto: thinkstock)Washington, Berbeda dengan orang barat yang sangat ekspresif mengungkapkan rasa bahagianya dengan mengabarkan keberhasilan atau kesenangan ke orang lain, orang Asia sangat susah berlaku demikian.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan psikolog dari University of Washington, orang Asia lebih sulit mengekspresikan rasa bahagianya serta susah untuk berpikiran positif karena percaya rasa bahgia itu akan cepat berlalu.

Tipikal budaya orang Asia bahwa hidup tidak hanya berisi kebahagiaan membuat mereka khawatir merayakan kebahagiaan secara berlebihan. Kebanyakan orang Asia percaya, selalu ada kesedihan sesudah merayakan kebahagiaan.

Survei yang dilakukan terhadap mahasiswa Asia menunjukkan tidak adanya hubungan emosi positif dengan penurunan kadar stres atau depresi. Hal ini terlihat berbeda dengan orang Eropa dan Amerika yang justru menunjukkan adanya kaitan emosi positif terhadap penurunan kadar stres dan depresi sehingga lebih ekspresif dalam mengungkapkan kebahagiaan.

Studi ini melibatkan 633 mahasiswa asal Asia, Amerika-Asia dan Eropa-Amerika. Penelitian ini untuk melihat perilaku ketika mengalami stres dan depresi, seberapa sering memiliki suasana hati yang sedih, merasa tidak berharga atau perubahan tidur dan nafsu makan.

Peserta juga dinilai intensitas emosi positif yang dirasakannya termasuk perasaan tenang, percaya diri, sukacita dan perhatian.

Hasilnya, didapatkan bahwa pada peserta Eropa-Amerika menunjukkan emosi positif atau berpikiran positif akan berdampak pada menurunnya tingkat depresi dan stres. Sedangkan pada kelompok Asia-Amerika hanya sedikit pengaruh emosi positif itu pada penurunan kadar stres.

Sebaliknya pada orang Asia murni sama sekali tidak ditemukan pengaruh emosi positif terhadap penurunan tingkat stres. Temuan ini menunjukkan bahwa orang-orang Asia menafsirkan dan memiliki reaksi emosi positif yang berbeda pada kesehatan mentalnya.

"Orang Asia beranggapan kebahagiaan yang muncul adalah sinyal sesuatu yang buruk akan terjadi selanjutnya, dan mereka percaya rasa bahagia tersebut akan cepat berlalu," ujar Janxin Leu, seperti dikutip dari MedIndia, Kamis (28/4/2011).

Kurangnya pengaruh emosi positif terhadap ekspresi bahagia pada orang Asia diduga karena sebagian besar orang Asia selalu berpegangan pada prinsip Yin dan Yang, yang menanamkan keseimbangan alami untuk hal baik dan buruk.

Kondisi ini pula yang turut mempengaruhi orang Asia untuk sulit mengekspresikan kebahagiaan dan pikiran positifnya.

"Jadi terapi yang mengandalkan emosi dan berpikir positif pada orang barat mungkin tidak akan cocok digunakan untuk orang Asia dan bisa saja membuat pasien merasa lebih buruk,
(ver/ir)

Susu Wajib Dihabiskan 2 Jam Setelah Diseduh


(Foto: thinkstock)Jakarta, Setelah diseduh, jangan biarkan susu didiamkan dalam waktu lama. Pada suhu kamar, susu kemasan harus dihabiskan 2 jam setelah diseduh. Mengapa demikian?

"Susu adalah suatu media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, karena itu setelah diencerkan sebaiknya susu tidak dibiarkan dalam waktu lama, sehingga memungkinkan bakteri berkembang biak," jelas Prof Dr Sam Soeharto, Sp.MK (K), Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) dalam acara Lokakarya Keamanan Pangan Olahan bagi Wartawan di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Prof Sam menjelaskan bakteri pada susu mampu memperbanyak diri setiap 20 menit, yang sangat ditentukan keadaan sekitar (biasanya suhu kamar 25 derajat celsius).

Hal tersebut juga diamini oleh Dr Ir Roy Sparingga, M.App,Sc, Deputi Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM. "Bakteri berkembang sangat cepat sekali," ujar Dr Roy.

Mengapa susu harus habis setelah 2 jam setelah diseduh?

Perkembangan bakteri bisa terjadi sangat cepat setiap 20 menit. Jadi ketika dibiarkan hingga 2 jam, maka sel-sel bakteri di dalam susu sudah sangat berlimpah.

Berikut jumlah perkembangan bakteri yang disampaikan Dr Roy: 0 menit: 1 sel bakteri 20 menit: 2 sel bakteri 40 menit: 4 sel bakteri 1 jam: 64 sel bakteri 4 jam: 16,8 juta sel bakteri 5 jam: 1,1 miliar bakteri
"Bisa dibayangkan berapa banyak bakteri kalau susu dibiarkan lebih dari 2 jam setelah diseduh. Maka kalau keracunan susu bukan cuma tanggung jawab produsen, tapi dilihat apakah konsumen juga melakukan proses penyajian susu yang benar," jelas Dr Roy.

Menurut Prof Sam, bakteri pada susu sebenarnya mudah mati, cukup dengan pemanasan 70 derajat celcius saja sudah mati.

Selain itu, pastikan cuci tangan sebelum menyiapkan susu dan jangan mengonsumsi susu yang sudah disiapkan sejak 2 jam sebelumnya. Susu yang sudah disiapkan lebih dari 2 jam harus dibuang dan ganti dengan yang baru.
mer/ir)

Meningitis Bisa Membunuh dalam 48 Jam Sejak Muncul Gejala


foto: ThinkstockJakarta, Radang selaput otak atau meningitis sangat mematikan karena sanggup membunuh penderita hanya dalam 24-48 jam sejak munculnya gejala. Kalaupun selamat, risiko lain yang harus ditanggung adalah cacat permanen pada susunan saraf di otak.

Dalam beberapa kasus, pasien meningitis baru dibawa ke rumah sakit setelah muncul gejala. Gejala spesifik pada meningitis adalah kaku kuduk, yakni terasa sakit jika harus menundukkan leher sehingga kepala selalu berada dalam posisi menengadah.

Gejala lain seperti disampaikan Head of Medical Affairs for Europe Region - Novartis Vaccine, Prof Heinz Josef Schmitt adalah bercak kemerahan, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Berbeda dengan gigitan nyamuk, bercak pada meningitis tidak hilang meski ditarik atau ditekan dengan gelas.

"Gejala paling khas pada meningitis adalah kaku kuduk dan bercak yang susah hilang. Namun sayang, gejala itu biasanya muncul terlambat," ungkap Prof Schmitt dalam media briefing "Mari Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis" di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2011).

Prof Heinz mengatakan, langkah paling tepat untuk menekan tingkat kematian akibat meningitis adalah dengan pemberian vaksin meningitis sesuai dengan penyebabnya. Beberapa jenis vaksin meningitis perlu diberikan sejak kecil karena anak-anak paling rentan terkena meningitis.

Penyebab meningitis ada bermacam-macam, salah satunya infeksi bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri ini merupakan kuman endemik di negara-negara Afrika sub-Sahara dan beberapa wilayah di Benua Amerika, namun belum pernah menjadi endemi di Indonesia.

Di Indonesia, risiko terkena meningitis meningococus atau meningitis akibat infeksi bakteri hanya dialami oleh orang-orang yang bepergian ke negara-negara endemis. Jamaah haji juga berisiko karena berkumpul dalam waktu lama dengan orang-orang yang berasal dari daerah endemis.

Anak-anak tidak perlu mendapat vaksin untuk meningitis meningococus kecuali jika anak tersebut diajak bepergian ke daerah endemis. Vaksin ini biasanya hanya diberikan pada calon jamaah haji atau umroh, calon tenaga kerja, militer maupun siapa saja yang akan bepergian dalam waktu lama.

Penyebab meningitis lainnya yang lebih rentan terjadi di Indonesia adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B (HIB). Kelompok yang rentan terkena meningitis HIB adalah anak-anak, sehingga penting untuk diberikan sejak usia 2 bulan.

Hingga saat ini, vaksin meningitis HIB belum termasuk vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Meski demikian Kepala Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) sangat menganjurkan pemberian vaksin ini.

"Agar lebih terjangkau, vaksin ini dijadikan satu dengan vaksin BCG yang harganya sekitar Rp 150-175 ribu. Biofarma juga sedang membuat versi murahnya sehingga ke depan diharapkan bisa masuk imunisasi wajib yang digratiskan," ungkap Pro
(up/ir)

Bolehkah Anak Divaksin Saat Sakit?


(Foto: thinkstock)Jakarta, Saat anak harus divaksin kadang kondisinya sedang tidak fit atau mengalami sakit tertentu. Sebenarnya bolehkah anak diimunisasi ketika sedang sakit atau harus ditunda?

Kondisi ini tergantung dari seberapa parah sakit yang diderita si kecil. Sebagian besar dokter menyarankan untuk menunda vaksinasi jika anak mengalami demam lebih dari 38 derajat celsius, flu atau infeksi serius lainnya.

Tapi jika anak hanya mengalami flu ringan, maka tidak perlu menundanya. Mungkin nantinya ia akan sedikit rewel atau membutuhkan waktu lebih sulit untuk bertoleransi terhadap reaksi apapun.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan waktu imunisasi adalah saat yang penting. Anak-anak dengan penyakit sedang atau berat baik yang disertai demam atau tidak sebaiknya divaksin setelah penyakitnya tidak akut lagi, seperti dikutip dari Babycenter, Kamis (28/4/2011).

Hal ini karena pemberian vaksin yang berisi kuman hidup atau sudah dilemahkan berfungsi untuk merangsang pembentukan antibodi terhadap penyakit tersebut. Jika anak diberikan vaksin saat sedang sakit, maka kemungkinan antibodi yang terbentuk di dalam tubuh si anak menjadi kurang maksimal.

Para ahli juga mengungkapkan jika anak menerima pengobatan yang mengandung steroid sebaiknya anak menunda vaksinasi. Jika dosis steroid yang dikonsumsi tinggi, maka harus menunggu selama lebih dari 2 minggu atau sebulan sebelum menerima vaksin yang berisi kuman hidup atau yang sudah dilemahkan.

Selain itu jika vaksin yang diberikan bisa menimbulkan reaksi ringan, maka kondisi ini akan membuat anak menjadi rewel atau demam selama beberapa hari. Karenanya jangan menjadwalkan vaksin tepat sebelum bepergian, liburan atau peristiwa penting lainnya.

Beberapa kondisi anak lainnya juga harus diperhatikan sebelum menerima vaksin yaitu:

Anak-anak dengan leukemia, limfoma, jenis kanker lain, AIDS atau anak dengan sistem kekebalan tubuh terancam perlu berkonsultasi dengan dokter. Vaksin yang berisi kuman hidup atau dilemahkan tidak menimbulkan bahaya dalam kondisi normal, tapi sistem kekebalan tubuh yang lemah oleh penyakit serius kemungkinan tidak bisa melawan 'infeksi kecil' yang diproduksi oleh vaksin. Anak-anak dengan jumlah trombosit rendah atau masalah perdarahan lain seharusnya tidak menerima vaksin suntik. Anak-anak dengan alergi telur parah harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli alergi sebelum menerima vaksin seperti flu atau MMR.
(ver/ir)

Kenapa Nafsu Makan Gede Jelang Menstruasi?


(Foto: thinkstock)Jakarta, Penelitian membuktikan sebagian besar perempuan mengalami peningkatan makan sekitar 100-200 kalori beberapa hari sebelum menstruasi. Hanya sedikit saja perempuan yang nafsu makannya justru turun menjelang menstruasi.

Apa yang bikin nafsu makan sebagian besar perempuan gede menjelang menstruasi?

'Tersangkanya' siapa lagi kalau bukan hormon estrogen dan progesteron. Fluktuasi hormon yang drastis, timbulnya kram perut serta meningkatnya kadar metabolisme adalah para penyebab nafsu makan tinggi itu seperti dikutip dari Womenshealthinfo, Kamis (28/4/2011).

Peningkatan nafsu makan sebelum menstruasi membuat perempuan senang sekali mengemil. Biasanya hasrat nafsu makan ini spesifik untuk jenis makanan tertentu seperti makanan manis dan karbohidrat.

Tapi saat nafsu makan sedang gede itu para praktisi medis mengingatkan agar sebaiknya bijak dalam memilih jenis makanan, karena garam, gula, alkohol dan kafein bisa memperburuk gejala sindrom pra-menstruasi (PMS).

Peningkatan makan sekitar 100-200 kalori pada beberapa hari sebelum menstruasi disebabkan karena adanya perubahan kadar hormon estrogen dan juga progesteron.

Diketahui hormon estrogen yang bekerja menekan nafsu makan akan menurun jumlahnya, sedangkan hormon progesteron kadarnya akan meningkat yang membuat metabolisme menjadi lebih cepat sebesar 5-10 persen.

Tapi di sisi lain beberapa perempuan justru mengalami penurunan nafsu makan yang bahkan bisa membuat berat badannya menurun. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini seperti mengalami kram di perut sebelum dan awal menstruasi.

Kram dan nyeri perut yang dirasakan bisa mengganggu aktivitas dan juga mempengaruhi kebiasaan makannya menjadi menurun. Kondisi ini juga dipicu oleh adanya fluktuasi hormon yang turut berperan.

Selain itu gejala lain yang muncul adalah gangguan perut seperti diare atau sembelit. Kadar prostaglandin yang tinggi menyebabkan peningkatan kontraksi dan motilitas otot polos pada saluran pencernaan yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga berdampak terhadap na
(ver/ir)

Otak Juga Bisa Tidur Walau Cuma Sejenak


(Foto: thinkstock)Jakarta, Otak adalah satu-satunya organ tubuh manusia yang selalu aktif alias tidak pernah tidur. Tapi penelitian terbaru menemukan otak juga bisa tidur walaupun hanya sejenak. Jadi kata siapa otak tidak pernah tidur?

Bukti otak pernah tidur contohnya adalah ketika pikiran sedang bingung atau tidak bisa mengingat sesuatu. Menurut para ahli itu bisa jadi merupakan hasil dari adanya bagian-bagian kecil di otak yang sedang 'tidur' sejenak untuk mengisi ulang atau recharge.

Peneliti mengklaim kondisi itu sebagai perasaan setengah tidur yang menyebabkan kelupaan dan juga kesalahan kecil yang dilakukan oleh manusia, misalnya lupa meletakkan kunci atau menaruh sereal di lemari es.

Tim dari University of Wisconsin mengukur gelombang listrik di otak, didapatkan bahwa sel-sel saraf pada beberapa orang yang lelah untuk sementara waktu tidak akan terjaga atau menjadi 'offline'.

"Kita tahu ketika mengantuk, kita membuat kesalahan dan kewaspadaan menurun. Hal ini karena kelompok-kelompok neuron mungkin sudah jatuh tertidur sehingga menghasilkan konsekuensi negatif terhadap kinerja," ujar Profesor Chiara Cirelli, psikiater dan penulis studi, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (28/4/2011).

Prof Cirelli menuturkan bahwa sebelum seseorang merasa lelah sudah ada tanda-tanda di otak yang mengharuskan seseorang berhenti melakukan kegiatan yang memerlukan kewaspadaan.

Dalam pemeriksaan melalui EEG (Electroencephalograms) diketahui bahwa ketika seseorang lama terjaga, ia bisa mengalami periode pendek dari 'micro sleep'. Kondisi ini seringkali dianggap sebagai penyebab paling mungkin orang jatuh tertidur saat mengemudi.

Sebelum terjadi 'micro sleep' beberapa sel otak sudah menunjukkan aktivitas tidur atau memasuki periode local sleep, sehingga membuatnya melakukan kesalahan.

"Aktivitas ini terjadi dalam beberapa sel, misalnya dari 20 sel yang kita pantau dalam satu percobaan ada 18 sel yang tetap terjaga sedangkan dua lainnya mengalami tanda-tanda tidur singkat," ujar Prof Cirelli.

Hasil studi ini dilaporkan dalam jurnal Nature yang menyatakan bahwa neuron dipengaruhi oleh local sleep di dalam motor cortex, yaitu wilayah otak yang mengatur tentang rencana, melaksanakan dan mengontrol pergerakan
(ver/ir)

Kakunya Muka yang Disuntik Botox


(Foto: thinkstock)Jakarta, Suntikan botox digunakan untuk mencegah keriput di wajah yang efeknya membuat muka kaku. Tapi tak cuma kaku, orang yang disuntik botox juga kesulitan membaca ekspresi wajah orang lain.

Dalam studi sebelumnya diketahui bahwa suntikan botox bisa melumpuhkan otot wajah sehingga membuat ia tampak kurang emosional alias jadi berwajah kaku.

Tapi pada studi terbaru ditemukan racun dalam kosmetik ini bisa membuat penggunanya kurang mampu membaca emosi orang lain.

Suntikan Botox adalah memasukkan sejumlah kecil toksin yang dapat melumpuhkan otot-otot. Suntikan botox menyebabkan orang jadi tidak bisa mengerutkan kening.

"Kita bisa mengidentifikasi emosi dengan cara meniru ekspresi wajahnya. Jadi ketika kita tidak bisa meniru ekspresi seseorang karena botox, maka ia akan sulit memahami emosi seseorang," ujar David Neal, profesor psikologi dari University of Southern California, seperti dikutip dari Healthland.Time, Kamis (28/4/2011).

Untuk studi ini peneliti melakukan dua eksperimen, yang pertama melibatkan 31 perempuan yang menerima Botox atau Restylane. Sedangkan yang kedua melibatkan 56 perempuan dan 39 laki-laki yang diberi topikal gel di wajahnya sebagai 'anti-botox'. Semua partisipan diminta melihat serangkaian wajah di layar dan mengidentifikai emosinya.

Hasil studi mendapatkan partisipan yang menerima suntikan Botox kurang mampu atau mengalami kesulitan dalam membaca emosi yang ditampilkan oleh ekspresi wajah seseorang. Hal ini akan mengganggu kemampuannya untuk berempati.

"Komunikasi manusia adalah hal yang sangat halus, ketika Anda menghilangkan sepotong informasi misalnya dengan melumpuhkan otot-otot wajah sendiri bisa memberikan perbedaan dan kegagalan komunikasi," ungkap Neal.

Botox adalah senyawa yang berasal dari bakteri Clostridium botullinum yang disuntikkan ke wajah untuk mengurangi tanda-tanda penuaan seperti garis dan keriput. Tapi efek dari suntikan ini tidak berlangsung lama, karenanya seseorang harus mengulanginya lagi setiap be
(ver/ir)

Nyawa Melayang Karena Obat Jerawat


Charlotte Porter (dok: dailymail)Maidstone, Inggris, Obat jerawat banyak dipakai untuk menyembuhkan jerawat-jerawat yang parah. Seorang gadis 17 tahun terenggut nyawanya karena menggunakan obat jerawat yang ternyata obat tersebut memicu pembekuan darah.

Charlotte Porter meninggal akibat deep vein thrombosis (DVT) setelah kaki kirinya mulai membengkak dan berubah menjadi ungu. Keluarga menduga hal ini berkaitan dengan obat jerawat yang dikonsumsinya, karena itu keluarga mendesak orang-orang untuk lebih menyadari risiko dari obat tersebut.

Selama ini Porter diresepkan obat jerawat bernama Dianette untuk mengatasi jerawatnya, obat ini juga bertindak sebagai pil kontrasepsi. Seperti halnya pil gabungan lain, pil ini meningkatkan risiko pembekuan darah yang mungkin menjadi faktor penyebab kematiannya.

Charlotte sempat mengeluh pada ibunya tentang rasa sakit dan bengkak yang dialaminya dari pinggul hingga ke mata kaki. Lalu Beverly (47 tahun) sang ibu langsung membawa putrinya tersebut ke Maidstone Hospital.

Siswi yang aktif dalam tim pemandu sorak sekolahnya ini sempat bercanda dan tertawa beberapa menit sebelum akhirnya ia jatuh dan tidak sadarkan diri di koridor rumah sakit.

Setelah mendapatkan perawatan selama 2 jam oleh dokter, ia pun dinyatakan meninggal akibat emboli paru-paru dari DVT. Kondisi ini terjadi hanya beberapa jam saja setelah pembengkakan tersebut muncul.

Pemeriksaan memang menemukan ia meninggal akibat sebab yang alami, tapi kemungkinan ia telah didiagnosis DVT saat mengunjungi dokter 2 minggu sebelumnya ketika mengeluh adanya gumpalan di kaki kirinya.

Dr Nigel Langford menuturkan meskipun tidak menunjukkan adanya gejala dari DVT pada saat itu, tapi ada kemungkinan sebuah gumpalan akibat pembekuan darah sebenarnya sudah ada di dalam tubuhnya.

Pembekuan darah akibat DVT bisa terjadi ketika sirkulasi melambat selama seseorang tidak aktif dalam jangka waktu panjang. Kondisi ini memerlukan penanganan yang khusus dan segera, karena bisa menjadi fatal jika bekuan darah ini terlepas dan ikut dalam aliran darah sehingga menyumbat pembuluh halus di paru-paru (emboli paru).

Selain itu untuk jangka panjang DVT ini juga bisa membawa masalah akibat kerusakan pembuluh darah vena misalnya mengalami nyeri dan bengkak pada daerah tungkai yang biasanya disertai dengan perubahan warna kulit.

Para dokter mengungkapkan bahwa kasus DVT sangat jarang terjadi pada orang yang masih muda, terlebih saat itu usia Charlotte baru 17 tahun dan bukan 71 tahun.

"Kita akan mendesak semua orangtua dari gadis-gadis muda yang diresepkan Dianette untuk menyadari adanya risiko yang terkait dengan obat tersebut, terutama risiko DVT," ujar Beverly, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis
(ver/ir)

Detik-detik Kematian Pasien Kanker Jadi Tontonan Publik


foto: ThinkstockLondon, Detik-detik kematian adalah peristiwa sakral yang tak seharusnya jadi tontonan. Namun seorang pasien kanker meminta agar detik-detik kematiannya disiarkan televisi agar orang tahu bagaimana saat-saat kematian itu terjadi.

BBC Two, sebuah program televisi di Inggris berencana menayangkan detik-detik kematian Gerald, pasien kanker berusia 84 tahun. Kanker yang diderita pria tersebut sudah mencapai stadium terminal atau menyebar ke seluruh tubuh dan tidak mungkin disembuhkan.

Atas permintaannya sendiri, Gerald minta dilakukan euthanasia atau suntik mati. Euthanasia dilakukan 1 Januari 2011, namun sebelumnya pada November 2010 ia telah menyatakan persetujuan pada para kru BBC Two untuk mendokumentasikan detik-detik kematiannya.

"Saya tidak ingin mati, tapi itu pasti terjadi kecuali ada mukjizat. Saya tidak akan bertahan lama-lama. Saya tidak takut," pesan Gerald pada para kru dan produser film dokumenter tersebut sebelum meninggal.

Alhasil, kematian Gerald akan mengisi acara Inside the Human Body episode kedua yang segera ditayangkan BBC Two dalam waktu dekat ini. Sang produser acara, Sir Terry Prachett berharap film dokumenter ini bisa membuka wawasan orang tentang kematian.

"Banyak yang menilai tayangan kematian di TV tidak dibenarkan. Tapi kami ingin mengangkat kematian yang damai dan natural dari sudut pandang orang-orang yang pekerjaannya dekat dengan kematian," ungkap Sir Prachett seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (28/4/2011).

Sudah bisa diduga, rencana Prachett langsung mendapat kecaman terutama dari kalangan aktivis anti-euthanasia. Dr Peter Saunders, direktur kelompok anti-euthanasia Care Not Killing mengatakan tayangan tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan.

"Mungkin kami tidak bisa menghalangi rencana BBC Two tersebut, tapi kami rasa kematian adalah sesuatu yang sangat pribadi dan personal. Peristiwa ini sudah sangat sensitif tanpa harus ditayangkan secara luas di televisi," ungkap Dr Sauders.

Meski begitu, juru bicara BBC Two mengatakan bahwa tayangan kematian yang damai seperti yang dialami Gerald akan membuka wawasan orang tentang kematian. Apalagi, alasan Gerald untuk meminta euthanasia cukup masuk akal karena tubuhnya sudah tidak berf
(up/ir)

Sering Terkecoh Rasa Lapar? Ini Lho Pemicunya..


(Foto: thinkstock)Jakarta, Anda sering merasa masih lapar padahal baru saja selesai makan? Beberapa bahan makanan memang dapat mengecoh tubuh sehingga tidak merespons rasa kenyang yang akibatnya malah membuat orang makan lebih banyak.

Secara normal, makan atau mengisi perut akan membuat Anda merasa kenyang. Tapi bila makanan yang Anda masukkan ke perut tidak tepat, maka Anda bisa masih merasa lapar meskipun baru saja selesai makan.

Berikut beberapa penyebab rasa lapar yang datang setelah selesai makan, seperti dilansir Menshealth.com, Kamis (28/4/2011):

1. Minum soda terlalu banyak
Soda, es teh (kemasan) dan minuman manis lainnya adalah sumber terbesar sirup jagung tinggi fruktosa (sekitar dua pertiga asupan harian).

Penelitian dari University of California di San Francisco menunjukkan bahwa fruktosa yang dapat mengecoh otak agar orang makan lebih banyak, bahkan ketika selesai makan.

Zat ini bekerja dengan menghambat kemampuan tubuh untuk menggunakan leptin, yaitu 'hormon pemuas' yang memberitahu tubuh ketika sudah cukup untuk makan alias kenyang.

2. Makan makanan kaleng
Banyak makanan kaleng yang mengandung bahan kimia BPA atau bisphenol-A, yang baru-baru ini Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa paparan BPA dapat menyebabkan lonjakan leptin abnormal, yang menurut peneliti di Harvard University dapat menyebabkan orang makan makanan berlebih meski usai makan sehingga memicu terjadinya obesitas (kegemukan).

3. Tidak sarapan atau hanya makan sedikit saat sarapan
Penelitian yang dilakukan selama 4 tahun pada 6.764 orang sehat menunjukkan bahwa orang yang sarapan hanya 300 kalori dua kali lipat lebih cepat mengalami kenaikan berat badan ketimbang orang yang sarapan 500 kalori atau lebih.

Alasannya, sarapan dengan porsi besar dapat membuat gula darah naik lebih perlahan dan menjaga insulin tetap stabil sepanjang hari, sehingga menghindari makan makanan berlebih atau ngemil.

4. Tidak makan sayur
Kebanyakan orang yang merasa lapar setelah makan adalah orang yang tidak makan sayur yang kaya akan vitamin B folat esensial, yang membantu melindungi terhadap depresi, kelelahan dan kenaikan berat badan.

Sayuran hijau juga tinggi vitamin K, yaitu nutrisi lain yang mengatur insulin untuk membantu mencegah rasa lapar setelah makan. Sayur yang banyak mengandung vitamin K antara lain selada, bayam, collard hijau.

5. Dehidrasi
Dehidrasi sering meniru rasa lapar. Jika Anda merasa lapar padahal baru saja makan cobalah minum banyak air, bisa jadi itu bukan lapar tapi kekur
(mer/ir)

Wednesday, April 27, 2011

Kuningnya Kunyit Bikin Tak Gampang Pikun


(Foto: thinkstock)Jakarta, Kunyit tak hanya sekedar bahan bumbu masakan, tetapi jauh dari itu kuningnya kunyit menyimpan manfaat kesehatan dan penyembuhan. Kunyit juga menjauhkan risiko orang mengalami kepikunan dan penyakit Alzheimer.

Kunyit dikenal dengan nama latin Curcuma Domestica, yang merupakan tanaman obat asli dari Asia Tenggara yang tumbuh baik di Indonesia.

Kandungan zat pewarna kuning (curcumin) pada kunyit dapat mengurangi efek dari plak protein pada otak yang bisa menyebabkan penyakit Alzheimer atau dementia (kepikunan), menurut hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry, seperti dilansir Livestrong, Rabu (27/4/2011).

Studi tersebut menunjukkan bahwa curcumin yang menghambat produksi protein amiloid-beta, yang terdiri dari plak yang mengganggu fungsi otak pada penderita Alzheimer.

Para peneliti mencatat bahwa studi ini adalah yang pertama dari jenisnya untuk menentukan mekanisme efek curcumin pada proses penyakit penurunan fungsi otak.

Menurut hasil studi yang dipublikasikan pada Annals of the Indian Academy of Neurology, kunyit juga memiliki sifat antioksidan, anti inflamasi (anti peradangan) dan lipid-soluble yang dapat meningkatkan kemampuan otak dan menjauhkan risiko kepikunan dan penyakit Alzheimer.

Kunyit mengurangi stres oksidatif, mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, menghambat pembentukan protein beta-amyloid, mengurangi inflamasi dan melindungi terhadap gangguan fungsi otak oleh logam beracun yang memberikan kontribusi untuk perkembangan penyakit penurunan fungsi otak.

Kunyit juga bermanfaat pada orang yang mengalami depresi karena kunyit memiliki kemampuan untuk mengatur pelepasan neurotransmitter serotonin dan dopamin.

Rempah-rempah ini juga telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan saraf di lobus frontal, yang merupakan wilayah otak yang bertanggung jawab untuk kognisi, dan juga di hippocampus yang merupakan area otak yang terkait dengan memori.
mer/ir)

Karyawan Lebih Cepat Gemuk Jika Sering Tugas ke Luar Kota


foto: ThinkstockNew York, Masalah utama orang kantoran umumnya adalah kurang gerak sehingga lebih cepat gemuk. Sering ditugasi ke luar kota tidak mengurangi risiko tersebut, karena semakin banyak bepergian maka karyawan tersebut justru semakin cepat gemuk.

Peneliti dari Columbia University mengungkap hal itu setelah mengamati 13.000 karyawan perusahaan di Amerika Serikat. Sekitar 80 persen partisipan melakukan perjalanan dinas sedikitnya 1 kali/bulan, 1 persen di antaranya bahkan sampai 20 kali/bulan.

Dibandingkan karyawan yang tidak pernah melakukan perjalanan dinas, 80 persen karyawan yang sering bepergian ini justru lebih rentan mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan kegemukan. Di antaranya kolesterol dan tekanan darah tinggi.

Extensive traveler atau golongan yang sangat sering bepergian hingga 20 kali/bulan 260 persen lebih berisiko kena penyakit kronis. Jika risiko kegemukan pada karyawan yang tidak pernah bepergian hanya 33 persen, pada extensive traveler justru mencapai 92 persen.

Pada karyawan yang bepergian dengan pesawat terbang, ancaman kesehatannya sama saja dengan karyawan di kantor yakni makanan tidak sehat dan kurang gerak terutama jika harus menempuh penerbangan jarak jauh. Akibatnya, risiko kegemukan justru meningkat.

Sementara jika bepergian melalui jalur darat, risiko lain yang dihadapi adalah stres dan kurang tidur. Perjalanan jauh naik mobil atau kereta api akan mengurangi kualitas tidur sehingga kondisi tubuh tidak bugar dan rentan infeksi penyakit.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal American College of Occupational and Environmental Medicine (ACOEM) ini mengungkap, risiko sakit akibat sering bepergian bisa dikurangi dengan langkah-langkah sederhana berikut ini seperti dikutip dari Livescience, Rabu (27/4/2011).

Memberikan pelatihan manajemen stres untuk karyawan Memilih hotel atau penginapan yang memiliki fasilitas olahraga Membekali karyawan dengan uang makan lebih banyak agar bisa memilih menu makan yang lebih sehat.
(up/ir)

Makanan yang Harus Diwaspadai Ibu Menyusui


(Foto: thinkstock)Jakarta, Segala sesuatu yang dikonsumsi oleh ibu menyusui bisa mempengaruhi ASI dan menyebabkan alergi pada anak. Untuk itu ketahui makanan apa saja yang sering menyebabkan alergi dari ASI.

"Makanan yang dimakan ibu menyusui akan masuk ke peredaran darah dan bisa bikin alergi pada bayi," ujar Dr dr Zakiudin Munasir, SpA(K) dari divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dalam acara media edukasi 'Alergi Susu Sapi Bukan Penghalang Pertumbuhan Anak' di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Dr Zakiudin menuturkan ada beberapa makanan tertentu yang sering menyebabkan alergi pada anak dari ASI yaitu:

Susu sapi Kacang tanah Telur Makanan laut (seafood)
Jika muncul gejala alergi pada anak seperti ruam merah, sering batuk pilek, diare atau gejala lainnya maka cari tahu makanan apa yang dikonsumsi oleh sang ibu yang bisa memicu alergi.

"Misalnya merah-merah di pipi bayi sering dibilang akibat ketumpahan ASI, padahal itu harus dicurigai. Karena kalau akibat ketumpahan ASI kenapa tidak muncul di bibir dan mulutnya," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Alergi-Imunologi (Peralmuni) cabang Jakarta Raya.

Pilek yang muncul akibat alergi umumnya berbeda dengan pilek biasa. Jika pilek akibat alergi maka cairan yang keluar cenderung cair, sedangkan kalau infeksi disertai dengan demam dan lendirnya kental kadang berwarna hijau.

"Sedangkan untuk ibu hamil tidak perlu pantang dan bebas mengonsumsi makanan apa saja yang bergizi, yang tidak boleh adalah kontak dengan asap rokok," ungkap Dr Zakiudin.

Alergi terjadi ketika antibodi tubuh menangkap suatu zat (bisa makanan, debu, obat dan sebagainya) yang dianggap sebagai benda asing, kondisi ini memicu sel mast (sel yang berperan terhadap reaksi alergi) pecah dan mengeluarkan zat yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Dr Zaikudin menuturkan ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi yaitu:

Ketahui dari faktor genetiknya, karena salah satu hal yang meningkatkan kejadian alergi adalah akibat genetik. Menghindari pencetus alergi, misalnya bayi yang baru lahir jangan diberikan susu sapi atau probiotik, tapi berikanlah ASI. Membuat infeksi yang tidak sakit yaitu melalui imunisasi vaksin hidup. Hal ini karena makin tinggi infeksi maka alerginya makin rendah. Menciptakan lingkungan yang tidak memicu alergi misalnya menghindari penggunan karpet yang berlebihan.
(ver/ir)

Tanda-tanda Anak Kena Alergi Susu Sapi


(Foto: thinkstock)Jakarta, Orangtua kadang tidak menyadari jika anaknya mengalami alergi susu sapi. Untuk itu kenali tanda yang muncul, salah satunya adalah anak memilki feses yang bercampur lendir darah.

Alergi susu sapi biasanya terjadi pada bayi yang diberikan susu formula dan memiliki bakat alergi yang diturunkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya. Hal ini karena masalah alergi dipengaruhi oleh genetik, lingkungan dan imunologi.

"Bayi kecil yang mengalami diare ada darahnya, bisa jadi itu akibat alergi susu sapi," ujar Dr dr Zakiudin Munasif, SpA(K) dalam acara media edukasi 'Alergi Susu Sapi Bukan Penghalang Pertumbuhan Anak' di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

Dr Zakiudin menuturkan paling sering mengalami masalah di saluran cerna serta kulit. Gejala klinis lain yang muncul seperti bengkak dan gatal di bibir sampai lidah, nyeri dan kejang perut, muntah sampai diare berat yang disertai berdarah. Bisa juga mengenai saluran pernapasan seperti batuk pilek berulang, sesak napas dan asma.

Alergi susu sapi pada anak sebenarnya bisa terjadi karena ia sensitif terhadap komponen protein susu (paling sering akibat beta-lactoglobulin) atau pada proses pembuatan susu, sehingga komponen protein ini akan bereaksi dengan antibodi tubuh yang memicu terbentuknya immunoglobulin E (IgE).

"Jika diminum 1-2 kali biasanya belum bereaksi, dan alergi ini paling cepat diketahui setelah seminggu," ujar dokter yang menjabat sebagai Ketua divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.

Dr Zakiudin menuturkan cobalah untuk menghentikan pemberian susu sapi atau segala produk yang mengandung susu sapi selama 2 minggu dan gejalanya hilang, lalu cobalah berikan kembali. Jika gejala alergi muncul maka bisa jadi susu sapi itulah pencetusnya.

Namun pada bayi biasanya dengan melakukan pengujian lewat darah untuk mengetahui apakah hasilnya positif atau tidak. Sedangkan uji alergi pada kulit biasanya dilakukan pada anak diatas 3 tahun.

"Memberikan ASI secara tidak eksklusif atau tidak sampai 6 bulan juga bisa meningkatkan risiko alergi pada anak," ujar dokter kelahiran Mojokerto 57 tahun silam.

Jika anak positif mengalami alergi terhadap susu sapi, bukan berarti menghalangi pertumbuhan dan perkembangannya. Karena ada beberapa alternatif pengganti susu pada anak yaitu:

Susu hipoalergenik, yaitu susu sapi yang sudah diproses hidrolisis parsial yang digunakan untuk pencegahan. Susu hidrolisis ekstensif, yaitu susu sapi yang sudah diproses hidrolisis sempurna dan digunakan untuk anak yang sudah alergi susu sapi. Formula kedelai (soy formula), yaitu susu yang berasal dari kacang kedelai dan digunakan untuk anak yang sudah alergi susu sapi.
"Umumnya bayi tidak suka susu hidrolisis ekstensif karena rasanya tidak enak atau pahit, jadi biasanya orangtua lebih memilih memberikan soy formula yang rasanya lebih enak dan harganya lebih murah," ujat Dr Zakiudin.

Dr Zakiudin juga mengungkapkan bahwa biasanya saat usia 3 tahun alergi ini akan hilang sendiri seiring semakin matangnya sistem pencernaan anak dan umumnya tidak
(ver/ir)

Anak 3 Tahun Harus Bisa Kancingkan Baju Sendiri


(Foto: thinkstock)Jakarta, Terkadang orangtua terlalu memanjakan anaknya dengan cara selalu membantunya melakukan segala hal, termasuk mengancingkan baju. Tapi jika anak sudah berusia 3 tahun sebaiknya ia dapat mengancingkan bajunya sendiri.

"Usia 3-5 tahun harus bisa mengacingkan baju, latihlah anak dan jangan segala sesuatu tergantung dengan mba," ujar dr Attila Dewanti, SpA dalam acara media edukasi 'Alergi Susu Sapi Bukan Penghalang Pertumbuhan Anak' di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (27/4/2011).

dr Attila menuturkan karena kalau ia belum bisa pasang dan buka kancing sendiri nantinya dia akan memegang pensil atau krayon dengan tidak benar, hal ini akan mempengaruhi kemampuannya untuk menulis.

"Jika hal ini terjadi, nantinya dia akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menstimulasinya agar bisa memegang pensil dengan benar, jadi bisa buang-buang waktu selama 6 bulan untuk menstimulasinya," ujar dokter yang berpraktik di Brawijaya Women & Children Hospital.

Selain itu orangtua juga sebaiknya tidak terlalu sering menggendong anak, biasanya jika cucu atau anak pertama selalu digendong. Serta sebaiknya jangan menggunakan baby walker.

"Beri keleluasaan pada anak untuk bergerak, biarkan saja anak main asal tetap dipantau dan memberikan lingkungan yang aman bagi anak," ungkap dr Attila.

Hal ini karena pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi dan juga lingkungan yang berupa stimulasi atau rangsangan yang diterima si kecil dari luar.

"Jika anak sedang belajar berbicara, jangan hanya menyuruh anak mengucapkan suku kata terakhir saja. Misalnya 'Itu apa sayang, ku-cing' tapi beritahu anak 'Itu apa sayang, kucing'. Karena nanti anak tahunya itu cing, yam," ungkapnya.

dr Attila juga menyarankan bagi para orangtua agar memantau setiap bulan perkembangan anak mulai dari motorik kasar, motorik halus, perkembangan kognisi, perkembangan bicara serta sosial ke
(ver/ir)

Orang Diet Sering Terjebak pada Makanan Berlabel 'Sehat'


(Foto: thinkstock)South Carolina, Orang yang sedang melakukan diet pasti akan memilih berbagai jenis makanan yang dinyatakan sehat. Tapi sayangnya banyak orang diet yang terjebak dengan makanan berlabel 'sehat' ini.

Studi baru menunjukkan bahwa orang yang diet lebih mudah terkecoh dengan label 'sehat' yang menyesatkan dibanding dengan orang yang tidak terobsesi mengurangi jumlah kalori. Misalnya orang diet percaya bahwa mozzarella dan daging asap akan terlihat sehat jika disebut sebagai 'salad'.

"Salah satu alasan orang diet makan terlalu banyak makanan berlabel sehat adalah makanan tersebut memberikan selera yang lebih baik," ujar Dr aglar Irmak dari Darla Moore School of Business, University of South Carolina, seperti dikutip dari Latimes, Rabu (27/4/2011).

Dr Irmak menuturkan jika seseorang merasa makanan tersebut lezat maka ia akan mengonsumsi lebih banyak lagi. Hal ini tentu saja bisa menjadi bumerang dan ironi, karena mereka mencoba untuk menjadi sehat tapi malah mengonsumsi makanan yang kurang sehat.

Selain itu Dr Irmak juga memiliki beberapa teori lain yang menjelaskan mengapa orang yang sedang diet cenderung terjebak dalam makanan yang memiliki label 'sehat' yaitu:

Orang yang diet berpikir tahu lebih banyak tentang gizi dibanding dengan orang yang tidak diet, sehingga ia tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari tahu kandungan apa saja yang terkandung dalam makanan tersebut. Orang yang diet cenderung lebih banyak makan di tempat pertama (first place) dan mencoba mencari alasan untuk memanjakannya. Kebanyakan orang membutuhkan diet karena suka makan atau kelebihan berat badan, jadi jika ada konflik dalam pikirannya untuk makan maka akan menyelesaikannya dengan memilih makanan yang dianggap sehat.
"Jika mereka menemukan alasan untuk makan, maka ia dapat makan dalam jumlah yang lebih banyak," ungkapnya.

Dr Irmak menuturkan salah satu cara untuk mencegah orang yang sedang diet agar tidak terjebak dalam makanan berlabel 'sehat' adalah dengan membaca komposisinya. Bagi orang yang sudah lama berdiet cobalah untuk berpura-pura menjadi orang yang baru mulai diet, karena orang-orang ini akan lebih memperhatikan bahan dan kandungan dari suatu makanan
(ver/ir)

Cabai Merah Turunkan Berat Badan Jika Dimakan Sesekali Saja


foto: ThinkstockWest Lafayette, Indiana, Mengonsumsi cabai merah terbukti bisa mengurangi nafsu makan, sehingga sangat berguna bagi yang ingin mengurangi berat badan. Namun penelitian terbaru menunjukkan, efeknya akan lebih optimal jika cabai ini tidak terlalu sering dimakan.

Cabai merah atau cayenne pepper merupakan jenis cabai yang ukurannya lebih besar dari cabai rawit, berwarna merah dan disebut-sebut paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Nama lainnya adalah Guinea spice, Cow Horn Pepper, aleva atau bird pepper.

Seperti jenis cabai pada umumnya, cabai merah juga mengandung capsaicin yakni senyawa yang memberikan rasa pedas. Berbagai penelitian membuktikan, capsaicin memang bagus untuk diet karena bisa menekan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran kalori.

Pemberian kapsul capsaicin pada beberapa partisipan studi ilmiah menunjukkan efek yang memuaskan. Demikian juga ketika uji coba dilakukan dengan cabai asli, manfaat capcaisin sama manjurnya dengan pemberian dalam bentuk ekstrak yang dimasukkan kapsul.

Baru-baru ini, penelitian di Purdue University di Indiana mengungkap cara yang lebih efektif untuk mendapatkan manfaat capsaicin dalam cabai merah. Penelitian ini melibatkan 25 partisipan, terdiri dari 13 orang penggemar sambal dan 12 orang yang tidak doyan pedas.

Peneliti tidak menentukan berapa banyak cabai merah asli (bukan ekstrak capsaicin) yang harus dikonsumsi, partisipan boleh mengambil sendiri sesuka hati. Penggemar sambal rata-rata mengambil 1,8 gram sementara yang tidak doyan pedas rata-rata hanya 0,3 gram.

Secara umum, semua partisipan yang diminta mengkonsumsi cabai merah sama-sama merasakan manfaatnya. Tubuh menjadi hangat, nafsu makan berkurang terutama terhadap makanan asin dan berlemak, serta pembakaran kalori menjadi lebih efisien.

Namun dilihat dari jumlah cabai yang dikonsumsi, partisipan yang tidak doyan sambal mengonsumsi cabai merah lebih sedikit. Artinya dalam takaran lebih kecil, efek capsaicin justru lebih optimal pada orang-orang yang tidak terbiasa makan cabai.

"Ada perbedaan respons pada perubahan nafsu makan berbeda antara kedua kelompok. Ini menunjukkan, efeknya lebih besar pada orang yang tidak terbiasa makan cabai," ungkap Prof Richard Mattes dalam laporan yang dimuat di jurnal Physiology & Behaviour seperti dikutip dari Dailymail, Rabu
(up/ir)

Styrofoam Masa Kini Dibuat Lebih Ramah Lingkungan


(Foto: thinkstock)Jakarta, Bila selama ini penggunaan styrofoam sering dihindari karena dianggap tak ramah lingkungan dan butuh 1000 tahun untuk terutai. Tapi dengan teknologi baru, styrofoam kini bisa terurai hanya dalam waktu 4 tahun.

Oxodegradable Polystyrene merupakan kemasan pangan ramah lingkungan pertama di Indonesia yang baru saja diperkenalkan.

Penggunaan polystyrene atau yang lebih dikenal dengan styrofoam, yang selama ini digunakan diperbarui dengan tambahan bahan oxium yang membuat polystyrene akan bersifat oxodegradable dan cepat terurai dalam waktu kurang lebih 4 tahun.

Selain mendapatkan sertifikat green label, oxodegradable polystyrene ini pun terbukti aman sebagai kemasan pangan yang memenuhi regulasi BPOM.

"Saat ini oxodegradable polystyrene box telah diaplikasikan sebagai kemasan makanan ramah lingkungan di salah satu restoran siap saji," jelas Sugianto Tandio, CEO PT Tirta Marta Indonesia, Selasa (26/4/2011).

Menurutnya, hal ini tentunya menunjukkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan semakin tinggi.

"Dengan berbagai inovasi yang kami miliki, oxium sebagai pelopor teknologi ramah lingkungan bangga bisa berperan aktif dan berkontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup sekaligus menghijaukan bumi," lanjutnya.

Oxium merupakan aditif yang ditambahkan ke dalam polystyrene sehingga dapat mempercepat terjadinya proses degradasi, dimana diperlukan waktu kurang lebih 4 tahun untuk menguraikan polystyrene di alam.

Dengan penambahan oxium, polystyrene akan bersifat oxodegradable, yakni terdegradasi melalui mekanisme oksidasi yang dipicu dengan adanya UV, panas, cahaya, oksigen dan mechanical stress.

"Sebelumnya kita sudah aplikasikan pada kantong kresek atau shopping bag yang ada di mall, yang bisa terurai dalam waktu 2 tahun. Dan kini kita terapkan pada styrofoam atau polystyrene yang bisa terurai dalam waktu 4 tahun," jelas Sugianto.

Sugianto menjelaskan, proses degradasi menyebabkan penurunan kekuatan tarik sehingga polystyrene menjadi brittle (rapuh), cracking (retak), terfragmentasi menjadi bagian-bagian yang kecil hingga powder atau bubuk.

Pada fase yang paling akhir dari proses degradasi ini akan menghasilkan CO2, air dan biomass yang akan kembali ke alam.

"Polystyrene atau styrofoam sebenarnya organik. Ini terbuat dari minyak yang awalnya berasal dari material organik," jelas Sugianto.

Menurutnya, atom penyusun polystyrene juga sama dengan beras atau gula, yaitu hidrokarbon. Hanya saja mata rantainya panjang sehingga mikroba tidak bisa memakannya dan membutuhkan waktu panjang untuk terurai dan akhirnya bisa dimakan oleh mikroba.

"Dengan menggunakan oxium, maka kita bisa memperpendek rantai dan mempercepat proses penguraian, sehingga lebih cepat dapat dimakan oleh mikroba," lanjut Sugianto.
 
Peluncuran styrofoam atau polystyrene ini juga mendapatkan dukungan dari Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association atau InSWA).

"Dengan adanya oxodegradable polystyrene ini diharapkan bukan saja dapat mengurangi masalah sampah plastik yang tidak terurai, tapi lebih dari itu menjadi langkah awal bagi produsen dan masyarakat untuk melestarikan lingkungan," tutur Ir Sri Bebassari, Msi, Ketua InSwa.

Selain mendapat dukungan Asosiasi Persampahan Indonesia, Asosiasi Polystyrene ASEAN.

"Kami mendukung 100 persen penggunaan oxium sehingga problem kita dengan sampah plastik bisa teratasi," jelas Bonnie C. Blando, Ketua Asosiasi Polys
(mer/ir)

Tuesday, April 26, 2011

Blacks With Cancer More Inclined to Exhaust Funds to Prolong Life: Study

HealthDay

TUESDAY, April 26 (Health News) -- White patients with lung or colorectal cancer are less willing than patients of other races or ethnicities to use up their personal financial resources to prolong their life, a new study finds.

U.S. researchers analyzed data from 4,214 participants in the Cancer Care Outcomes Research and Surveillance study of patients with newly diagnosed lung or colorectal cancer.

The patients were interviewed about various aspects of their care, including their willingness to deplete their personal financial resources for life-prolonging treatment rather than receive less costly treatment that would not extend their lives as long.

Those who said they would spend all their money to live longer included 80 percent of black patients, 72 percent of Asians, 69 percent of Hispanics and 54 percent of whites.

After researchers accounted for factors such as income, disease stage, quality of life, patients' age, patients' perceived time left to live and other medical illnesses, the researchers determined that black patients were 2.4 times more likely than whites to say they'd exhaust their personal finances to extend life.

Hispanic and Asian patients were also less inclined to spend all of their money than blacks, but more likely than whites to do so.

The study appears online April 26 in the journal Cancer.

Further research is needed to determine the reasons for these differences among the races, said Michelle Martin of the University of Alabama at Birmingham and colleagues in a journal news release. Learning more about this issue may lead to cancer care that consistently reflects patient values and preferences, they added.

More information

The U.S. National Cancer Institute offers fact sheets about coping with cancer.

Istilah Sampah Organik dan Anorganik Banyak Keliru


(Foto: thinkstock)Jakarta, Istilah sampah organik dan anorganik sebenarnya harus dibenahi. Plastik misalnya disebut anorganik padahal sebenarnya organik hanya saja waktu penguraiannya yang panjang.

Jika selama ini sampah dikelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik, maka sampah plastik biasanya digolongkan ke dalam kelompok anorganik.

Plastik dan polystyrene (atau lebih dikenal dengan styrofoam) membutuhkan waktu yang panjang, sekitar 500-1000 tahun untuk dapat terurai. Hal ini membuatnya sering digolongkan menjadi bahan anorganik.

"Polystyrene atau styrofoam sebenarnya organik. Ini terbuat dari minyak yang awalnya berasal dari material organik," jelas Sugianto Tandio, CEO PT Tirta Marta Indonesia dalam acara bincang santai bersama media dengan tema 'Enhanced Your Lifestyle: Greener Living With Oxodegradable Polystyrene' di By The Beach Cafe, Plaza EX Entertainment X’nter, Jakarta, Selasa (26/4/2011).

Menurut Sugianto, atom penyusun polystyrene juga sama dengan beras atau gula, yaitu hidrokarbon. Hanya saja mata rantainya panjang sehingga mikroba tidak bisa memakannya dan membutuhkan waktu panjang untuk terurai dan akhirnya bisa dimakan oleh mikroba.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association atau InSWA), Ir Sri Bebassari, MSi.

"Plastik sendiri adalah bahan organik. Jadi istilah sampah organik dan anorganik sebenarnya harus dibenahi," jelas Ir Sri.

Menurutnya, yang menjadi masalah dalam dunia persampahan bukanlah plastiknya (karena plastik adalah organik) tapi mudah terurai atau tidaknya sampah tersebut.

"Jadi mustinya dipisahkan antara sampah mudah terurai dengan sampah yang sulit terurai," jelas Ir Sri yang pernah bekerja di BPPT (Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi) selama 25 tahun.

Ir Sri mengatakan meski plastik dan polystyrene itu merupakan bahan organik, namun karena rantai molekulnya sangat panjang, maka ia baru bisa terurai 500 hingg
(mer/ir)

Banyak-banyak Bergaul Agar Tidak Cepat Pikun


foto: ThinkstockChicago, Orang pikun susah bergaul karena tak mudah baginya untuk mengingat wajah dan nama orang lain. Sebaliknya, penelitian membuktikan orang yang jarang bergaul juga cepat mengalami kemunduran fungsi otak dan pikun di usia yang lebih muda.

Penelitian yang dilakukan oleh Bryan James dari Rush Alzheimer's Disease Center ini menunjukkan, banyak bergaul sama manfaatnya dengan permainan asah otak seperti teka-teki silang dan sudoku. Makin banyak bergaul, fungsi otak akan semakin awet.

"Kalau sudah pikun, logikanya pergaulan akan makin sulit karena terkendala daya ingat yang berkurang. Tapi penelitian ini membuktikan jarang bergaul juga bisa menyebabkan cepat pikun," ungkap James seperti dikutip dari Livescience, Selasa (26/4/2011).

Dalam penelitian terbarunya, James melibatkan 1.138 lansia dengan usia rata-rata 80 tahun. Di awal penelitian, seluruh pastisipan berada dalam kondisi mental yang sehat dengan fungsi otak serta daya ingat yang seluruhnya masih tergolong normal.

Para partisipan diminta mengisi kuesioner yang menggambarkan aktivitasnya dalam kegiatan sosial, baik pesta-pesta maupun ikut klub olahraga. Peneliti juga melakukan pengamatan jangka panjang untuk melihat perkembangan fungsi otak dari masa ke masa.

Setelah 5 tahun, peneliti membandingkan fungsi kognitif atau kecerdasan pada para partisipan. Lewat uji kognitif, terungkap adanya perbedaan daya ingat dan daya nalar berdasarkan tingkat pergaulan atau keterlibatan partisipan dalam kehidupan sosialnya.

Partisipan yang aktif bergaul memiliki fungsi kognitif yang relatif lebih terjaga dibandingkan partisipan yang jarang bergaul. Kemunduran fungsi otak jauh lebih kecil, yakni sekitar 25 persen dibandingkan kelompok partisipan yang jarang bergaul.

"Kemungkinannya, aktivitas sosial membentuk perubahan interpersonal yang kompleks. Perubahan itu membantu sistem saraf untuk bekerja lebih efisien ketika memasuki usia lanjut," pungkas James dalam laporannya di Journal of the International Neuropsychological
(up/ir)

Umur 10 Tahun Masih Kelihatan Pendek, Bawa Anak ke Dokter


foto: ThinkstockJakarta, Jutaan anak Indonesia mengalami stunting atau bertubuh pendek, salah satunya karena kurang gizi. Untuk menyelamatkan masa pertumbuhan, segera saja bawa anak ke dokter jika pada usia 10 tahun kelihatan lebih pendek dari teman sebayanya.

Secara teori, pertumbuhan tinggi badan akan mencapai titik optimal atau tidak tumbuh lagi pada usia 17 tahun pada anak perempuan dan 19-20 tahun pada laki-laki. Namun sebenarnya, ada indikator yang lebih akurat untuk melihat peluang pertumbuhan tinggi badan.

Ahli gizi dari Klinik Gizi MRCC dr Samuel Oetoro, MS, SpGK mengatakan peluang anak untuk tumbuh menjadi bisa dilihat dari hasil rontgen tangan. Adanya space atau celah di antara buku-buku jari menunjukkan bahwa masa pertumbuhan masih berlangsung.

Usia 10-13 tahun merupakan periode growth sprut atau tumbuh cepat sehingga harus dioptimalkan jika tidak ingin anak menjadi kuntet atau bertubuh pendek. Jika pada usia tersebut anak kelihatan lebih pendek dari teman sebayanya, segera bawa ke dokter untuk dilihat peluangnya.

"Growth sprut terjadi 2 kali, pada usia di bawah 5 tahun dan antara 10-13 tahun. Yang paling bagus memang dimaksimalkan nutrisinya sejak kecil," ungkap Dr Samuel dalam jumpa pers FrieslandCampina Southeast Asia Nutrition Survey (SEANUTS) di fX Plasa, Senayan, Selasa (26/4/2011).

Jika hasil rontgen menunjukkan masih ada space di antara buku-buku jari, maka yang perlu dilakukan adalah memaksimalkan asupan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan. Jika dibutuhkan, pemberian growth hormone melalui suntikan bisa juga dilakukan oleh dokter.

Strategi yang tepat sangat penting pada masa ini, karena setelah buku-buku jadi rapat maka pertumbuhan akan berhenti. Namun jika memang sudah tidak ada space, maka kemungkinan anak akan tumbuh lebih tinggi memang kecil meski usianya belum mencapai belasan tahun.

Selain masalah nutrisi, pertumbuhan fisik tinggi badan juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Olahraga yang berlebihan hingga lebih dari 15 jam/minggu tidak dianjurkan karena akan menghambat pertumbuhan tinggi badan dan menyebabkan anak menjadi kuntet.

"Aktivitas fisik sangat dianjurkan, tapi jangan berlebihan pada anak. Jika berlebihan maka tubuh akan kelebihan asam laktat yang sangat mengganggu metabolisme sel. Untuk anak-anak, olahraga cukup 7 jam/minggu kecuali memang mau jadi atlet," tambah d
(up/ir)

Soal Gizi Balita, Indonesia Kalah dari Malaysia


foto: ThinkstockJakarta, Soal keragaman budaya, Indonesia boleh bangga karena lebih kaya dibandingkan Malaysia. Namun soal gizi balita, kasus kekurangan yodium dan vitamin A masih banyak dialami balita Indonesia sementara di Malaysia sudah tidak jadi masalah.

Secara umum, masalah gizi balita yang dihadapi negara-negara di Asia Tenggara adalah kurang gizi, kekurangan vitamin A, kekurangan yodium dan anemia. Kurang gizi tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, beberapa negara lain juga masih mengalaminya.

Namun dibandingkan dengan Malaysia, Dr Sandjaja dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) mengatakan Indonesia kalah dari Malaysia. Dilihat dari jumlah kasusnya, gizi buruk lebih banyak menimpa balita Indonesia dibanding negeri jiran tersebut.

Sementara dibandingkan negara lain seperti Thailand dan Vietnam, perbandingan balita dengan gizi buruk di Indonesia tidak jauh berbeda. Dibandingkan kedua negara tersebut, Indonesia hanya kalah dalam hal penanganan kasus kekurangan yodium dan vitamin A.

"Data tahun 2003 menunjukkan 9,8 persen balita Indonesia masih kekurangan vitamin A. Di negara lain seperti Malaysia sudah tidak ada, sementara di Vietnam masih ada tetapi tidak terlalu menjadi masalah," ungkap Dr Sandjaja dalam jumpa pers di fX Plasa, Senayan, Selasa (26/4/2011).

Dr Sandjaja yang kini tengah memimpin riset National Nutrition Assesment of Children Age 6 Month - 12 Years Old in Indonesia ini mengatakan ada beberapa faktor yang memicu kekurangan yodium dan vitamin A. Di antaranya adalah infeksi penyakit dan kurang asupan.

Infeksi berbagai penyakit menyebabkan penyerapan tubuh terhadap berbagai nutrisi tidak optimal, sehingga balita mengalami kurang gizi khususnya gizi mikro seperti vitamin A dan yodium. Sementara jika asupannya kurang, otomatis penyerapannya juga tidak banyak.

Sementar itu, ahli gizi dari Klinik Gizi MRCC dr Samuel Oetoro, MS, SpGK mengatakan kekurangan yodium dapat mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badannya tidak optimal. Sementara dampak kekurangan vitamin A lebih banyak dirasakan pada mata.

"Kurang yodium menyebabkan sakit gondok atau tiroid, lalu saat besar jadi kuntet (pendek). Vitamin A juga berperan dalam proses pertumbuhan, namun dampaknya lebih banyak dirasakan pada mata misalnya jadi buta senja," ungkap dr Samuel.

Bersama dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam, Indonesia menjadi bagian dalam riset gizi balita berskala regional yang didanai oleh Frisian Flag Nutrition Institute. Riset ini bersifat koprehensif, yakni meneliti seluruh aspek gizi mulai dari gizi mikro hingga gizi makro.

Secara keseluruhan, riset yang direncanakan akan keluar hasilnya pada kuartal kedua 2012 ini melibatkan 16.000 anak usia 6 bulan -12 tahun. Dari Indonesia sendiri, responden yang dilibatkan berjumlah 7.200 balita yang tersebar di 48 ka
(up/ir)

IQ Bayi Rendah Karena Ibu Sering Kena Pestisida Saat Hamil


(Foto: thinkstock)Berkeley, Wanita yang sedang hamil sebaiknya berhati-hati memilih sayuran atau buah-buahan. Konsumsi pestisida yang tinggi pada sayur dan buah saat hamil bisa membuat bayi terlahir dengan tingkat IQ lebih rendah.

Menurut tiga buah studi, anak-anak yang lahir dari ibu yang sering terpapar pestisida tertentu saat hamil memiliki IQ (Intelligence Quotient) yang lebih rendah ketimbang rekan-rekannya yang tidak terpapar pestisida sejak dalam kandungan.

Pestisida yang dikenal sebagai organofosfat, umumnya disemprotkan pada tanaman pangan dan dapat ditemukan pada berry, kacang hijau, buah-buahan dan sayuran lainnya yang dijual di toko-toko.

Pestisida juga telah digunakan di rumah dan kebun, walaupun penggunaan indoor (untuk dalam ruangan) telah secara luas dibatasi karena masalah keamanan.

Organofosfat yang membunuh hama dengan menyerang sistem saraf, sebelumnya telah dikaitkan dengan keterlambatan perkembangan dan masalah perhatian pada anak-anak yang terpapar di dalam rahim.

Sekarang, para peneliti di dua lokasi yang berbeda telah menemukan bahwa IQ anak-anak cenderung menurun secara proporsional karena paparan pestisida saat ibu hamil.

Salah satu studi diikuti ratusan ibu dan anak-anak Latin di California's Salinas Valley, pusat pertanian komersial. Banyak wanita yang menjadi pekerja kebun atau memiliki anggota keluarga yang bekerja di ladang.

Ketika wanita-wanita tersebut hamil, peneliti menguji air seni mereka untuk beberapa bahan kimia produk standar organofosfat dengan menggunakan alat pengukuran eksposur.

Hasilnya, para ibu hamil yang terpapar pestisida tingkat tertinggi memiliki anak-anak pada usia 7 tahun dengan IQ tujuh poin lebih rendah dibandingkan rata-rata anak yang ibunya sangat rendah terpapar pestisida (rata-rata adalah 100).

"Ini tidak berbeda dengan penurunan yang kita lihat pada anak yang terkena paparan timbal tinggi," jelas penulis senior studi, Brenda Eskenazi, Ph.D., seorang profesor epidemiologi dan kesehatan ibu dan anak di University of California, Berkeley, seperti dilansir Health.com, Selasa (26/4/2011).

Menurut catatan studi, organofosfat yang 'lolos' dari ibu ke janin melalui plasenta dan tali pusar, bisa lebih merusak perkembangan janin ketimbang yang langsung terpapar pada anak-anak (yang sudah dilahirkan).

Peneliti mengatakan, tren serupa juga bisa ditemukan di luar komunitas pertanian. Wanita hamil di luar komunitas pertanian juga bisa terpapar pestisida tingkat tingg dari buah dan sayur yang dimakannya.

Namun Eskenazi menekankan, bagaimanapun wanita hamil tidak boleh berhenti makan buah-buahan dan sayuran.

"Benar-benar penting bahwa mereka (ibu hamil) memiliki pola makan yang memadai dalam hal kesehatan anak mereka," kata Eskenazi.

Namun, ia menambahkan, sangat penting untuk mencuci buah dan sayuran, bahkan pada buah yang memiliki kulit.

"Buah dan sayur tetap harus dicuci sebelum Anda mengupasnya," tegasnya.
mer/ir)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons