-
-

Wednesday, August 31, 2011

Kina, Obat untuk Malaria


(dok: homeopathyandmore.com)Jakarta, Tanaman Kina berbentuk perdu besar atau pohon kecil dan berasal dari daerah tropis Amerika Selatan. Tingginya dapat mencapai 5—15 meter. Kulit pohonnya merupakan sumber dari berbagai jenis alkaloid.

Yang paling dikenal adalah kuinina, suatu senyawa antipiretik (penawar demam) yang sering digunakan dalam pengobatan malaria. Kulit kayu Kina juga digunakan untuk merangsang sekresi air liur dan getah lambung.

Tanaman kina terdiri dari 38 spesies yang berbeda. Dari banyak penghasil kinina, hanya Cinchona officinalis dan Cinchona pubescens yang dibudidayakan dalam perkebunan. Untuk Cinchona officinalis, yang dipakai hanya batang bawahnya. Jenis-jenis ini lah yang dikenal dalam perdagangan sebagai tumbuhan kina.

Khasiat

Kina digunakan untuk mengobati malaria. Kulit kayu Kina mengandung Kuinina yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan gejala malaria. Kina juga digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, membantu pengeluaran cairan pencernaan, mengobati kembung, dan masalah perut lainnya.

Digunakan juga untuk mengobati gangguan pembuluh darah termasuk wasir, varises, dan kram kaki. Beberapa orang menggunakan kina untuk mengatasi influenza ringan, flu babi, flu biasa, malaria, dan demam. Kegunaan lain adalah untuk mengobati penyakit kanker, mulut dan tenggorokan, pembesaran limpa, dan kram otot.

Kina digunakan dalam lotion untuk mengurangi rasa nyeri mata, membunuh kuman dan sebagai astringent. Ekstrak Kina juga digunakan pada kulit untuk merangsang pertumbuhan rambut, dan mengobati varises.

Efek samping

Kulit kayu Kina tampaknya aman bagi kebanyakan orang ketika digunakan dengan tepat. Namun, dalam jumlah besar, kina tidak aman dan dapat mematikan. Gejala overdosis meliputi
- Telinga berdenging
- Sakit kepala
- Mual
- Diare
- Gangguan penglihatan.
- Kina juga dapat menyebabkan reaksi pendarahan dan alergi, termasuk gatal-gatal dan demam.

Peringatan

Ibu hamil dan menyusui: Kina tidak aman digunakan selama kehamilan. Namun tidak banyak yang diketahui mengenai keamanan menggunakan kina ketika menyusui. Para dokter menyarankan untuk menghindari penggunaan kina ketika menyusui.

Borok pada perut atau usus: Kina dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Bedah: Kina dapat memperlambat pembekuan darah, sehingga dapat meningkatkan risiko perdarahan ekstra selama dan setelah operasi. Berhentilah menggunakan kina setidaknya 2 minggu sebelum operasi.

Dosis
Dosis kina tergantung pada beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada informasi yang cukup ilmiah untuk menentukan kisaran yang tepat untuk dosis kina.

Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu selalu aman. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan berkonsultasi dengan apoteker, dokter atau profesional kesehatan sebelum menggunakan.

Sumber: WebMD


ir/ir) detikhealth.com

Tak Pernah Bisa Gemuk Karena Tubuh Tak Mampu Simpan Lemak


Carole French (dok: Dailymail)Jakarta, Banyak orang yang berusaha mati-matian agar badannya kurus. Tapi tidak bagi Carole French, ia bebas makan sebanyak apapun tanpa takut gemuk karena tubuhnya tidak bisa menyimpan lemak.

Carole bisa mengonsumsi apa saja dan sebanyak apa pun tanpa takut menjadi gemuk. Orang berpikir Carole sangat beruntung memiliki tubuh yang kurus, tapi kenyataannya hal itu sangat menyedihkan, karena kondisi yang dialami Carole layaknya suatu mimpi buruk.

Ibu dari 2 orang anak ini adalah salah satu dari sedikit orang di dunia yang telah didiagnosis dengan kondisi muscular fibrositis disproportion, yaitu gangguan yang membuat tubuhnya tidak bisa menyimpan lemak.

Kondisi ini memaksa Carole untuk memakai pakaian anak-anak karena pakaian orang dewasa terlalu besar di tubuh mungilnya. Ketika ia keluar rumah maka beberapa orang kadang memberinya tatapan mengejek dan menyangka bahwa Carole mengalami anoreksia.

"Banyak orang yang bilang saya beruntung karena bisa begitu kurus, tapi saya hanya berharap bisa menambah berat badan," ujar Carole, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/8/2011).

Carole lahir dengan ukuran normal, tapi orangtuanya mulai melihat ada sesuatu yang berbeda dengan anaknya ketika Carole memerlukan waktu lebih lama untuk bisa duduk, merangkak dan berjalan dibanding dengan anak-anak lain seusianya.

Pada saat sekolah, perbedaan tersebut semakin terlihat jelas. Ia memiliki tubuh kecil dan kulit tangan serta kakinya seperti hanya menempel tipis di tulangnya. Saat itu orangtuanya mengira ia menderita gangguan makan karena memiliki tubuh yang sangat kurus dibanding dengan teman-teman sekelasnya.

"Ketika remaja saya selalu dipanggil dengan sebutan 'serangga tongkat' oleh teman-teman dan mengatakan bahwa saya anoreksia. Bahkan orangtua berpikir bahwa saya melakukan sesuatu agar tidak bertambah berat badannya," ungkapnya.

Kondisi ini sempat membuat Carole putus asa karena melihat teman-temannya bisa memiliki tubuh yang indah dan bertambah berat badannya. Ia pun mencoba mengonsumsi banyak karbohidrat dan makan malam dalam jumlah besar, tapi tidak ada yang memberikan hasil.

Carole pun harus berjuang untuk menemukan pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, ia terpaksa membeli pakaian untuk anak-anak berusia 10 tahun. Pola makannya meliputi sarapan yang perlu dimasak, salad keju untuk makan siang dan makanan China untuk makan malam agar bisa mendapatkan 2.000 kalori per hari.

Setiap kali ia ke dokter ia pun harus dirujuk ke rumah sakit untuk memastikan apakah memiliki bulimia atau anoreksia. Dibutuhkan waktu setahun bagi dokter hingga akhirnya mendiagnosis Carole dengan kondisi muscular fibrositis disproportion, dan diperkirakan hanya ada 1 orang lagi di dunia yang memiliki kondisi ini.

"Hal itu berarti saya tidak memiliki banyak otot layaknya orang normal dan hampir tidak ada lemak di tubuh," ujar perempaun yang berusia 50 tahun ini.

Hal yang dialami oleh Carole ini memungkinkannya untuk memiliki sejumlah masalah kesehatan. Ia mengaku selalu merasa kelelahan dan ada kemungkinan mengembangkan osteoporosis dan artritis. Hingga saat ini tidak ada obat untuk mengatasi masalah tersebut, karenanya Carole harus terus hidup dengan kondisinya.

"Sampai saat ini saya terus mendapatkan dukungan dari suami saya, Steve dan 2 putra yaitu Neil dan Mark. Mereka selalu bilang bahwa apa yang saya miliki tetap membuat saya menjadi seseorang yang sempurna," ujar Carole.


ver/ir) detikhealth.com

Mual Muntah yang Parah Saat Hamil Pertanda Anak Mudah Stres


(Foto: thinkstock)Jakarta, Morning sickness atau mual muntah di pagi hari adalah gejala yang wajar saat hamil muda. Namun jika intensitasnya sangat parah, gejala itu bisa menandakan bahwa anaknya akan lebih berisiko mengalami stres dan depresi saat tumbuh dewasa.

Dalam istilah medis, mual muntah yang sangat para selama hamil muda disebut Hyperemesis Gravidarum (HG). Selain muncul terlalu sering, gangguan ini saking parahnya juga bisa menyebabkan dehidrasi (kehilangan cairan) dan malnutrisi (kurang gizi).

Menurut penelitian terbaru di University of Southern California, ibu hamil yang mengalami HG lebih berisiko melahirkan anak yang rentan depresi saat tumbuh dewasa. Risikonya 4 kali lebih tinggi dibanding ibu hamil yang mual muntahnya masih terhitung wajar.

"Meski HG sudah sering dihubungkan dengan dehidrasi dan malnutrisi, penelitian ini adalah yang pertama mengungkap hubungannya dengan risiko depresi," ungkap Dr Marlena Feljo yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari Irishhealth, Kamis (25/8/2011).

Penelitian tersebut dilakukan terhadap ratusan perempuan di seluruh Amerika Serikat yang ibunya mengalami HG saat mengandung. Sebagai pembanding, para peneliti juga mengamati sejumlah perempuan yang ibunya tidak mengalami HG ketika hamil muda.

Hasilnya, 16 persen partisipan yang ibunya mengalami HG punya riwayat depresi ketika sudah dewasa sementara pada partisipan yang ibunya tidak mengalami HG angkanya hanya 3 persen. Gangguan suasana hati atau bipolar dialami 8 pesen partisipan yang ibunya mengalami HG dan hanya 2 persen dari partisipan dari kelompok pembanding.

Partisipan yang ibunya mengalami HG ketika hamil muda juga lebih mudah merasa gelisah. Kegelisahan dialami oleh 7 persen partisipan yang ibunya mengalami HG sedangkan pada partisipan pembanding angkanya sekitar hanya 2 persen.


up/ir) detikhealth.com

Japan may soon lose its top longevity ranking

Japan has long been the world leader in longevity, but some experts are now suggesting that the island nation may soon face a drop in the rankings.

The decline could be fueled in part by the country's significant suicide rate, rising body mass index and relatively high rates of smoking, according to Dr. Christopher J.L. Murray, director Institute for Health Metrics and Evaluation at the University of Washington in Seattle.

"In an era of economic stagnation, political turmoil, aging populations, and inadequate tobacco control, Japan does not seem to be effective in addressing its new set of health challenges," Murray wrote.

"Without concerted action, Japan, like the USA, is likely to continue dropping in the global mortality league tables," he added.

Murray's comments are published in the medical journal the Lancet this week in an issue devoted to exploring the reasons for Japan's health successes.

Although Japan's decline, relative to the longevity of other nations, will not be as severe as the relative decline of the U.S., "it is a cautionary tale that success in the past does not guarantee top performance in the future," Murray wrote.

Murray's prediction relies on, among other sources, a research paper in the same issue entitled "What has made the population of Japan healthy?"

In that article, researchers from the University of Tokyo found that while Japan has achieved a record life expectancy of 86 years for women, "Japan now needs to tackle major health challenges that are emanating from a rapidly aging population, causes that are not amenable to health technologies, and the effects of increasing social disparities to sustain the improvement in population health."

Japan's record-breaking longevity
Murray said that the success of Japanese health care emerged after World War II, with declining infant mortality and reduction of infectious diseases.

That was followed by a period from 1975 to 1995, during which mortality dropped in many nations, as well as Japan.

But in recent years, he said, "Japan has fallen behind Sweden, Italy, and Australia for men, and behind Sweden for women. If recent trends continue, other nations are likely to achieve lower rates of adult mortality than Japan."

Part of Japan's health success has been attributed to universal health coverage, accomplished at a relatively low price: the country spends 8.5 percent of its GDP on health care, while the U.S. spends 16.4 percent, and Germany spends 10.7 percent, Murray said.

But that adds another potential reason for the fall, Murray said.

"Although Japan has a universal health care system, the quality of the care delivered might be low," Murray said, citing the example of coverage for high cholesterol treatments that is much lower than in other high-income countries.

To further increase the country's longevity by reducing its adult mortality, Japan may need to revamp its health care system, he said.

The oldest nation on Earth
But longer life is not the only change that has come to Japan in recent decades. A declining birth rate and long lifespan have helped make Japan the oldest nation on earth, with a median age above 40.

"The aging population, smoking, metabolic syndrome and suicide are all major challenges facing the public health system in Japan," said D. Craig Willcox, a professor of public health at Okinawa International University and at the University of Hawaii, who co-led the long-term Okinawa Centenarian Study.

Story: Accomplishing amazing athletic feats â€" in their 80s and 90s

But the nation faces the need for cultural change as well, said Willcox, who was not involved with Murray's article.

"Losing status among nations may upset the national pride," Willcox said. But "the more important issue is reforming Japanese society to make it more age-friendly, and doing away with age discrimination," he said.

Willcox said he questioned whether it made sense for most Japanese companies and institutions to have mandatory retirement age of 65 years, when 40 percent of the population will be beyond that age in a few decades. He noted that this retirement age doesn't apply to everyone in the country.

Health as a social responsibility
Willcox said he believes, however, that some of the central ideas responsible for the success of Japanese health care may help in the United States. Universal health coverage plays an important role, along with some other ideas.

"In Japan, people are taught to think of their health as not only a personal issue, but also a social responsibility," he said. For example, towns in which not enough people get health screenings may pay more in taxes. "If you don't get your health exam, the whole town could suffer, and everyone could end up paying more taxes!"

Additionally, Willcox said, the government has adapted its language in discussing health conditions such as cardiovascular disease and some age-related cancers, calling them "lifestyle-related diseases" instead of "age-associated diseases," and the public has taken to the change.

"You can see the subtle shift from something that just 'comes along with age' or something you can prevent through your lifestyle," he said. "As a specialist in public health, I thought that was a brilliant move."

  • Terlalu Banyak Makan Garam Bisa Bikin Pikun


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang harus diatur penggunaannya. Kini para dokter telah memperingatkan terlalu banyak mengonsumsi garam bisa berakibat buruk bagi otak salah satunya menyebabkan pikun.

    Orang yang mengonsumsi banyak garam dan melakukan sedikit olahraga akan mengalami penurunan mental yang lebih cepat. Selain itu konsumsi lebih dari 1 sendok teh garam setiap hari bisa memicu kepikunan dan meningkatkan risiko Alzheimer.

    Selama ini orang tahu kelebihan garam berdampak buruk bagi jantung, tapi studi baru ini memperlihatkan hubungan antara kemunduran kesehatan otak dengan konsumsi garam.

    "Hasilnya konsumsi tinggi natrium yang dikombinasikan sedikit olahraga akan merugikan kinerja kognitif otak terutama pada orang dewasa yang sudah tua," ujar Dr Alexandra Fiocco dari University of Toronto, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/8/2011).

    Konsumsi tinggi natrium disini jika lebih dari 3.090 mg natrium murni dalam sehari atau setara dengan satu sendok teh garam (7,7 gram) per harinya. Kondisi ini sama dengan 3 bungkus keripik atau 3,5 porsi burger yang besar.

    "Temuan ini menjadi hal yang penting karena membantu orang untuk tetap aktif dan mengatur pola makannya agar bisa mempertahankan otak yang sehat," ujar Carol Greenwood yang juga dari University of Toronto.

    Meski begitu peneliti belum menemukan mekanisme pasti mengenai bagaimana konsumsi garam bisa menurunkan kemampuan kognitif dan memicu kepikunan. Tapi ini menjadi poin penting bahwa seseorang perlu lebih banyak makan buah dan sayur serta mengurangi makanan olahan.

    Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Kanada yang menganalisis konsumsi garam dan tingkat aktivitas fisik dari 1.262 laki-laki dan perempuan sehat berusia 67-84 tahun selama 3 tahun.

    Peneliti menilai kesehatan mental partisipan dengan menggunakan alat yang dipakai dalam mendiagnosis alzheimer. Hasil studi ini telah dilaporkan dalam jurnal Neurobiology of Aging.


    ver/ir) detikhealth.com

    Tips Menaikkan Berat Badan untuk si Kurus


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Menaikkan berat badan pada beberapa orang mungkin dapat sesulit menurunkan berat badan pada orang obesitas. Badan yang kurus kadang dinilai lebih sehat jika dibandingkan badan yang obesitas.

    Namun, kekurangan berat badan yang parah cukup mengkhawatirkan jika itu merupakan akibat dari gizi buruk atau kondisi medis, atau memiliki masalah kesehatan lainnya.

    Apabila badan terlalu kurus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi. Dengan berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi, akan dapat membantu menaikkan berat badan dengan cara yang sehat.

    Seperti dikutip dari MayoClinic, Kamis (25/8/2011), berikut adalah beberapa cara sehat untuk menaikkan berat badan bagi seseorang dengan berat badan kurang:

    1. Makan lebih sering
    Bila badan kurus, seseorang mungkin akan merasa lebih cepat kenyang. Makan 5-6 porsi kecil sepanjang hari lebih baik daripada 2-3 kali dengan porsi makan besar.

    2. Pilih makanan yang kaya gizi
    Sebagai bagian dari diet (mengatur pola makan) sehat secara keseluruhan, maka pilihlah makanan yang bergizi tinggi. Pilihan makanan dengan gizi tinggi, antara lain roti gandum, pasta, sereal, buah-buahan dan sayuran, produk susu rendah lemak, sumber protein rendah lemak, kacang-kacangan dan biji-bijian.

    3. Mengonsumsi minuman smoothies dan shakes
    Jangan mengonsumsi soda, kopi, dan minuman lainnya yang mengandung sedikit kalori dan nilai gizinya rendah. Sebaliknya, minum smoothie atau shakes lebih sehat, apalagi yang dibuat dengan susu rendah lemak dan jus segar.

    Dalam beberapa kasus minuman cairan pengganti makan mungkin juga disarankan. Minum cairan pengganti makan lebih baik saat 30 menit sebelum atau setelah makan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari perut terasa penuh sebelum makan.

    4. Tambahkan makanan ringan padat kalori
    Camilan kacang-kacangan, selai kacang, keju, buah kering, dan alpukat. Kombinasi cemilan yang padat kalori, antara lain:
    a. Selai kacang dan sandwich jelly
    b. Sandwich dengan alpukat
    c. Sandwich dengan irisan sayur
    d. Sandwich dengan daging
    e. Sandwich dengan keju

    5. Tambahkan lebih banyak kalori dalam makanan sehari-hari
    Tambahkan lebih banyak kalori untuk makanan sehari-hari, dengan kombinasi makanan misalnya:
    a. Keju di casserole
    b. Sup dan telur dadar
    c. Susu tanpa lemak

    6. Mengontrol asupan gula dan lemak
    Bahkan ketika badan sangat kurus, sadarilah jika terjadi kelebihan gula dan lemak. Mengontrol pola makan juga dengan menyediakan nutrisi, seperti muffin gandum, yoghurt, dan pie buah.

    7. Olahraga
    Melakukan olahraga dengan teratur, terutama latihan kekuatan, dapat membantu menaikkan berat badan dengan membentuk otot-otot tubuh. Olahraga juga dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga dapat membantu meningkatkan berat badan.

     


    ir/ir) detikhealth.com

    Bisakah Pemanis Buatan Turunkan Berat Badan?


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Popularitas pemanis buatan sebagai pengganti gula terus meningkat. Pemanis buatan dijadikan alternatif untuk mendapatkan makanan dan minuman manis dengan kalori rendah. Bisakah pemanis buatan turunkan berat badan?

    Pemanis buatan atau pengganti gula lainnya bisanya dipasarkan dengan label 'sugar free' atau 'diet', termasuk minuman ringan, permen karet, jeli, permen, jus buah dan es krim. Sedangkan pengganti gula lain yang juga digemari adalah madu.

    Banyak orang mengurangi gula dan kalori dalam diet sehari-hari dengan menggunakan pemanis buatan atau pengganti gula lainnya. Namun belakang pemanis buatan seperti aspartam dituding tidak baik buat kesehatan meskipun harus perlu pembuktian lebih lanjut. Pemanis buatan seperti Stevia dan nektar agave, juga diakui mempunyai kalori yang rendah.

    Namun seperti dikutip dari MayoClinic, Kamis (25/8/2011) terlepas dari apa yang telah diklasifikasikan, pengganti gula bukanlah senjata jitu untuk menurunkan berat badan. Kenali dulu jenis-jenisnya.

    Pemanis buatan merupakan pengganti gula sintetis yang berasal dari zat alami, termasuk jamu atau gula itu sendiri. Pemanis buatan juga dikenal sebagai pemanis yang intens karena jauh lebih manis dibandingkan dengan gula biasa.

    Pemanis buatan yang telah disetujui oleh Badan Pengawas obat dan Makanan AS (FDA), antara lain:
    1. Asesulfam kalium (Sunett, Manis Satu)
    2. Aspartame (Equal, NutraSweet)
    3. Neotame
    4. Sakarin (SugarTwin, Sweet'N Rendah)
    5. Sucralose (Splenda)

    Beberapa pemanis, seperti siklamat, tidak disetujui di Amerika Serikat tetapi disetujui untuk digunakan di negara lain.

    Pemanis buatan adalah alternatif menarik bagi mereka yang ingin mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, namun tidak menambah jumlah kalori. Pemanis buatan banyak digunakan dalam produk olahan, termasuk minuman ringan, campuran minuman bubuk, permen, puding, makanan kaleng, selai, jeli, produk susu, dan sejumlah makanan lain dan minuman. Periksa label makanan untuk melihat apakah suatu produk mengandung pemanis buatan.

    Pemanis buatan juga populer untuk digunakan di rumah, karena pemanis buatan tidak memberikan massa atau volume seperti halnya gula. Periksa label pada pemanis buatan untuk digunakan di rumah yang dengan tepat.

    Kemungkinan manfaat kesehatan dari pemanis buatan

    1. Mengontrol berat badan
    Salah satu aspek paling menarik dari pemanis buatan adalah bahwa hampir tidak memiliki kalori. Sebaliknya, setiap gram gula biasa mengandung 4 kalori. Jika sedang mencoba untuk menurunkan berat badan atau mencegah kenaikan berat badan, produk manis dengan pemanis buatan mungkin menjadi pilihan yang menarik. Di sisi lain, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi pemanis buatan dapat dikaitkan dengan peningkatan berat badan, namun penyebabnya belum diketahui.

    2. Alternatif bagi penderita diabetes
    Pemanis buatan mungkin alternatif yang baik untuk gula jika seseorang memiliki diabetes. Tidak seperti gula, pemanis buatan umumnya tidak meningkatkan kadar gula darah karena bukan merupakan karbohidrat.

    3. Tidak menyebabkan gigi berlubang
    Tidak seperti gula, pemanis buatan tidak menyebabkan kerusakan gigi.

    Kemungkinan masalah kesehatan akibat pemanis buatan

    Pemanis buatan telah menjadi subjek pengawasan intens selama beberapa dekade. Berbagai kritik untuk pemanis buatan telah diperdebatkan, salah satunya karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

    Tetapi menurut National Cancer Institute dan lembaga kesehatan lainnya, tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa salah satu pemanis buatan dapat menyebabkan kanker. Dan banyak studi penelitian mengkonfirmasi bahwa pemanis buatan umumnya aman dalam jumlah terbatas, bahkan untuk wanita hamil.

    Pemanis buatan telah diatur oleh FDA sebagai bahan tambahan makanan. Pemanis buatan harus ditinjau dan disetujui oleh FDA sebelum tersedia untuk dijual. Berdasarkan manfaat dan kerugian pemanis buatan, dapat disimpulkan bahwa pemanis buatan yang telah disetujui FDA aman jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas.


    ir/ir) detikhealth.com

    Hurricane Irene spawns baby boom in some hospitals

    Hurricane Irene's sweep up the East Coast spawned a swath of damage from powerful winds and rains, but also a legacy of a happier sort â€" a crew of new babies born in the heart of a howling storm.

    Some hospitals dotting the Eastern seaboard reported sharp upticks in hurricane births over the wild weekend, giving new life to an old rumor about a drop in barometric pressure sending women into labor.

    At Sentara Obici Hospital in Suffolk, Va., 15 babies were born between Friday night and Sunday morning, topping the usual three or four in a typical day, said Sharon Hoggard, spokeswoman for Sentara Health System.

    "The winds blew him in, I guess," said new father Joseph Bulls, 35, of Suffolk. Braylon Michael Bulls was born at about 5:40 p.m. Saturday after a harrowing ride to the hospital through wind and rain and flying branches as mom Elizabeth Barry, 18, sped through her first labor.

    "You can't stop the baby coming," he added.

    At New Hanover Regional Medical Center in Wilmington, N.C., 17 babies were born during an 18-hour stretch Friday and Saturday when the hospital was on lockdown because of the storm, said Carolyn Fisher, the hospital's spokeswoman. Usually the hospital might see 10 or 11 babies on a typical day.

    It was so busy that Andi Curtis, 35, of Carolina Beach, N.C., had to deliver her new daughter just before midnight Friday without the epidural she wanted because doctors were so busy with other moms. By the time they got ready to prep her, Parker Elizabeth Curtis was on the way.

    "The whole week we had been wondering about the hurricane and about whether the baby would come, two things completely out of your control," said Curtis.

    The baby was due Aug. 29, but when Hurricane Irene reared her head, there was no shortage of people predicting an early delivery because of the sudden drop in barometric pressure that comes with a storm.

    "Everybody told me, you're going to have the baby this weekend," Curtis said.

    That's a popular idea, but not one based in science, according to Dr. Alison Stuebe, an assistant professor of obstetrics and gynecology at the University of North Carolina.

    Specific studies of the link between barometric pressure and labor have found small associations, but no clear ties. And some studies have found no relationship at all. Wall-to-wall hurricane coverage might send some women to the hospital earlier than usual, and people might pay attention more when a flurry of babies is born in a storm, she said.

    "I suspect there are nervous patients and nervous doctors and that's part of the boom," she said.

    None of the babies in North Carolina or Virginia was named Irene. That honor was reserved for two little girls born over the weekend at Pitt County Memorial Hospital in Greenville, N.C., said spokeswoman Barbara Dunn.

    "We have two babies whose first names are Irene and one baby whose middle name is Irene," she said.

    TODAY Moms: Blackout babies are a myth, but hurricane names pack a punch

    But Dunn added that the storm didn't spark a deluge of babies there. In fact, she said, the number of babies born was less than expected, perhaps confirming doubts about a hurricane baby boom.

    Back home in Carolina Beach with her new daughter, however, Andi Curtis is not so sure.

    "I thought it was just an old wives' tale," she said. "But 17 babies can't be wrong."

    Reprints

  • Tuesday, August 30, 2011

    Cataflam, Obat untuk Atasi Nyeri Karena Pembengkakan


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Deskripsi

    Cataflam merupakan nama paten dari obat kalium diklofenak, sehingga cataflam juga merupakan derivat dari benzeneacetic acid. Nama kimia dari obat ini adalah 2-[(2,6-dichlorophenyl)amino] benzeneacetic acid, yang termasuk garam monopotassium. Rumus molekul obat ini adalah C14H10Cl2NKO2 dengan berat molekul 334,25.

    Cataflam sama halnya dengan kalium diklofenak termasuk dalam golongan obat non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang mempunyai efek aktivitas anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik.

    Mekanisme aksi tablet kalium diklofenak seperti golongan obat NSAID lainnya, mungkin terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin. Obat ini sering digunakan untuk meringankan nyeri inflamasi (pembengkakan) pasca operasi, seperti operasi tulang dan gigi.

    Komposisi

    Tiap tablet mengandung Kalium Diklofenak 50 mg

    Bahan aktif yang terkandung dalam Cataflam meliputi:
    1. Kalsium fosfat
    2. Colloidal silicon dioxide
    3. Iron oxides
    4. Magnesium stearat
    5. Microcrystalline cellulose
    6. Polyethylene glycol
    7. Povidone
    8. Sodium starch glycolate
    9. Maize starch
    10. Sucrose
    11. Talc
    12. Titanium dioxide

    Indikasi

    1. Untuk meringankan nyeri inflamasi (pembengkakan) pasca operasi
    2. Untuk pengobatan dysmenorrhea primer
    3. Untuk meringankan nyeri ringan sampai sedang
    4. Untuk mengatasi gejala osteoarthritis
    5. Untuk mengatasi gejala rheumatoid arthritis

    Kontraindikasi
    Pasien yang hipersensitif terhadap golongan obat ini

    Efek samping

    1. Reaksi alergi, yang meliputi: gatal-gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
    2. Nyeri dada
    3. Gangguan penglihatan atau keseimbangan
    4. Kotoran (feses) berwarna hitam dan berdarah
    5. Batuk atau muntah darah

    Dosis

    1. Dewasa
    100-150 mg 2-3 kali sehari

    2. Anak
    Keamanan dan efektivitas pada pasien anak belum ditetapkan

    Kemasan

    Cataflam tersedia dalam bentuk tablet 50 mg (berwarna coklat muda) untuk pemberian melalui mulut (per oral).

    Sumber: RxList


    ir/ir) detikhealth.com

    Minyak Ketumbar Ampuh Bunuh Bakteri Pemicu Sakit Perut


    foto: ThinkstockJakarta, Bagi yang punya hobi memasak, ketumbar tentu sudah tidak asing lagi. Rempah-rempah yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan ini ternyata bisa jadi obat, karena mengandung antibiotik untuk membunuh bakteri berbahaya penyebab sakit perut.

    Ketumbar yang dalam Bahasa Latin dinamakan Coriandrum sativum merupakan sejenis rempah-rempah yang sepintas mirip merica, namun ukurannya lebih kecil dan rasanya tidak pedas. Rasanya khas namun tidak terlalu menyengat sehingga sangat disukai.

    Selain populer sebagai bumbu masak, ketumbar juga sering dipakai sebagai obat, misalnya untuk mengatasi gangguan pencernaan. Biasanya untuk mengatasi diare, ketumbar direbus kemudian air rebusannya diminum secara teratur setiap hari sampai gejalanya mereda.

    Khasiat ketumbar untuk mengatasi diare khususnya yang dipicu oleh infeksi bakteri telah dibuktikan baru-baru ini dalam sebuah penelitian di University of Beira Interior, portugal. Laporan penelitiannya dapat ditemukan dalam Journal of Medical Microbiology.

    Dalam penelitian tersebut, kandungan yang dipakai sebagai obat adalah minyak ketumbar. Dengan konsentrasi 1,6 persen, minyak tersebut dicampur dengan 12 jenis bakteri berbahaya termasuk Escherichia coli, Salmonella dan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

    Penelitian yang dipimpin oleh Dr Fernanda Domingues tersebut menunjukkan, pertumbuhan 12 jenis bakteri berbahaya tersebut bisa dihambat dengan minyak ketumbar. Bahkan MRSA yang selama ini dikenal sebagai superbug alias sudah kebal dengan berbagai antibiotik, juga bisa dibunuh dengan minyak ketumbar.

    "Minyak ketumbar bisa jadi alternatif untuk dijadikan antibiotik alamiah. Kami membayangkan ketumbar bisa dibuat dalam bentuk lotion, obat kumur atau bahkan tablet dan dipakai sebagai antibiotik," ungkap Dr Domingues seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (25/8/2011).


    up/ir) detikhealth.com

    Penyakit Manusia Kebanyakan Akibat Penyalahgunaan Antibiotik


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Antibiotik seharusnya obat yang tidak boleh dijual bebas, tapi nyatanya saat ini banyak disalahgunakan. Akibatnya kebanyakan penyakit pada manusia akibat penyalahgunaan antibiotik.

    Tubuh manusia mengandung sejumlah besar mikroba yang baik atau jahat. Tapi memberantasnya baik secara sengaja atau tidak sengaja dengan antibiotik bisa membahayakan kesehatan.

    "Terlalu sering menggunakan antibiotik bisa memicu peningkatan drastis dari diabetes tipe 1, obesitas, penyakit radang usus, alergi dan asma yang meningkat 2 kali lipat di dalam populasi," ujar Martin Blaser, profesor mikrobiologi dan ketua departemen kedokteran New York University Langone Medical Center, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (15/8/2011).

    Manusia kadang disebut dengan meta-organism karena jumlah dan volume mikroba yang banyak di berbagai bagian tubuh, seperti yang hidup di dalam usus, kulit atau bahkan pusar. Mikroba ini membantu akses nutrisi, mencegah infeksi berbahaya serta gangguan autoimun lainnya.

    Tapi penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat, justru bisa mengurangi jumlah bakteri baik dan membuat mikroba resisten. Hal ini karena antibiotik bersama dengan perubahan cara hidup bisa mengubah komunitas mikroba yang hidup di berbagai tubuh.

    Studi tahun 2010 menemukan bahwa antibiotik menyebabkan perubahan yang cepat dan mendalam pada populasi mikroba, termasuk datangnya mikroba yang resisten terhadap antibiotik dan bisa bertahan setidaknya selama 3 tahun.

    Diketahui pula bahwa antibiotk yang berlebih bisa mengaktifkan bakteri Clostridium difficile yang sudah ada pada beberapa orang sehat dan menyebabkan infeksi peradangan.

    "Kita memiliki flora yang sangat kompleks dalam situasi sehat, yaitu menjaga sel T pro-inflamasi dan anti-inflamasi dalam keseimbangan satu sama lain. Tapi jika sudah terjadi ketidakseimbangan akan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit," ujar Dennis Kasper selaku profesor mikrobiologi dan imunologi dari Harvard Medical School.

    Untuk itu Blaser menyarankan agar menggunakan antibiotik secara lebih bijaksana, mengembangkan teknik yang cepat mengidentifikasi patogen bermasalah serta menciptakan obat yang bisa menargetkan patogen tertentu dan tidak menghancurkan mikroba lainnya.


    ver/ir) detikhealth.com

    Memprediksi Risiko Kematian Orang Gemuk


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Obesitas atau kelebihan berat badan yang tinggi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Dengan metode baru Edmonton Obesity Staging System (EOSS), tingkatan obesitas dapat dikaitkan langsung dengan risiko kematian akibat penyakit yang diderita.

    Tingkat obesitas selama ini hanya diukur dengan menggunakan metode Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI). Namun BMI tidak bisa mengaitkannya langsung dengan risiko penyakitnya. BMI juga tidak bisa membedakan antar jaringan lemak. Nah, dengan metode EOSS tingkatan obesitas bisa diklasifikasikan sesuai risiko penyakitnya.

    Kategori BMI adalah:
    Kategori Kurus: Nilai BMI kurang dari 19
    Kategori Ideal: Nilai BMI 19-24,9
    Kategori Gemuk: Nilai BMI 25-29,9
    Kategori Obesitas: Nilai BMI sama dengan atau lebih dari 30

    Kemudian kategori obesitas dibagi lagi tingkatannya berdasarkan standar WHO:
    Obesitas tingkat 1: dengan angka BMI 30-34,9
    Obesitas tingkat II: dengan angka BMI 35,39,9
    Obesitas tingkat III: dengan angka BMI sama dengan atau lebih dari 40

    Peneliti Kanada mengembangkan EOSS untuk mengklasifikasikan orang gemuk dalam 5 kategori mulai dari level nol sampai level 4 yaitu:
    Level 0, masuk dalam obesitas tingkat I moderat
    Dengan ciri:

    Tidak ada tanda-tanda obesitas yang terkait faktor risiko penyakit Tidak ada gejala fisik dan psikis Tidak ada keterbatasan fungsi tubuh Dengan kondisi ini tidak ada faktor risiko yang jelas terhadap tekanan darah, lipid serum dan kadar glukosa puasa dalam kisaran normal.
    Level 1, masuk dalam obesitas tingkat I tinggi
    Dengan ciri:

    Ada faktor risiko yang terkait dengan hipetensi, kadar gula darah puasa, enzim liver Mulai ada gejala fisik ringan yang dirasakan seperti apnea atau berhenti bernapas saat tidur, sakit kepala. Mulai ada gejala psikis ringan yang bisa dirasakan seperti gangguan tersebut mulai memberikan dampak pada kehidupannya.
    Level 2, masuk dalam obesitas tingkat II
    Dengan ciri:

    Terkait erat dengan penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, apnea atau berhenti bernapas saat tidur, osteoartritis. Timbul gejala psikis seperti depresi, tidak bisa mengontrol makan yang amat berlebihan Aktivitas harian mulai terbatas
    Level 3, masuk dalam obesitas tingkat III
    Dengan ciri:

    Mulai terjadi kerusakan organ-organ karena penyakit gagal jantung, komplikasi diabetes dan masalah osteoartritis yang parah. Gejala psikis yang dirasakan sangat signifikan seperti depresi berat dan keinginan untuk bunuh diri Fungsi tubuh makin mengalami keterbatasan yang mengganggu aktivitas rutin sehari-hari Kualitas hidup sangat tidak baik
    Level 4, masuk kategori obesitas tingkat III parah
    Dengan ciri:

    Risiko kematian yang sudah semakin dekat karena kegagalan fungsi organ Fungsi-fungsi tubuh makin terbatas
    Untuk mengevaluasi EOSS, Jennifer L. Kuk, PhD dan rekan penelitian dari Toronto's York University, telah meneliti ribuan catatan pasien dari sebuah klinik di Texas. Setiap pasien dibagi dalam kelompok berdasarkan risiko dalam perhitungan EOSS dalam 16 tahun riwayat medis.

    "Nilai tinggi dalam EOSS adalah prediktor yang kuat atas peningkatan angka kematian. Bahkan dalam kategorisasi BMI, ada pemisahan yang jelas dari kurva survival menurut skor EOSS," kata Dr Raj Padwal dari University of Alberta dalam Canadian Medical Association Journal edisi 15 Agustus 2011 seperti dikutip esciencenews, Kamis (25/8/2011).

    Alat ini dapat digunakan untuk memprioritaskan pasien dalam perawatan obesitas, termasuk intervensi untuk operasi bariatrik (operasi pengecilan lambung). "Penilaian meningkatnya risiko tersebut dapat memberi pemahaman yang lebih besar atas prognosis obesitas dan juga dapat membantu menentukan urgensi intervensi," kata Dr Raj.

    Peneliti mengusulkan agar EOSS dipertimbangkan sebagai tambahan dalam sistem klasifikasi antropometrik saat ini untuk menilai risiko kesehatan yang berkaitan dengan obesitas serta menentukan prognosis untuk panduan pengobatan.

    Beberapa faktor yang dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan, antara lain:
    1. Kurangnya keseimbangan energi
    2. Kurangnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari
    3. Lingkungan
    4. Kondisi kesehatan
    5. Obat-obatan
    6. Faktor emosi
    7. Merokok
    8. Usia
    9. Kehamilan
    10. Kurang tidur

    Cara Menghitung BMI

    Cara menghitung BMI dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

    Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter).
    Cara menghitungnya adalah:
    Pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

     


    ir/ir) detikhealth.com

    Monday, August 29, 2011

    Orang Gemuk Bisa Diterapi Agar Lebih Cekatan


    foto: ThinkstockJakarta, Berbagai penelitian menunjukan bahwa orang gemuk cenderung memiliki kemampuan kognitif atau kecerdasan yang rendah sehingga kurang cekatan. Kecenderungan ini bisa disembuhkan dengan terapi yang sama seperti pada penderita anoreksia.

    Kajian terhadap 38 penelitian tentang hubungan antara fungsi kognitif dan obesitas yang dilakukan para peneliti dari University of New South Wales (UNSW) menunjukkan bahwa orang gemuk memiliki kemampuan manajemen eksekutif yang lebih lemah. Artinya orang gemuk lemah dalam kemampuan perencanaan, orientasi pada tujuan dan pengambilan keputusan.

    "Obesitas bisa menyebabkan sekaligus disebabkan oleh kurangnya fungsi eksekutif," kata peneliti Dr Evelyn Smith, dari UNSW School of Psychiatry. "Saya pikir hubungan itu bisa bersifat dua arah. Bisa jadi bahwa kekurangan kognitif memperburuk kenaikan berat badan, tetapi sekali Anda mengalami obesitas, ada beberapa aspek dari otak yang terkena imbas akibat kelainan obesitas atau peradangan glukosa," tambahnya.

    Dr Smith menekankan bahwa kajian ini tidak menyimpulkan bahwa semua orang gemuk memiliki kemampuan perencanaan atau pengambilan keputusan yang buruk. "Rata-rata, mereka memiliki beberapa kekurangan fungsi eksekutif dan hal itu tampaknya paling menonjol ditemui dalam kelompok ini," katanya. Ia menambahkan bahwa kecenderungan itu terlihat pada anak-anak, remaja dan orang dewasa.

    Terapi remediasi kognitif adalah terapi di mana pasien bertemu spesialis secara teratur untuk mengembangkan pola pikir dan perencanaan yang baru. Terapi ini telah digunakan untuk mengobati gangguan anoreksia nervosa dan dapat diterapkan untuk orang gemuk juga.

    Berdasarkan hasil kajian tersebut, orang gemuk menjadi kurang cekatan karena kemampuan mengorganisasi pikirannya lebih rendah. Sebaliknya pada orang anoreksia, kemampuan ini terlalu menonjol sehingga terapi untuk menyembuhkan pada dasarnya bisa diterapkan pada orang gemuk dengan cara yang sedikit berbeda.

    "Mungkin terapi serupa bermanfaat untuk membantu orang dengan obesitas, tidak hanya membagikan lembar diet dan menyuruh mereka untuk melakukan fitnes," imbuh Profesor Campbell seperti dikutip dari Theconversation (24/8/2011).

    "Meskipun demikian, tinjauan ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara obesitas dan kurangnya fungsi eksekutif," kata Associate Professor Wendy Brown, Wakil Direktur Centre for Obesity Research and Education Monash University.

    "Penelitian ini hanya menunjukkan bahwa ada fungsi kognitif yang berubah pada penderita obesitas. Ini tidak membuktikan bahwa kurangnya kognisi menyebabkan obesitas, juga tidak menunjukkan bahwa kognisi berkurang disebabkan oleh obesitas. Ini hanya mengakui hubungan potensial dan menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut seperti yang sedang dilakukan di Monash University Obesity and Diabetes Institute," kata Dr Brown yang tidak terlibat dalam penelitian ini.


    ir/ir) detikhealth.com

    Amfetamin dan Dextroamfetamin untuk Atasi Anak Hiperaktif


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Deskripsi

    Kombinasi amfetamin dan dextroamfetamin termasuk dalam kelompok obat yang disebut stimulan sistem saraf pusat. Digunakan untuk mengobati attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi (keinginan tak terkendali untuk tidur atau serangan tidur nyenyak dengan tiba-tiba).

    Kombinasi amfetamin dan dextroamfetamin meningkatkan perhatian dan penurunan kegelisahan pada pasien yang terlalu aktif, tidak dapat berkonsentrasi untuk waktu yang lama atau mudah terganggu, dan memiliki emosi yang tidak stabil. Kombinasi amfetamin dan dextroamfetamin juga dapat digunakan untuk kondisi lain sesuai petunjuk dokter.

    Dosis

    Dosis obat ini berbeda untuk pasien yang berbeda. Ikutilah perintah dokter atau petunjuk pada label. Informasi berikut hanya mencakup rata-rata dosis obat ini.

    Bentuk sediaan oral (tablet):
    Untuk gangguan perhatian defisit hiperaktif:
    1. Dewasa dan anak usia 6 tahun dan lebih tua; Pada awalnya 5 miligram (mg) 1-2 kali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis jika diperlukan.
    2. Anak-anak 3 sampai 5 tahun; Pada awalnya 2,5 mg sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis jika diperlukan.
    3. Anak-anak lebih muda dari usia 3 tahun; Penggunaan tidak dianjurkan.

    Untuk narkolepsi:
    1. Dewasa, remaja, dan anak-anak usia 12 tahun dan lebih tua; Pada awalnya 10 mg sehari. Dokter mungkin menyesuaikan dosis jika diperlukan.
    2. Anak-anak 6 sampai 12 tahun usia; Pada awalnya 5 mg sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis jika diperlukan.
    3. Anak-anak lebih muda dari usia 6 tahun; Dosis harus ditentukan oleh dokter.

    Bentuk sediaan oral ( kapsul- extended release):
    Untuk ADHD:
    1. Dewasa; 20 miligram (mg) sekali sehari di pagi hari.
    2. Anak-anak dan remaja 6 sampai 17 tahun; Pada awalnya 10 miligram (mg) sekali sehari di pagi hari. Dokter dapat menyesuaikan dosis jika diperlukan.
    3. Anak-anak lebih muda dari usia 6 tahun; Dosis harus ditentukan oleh dokter.

    Efek Samping
    1. Kandung kemih sakit
    2. Urin keruh atau berdarah
    3. Sakit atau sulit buang air kecil
    4. Denyut jantung tidak teratur atau berdebar-debar
    5. Sering ingin buang air kecil
    6. Punggung belakang atau samping nyeri

    Gejala overdosis:
    1. Penglihatan kabur
    2. Urine berwarna gelap
    3. Putus Asa
    4. Pusing, pingsan, atau sakit kepala ringan ketika bangun dari posisi berbaring atau duduk tiba-tiba
    5. Merasa sedih atau kosong
    6. Lekas marah
    7. Kurangnya nafsu makan
    8. Kehilangan minat atau kesenangan
    9. Kram atau kejang otot
    10. Nyeri otot atau kekakuan
    11. Gugup
    12. Refleks terlalu aktif

    Kemasan

    Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan tidak dapat diisi ulang. Resep baru harus diperoleh dari dokter setiap kali membutuhkan obat ini. Produk ini tersedia dalam bentuk Tablet dan Kapsul (extended release).

    Sumber: MayoClinic


    ir/ir) detikhealth.com

    Inspirasi Atlet Sepeda dengan 1 Kaki dan 1 Paru Karena Kanker


    Jothy Rosenberg (dok: Foxnews)Jakarta, Motivasi yang kuat adalah modal yang sempurna untuk menghadapi rintangan seberat apapun. Seperti yang ditunjukkan seorang korban kanker, ia tetap bisa menjadi atlet sepeda meski kehilangan 1 kaki dan 1 paru karena penyakitnya tersebut.

    Jothy Rosenberg, pria 52 tahun asal Massachusetts merupakan salah seorang mantan penderita kanker dengan motivasi yang luar biasa. Meski hidup dengan hanya 1 kaki dan 1 paru, ia tetap bisa menjadi atlet sepeda sekaligus pengusaha dan seorang penulis buku.

    Kisah Jothy sebagai penderita kanker dimulai pada usia 16 tahun, ketika tiba-tiba ia terjatuh dalam pelajaran olahraga. Saat mengobati cedera di kakinya, para dokter menemukan sejenis kanker ganas yang menggerogoti tulangnya yakni oestoesarkoma.

    Karena saat itu belum ada kemoterapi, Jothy tidak punya pilihan lain kecuali harus merelakan kaki kanannya diamputasi. Sebuah keputusan sulit, karena hal itu akan sangat membatasi aktivitasnya sehari-hari termasuk untuk menjalankan hobi olahraganya.

    "Awalnya saya merasa kehilangan kekuatan dan keseimbangan. Bahkan untuk berdiri saja rasanya sulit," ungkap Jothy seperti dikutip dari Boston.com, Rabu (24/8/2011).

    Namun Jothy tidak mau menyerah begitu saja, lalu mulai belajar berjalan dengan kruk atau penyangga. Begitu merasa mulai terampil berjalan, ia mulai menunjukkan semangatnya dengan mendaki beberapa bukit di sekitar tempat tinggalnya bersama sejumlah rekan.

    Semangat itu kembali diuji ketika 3 tahun kemudian kanker kembali menggerogoti tubuh Jothy. Sel-sel kanker di tulang kaki yang dulu terlanjur menyebar kali ini muncul lagi di paru-paru dan lagi-lagi ia harus merelakan salah satu parunya diangkat.

    "Saya pikir saya akan mati kali ini. Tapi untungnya kemoterapi sudah ditemukan di Dana Farber dan akhirnya saya bisa diselamatkan," kenang Jothy.

    Hidup dengan 1 paru sebenarnya sudah bukan hal yang aneh lagi, contohnya Sean Swarner, mantan penderita kanker paru asal Ohio yang pernah mendaki Puncak Everest. Di dalam negeri, Panglima Besar Jenderal Soedirman juga bergerilya dengan hanya 1 paru akibat infeksi saluran napas.

    Namun dengan hanya 1 kaki, rasanya agak sulit membayangkan Jothy bisa melakukan olahraga ekstrem seperti bermain ski dan bersepeda. Dalam buku terbarunya yang berjudul Who Says I Can't, ia mengatakan butuh waktu sekitar 10 tahun untuk beradaptasi dan menyeimbangkan diri dengan 1 kaki.

    Dengan hanya satu pedal yang dikayuh, Jothy harus memaksimalkan kayuhan pertama agar pedal tersebut bisa kembali ke posisi atas sehingga bisa dikayuh lagi dengan kaki kirinya. Tentunya lebih sulit dibandingkan mengayuh dengan 2 kaki, karena kayuhannya bisa bergantian antara kiri dan kanan.

    Akhirnya sejak 12 tahun lalu, ia mulai menjalani profesi baru sebagai atlet sepeda dan untuk pertama kalinya berlaga di ajang AIDS Ride. Bersama timnya, Jothy mengayuh sepeda dari Boston ke New York untuk menggalang dana bagi para penderita AIDS (acquired immune deficiency syndrome).

    Sukses di laga amal tersebut, Jothy melanjutkan kiprahnya sebagai atlet sepeda dengan berpartisipasi dalam laga amal lainnya yakni Pan-Massachusetts Challenge. Partisipasinya kali ini adalah semacam balas budi, karena donasi yang didapatkan akan disumbangkan ke lembaga riset Dana Farber yang menyelamatkannya dari kanker.

    Sejak saat itu, Jothy menjadi partisipan tetap dan baginya tahun ini akan menjadi balapan ke-9 di ajang tersebut. Bukan hanya sukses sebagai atlet sepeda, semangat yagn tinggi telah mengantar Jothy untuk meraih gelar PhD (Doctor of Philosophy) di bidang komputer dan kini memimpin sekaligus memiliki beberapa perusahaan.


    up/ir) detikhealth.com

    Kesulitan Menulis, Gangguan Serius yang Dialami Anak ADHD


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Anak-anak dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau hiperaktif cenderung bermasalah dengan tulisan seperti kesulitan mengeja dan memiliki tata bahasa yang buruk dibandingkan teman-temannya. Kesulitan ini dijumpai pada anak laki dan anak perempuan dengan ADHD.

    "Gangguan menulis sering diabaikan. Padahal menulis adalah keterampilan penting yang diperlukan untuk keberhasilan akademis, sosial dan kesejahteraan perilaku. Jika masalah ini tidak dideteksi sejak dini pada anak-anak dengan ADHD, mereka dapat menderita ketika menjadi dewasa," ujar peneliti Dr. Slavica Katusic dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota seperti dilansir Reuters, Rabu (24/8/2011).

    Masalah menulis jauh lebih umum pada anak laki-laki dan perempuan dengan ADHD. Hampir dua pertiga anak laki-laki dengan ADHD bermasalah dengan tulis menulis, dibandingkan dengan satu dari enam anak laki-laki tanpa ADHD.

    Pada anak perempuan, 57 persen anak dengan ADHD bermasalah dengan tulis-menulis. Sangat mencolok jika dibandingkan dengan kurang dari 10 persen pada anak perempuan tanpa ADHD. Anak perempuan dengan ADHD hampir sepuluh kali lebih mungkin memiliki kombinasi gangguan menulis dan membaca dibandingkan dengan anak perempuan tanpa ADHD.

    Masalah memori dan perencanaan pada anak-anak dengan ADHD dapat mempengaruhi proses penulisan, mungkin karena ADHD berkaitan dengan gangguan belajar di masa lalu.

    Annette Majnemer telah mempelajari tulisan tangan pada anak-anak dengan ADHD di McGill University di Montreal, Kanada. Ia mengatakan bahwa banyak anak-anak dengan gangguan ADHD tampaknya mengalami kesulitan dengan komponen menulis.

    "Mungkin disebabkan fakta bahwa mereka mudah lalai, terganggu perhatiannya dan hiperaktif. Dalam hal ini, keterampilan motorik dan masalah koordinasi lah yang dapat disalahkan," kata Majnemer.

    Sementara Katusic menambahkan bahwa masalah genetik mungkin berada di balik ADHD dan beberapa masalah menulis. Tetapi secara umum, sulit diketahui bagaimana persisnya ADHD berkaitan dengan gangguan menulis dan membaca.

    "Bila orangtua melihat sesuatu atau mendengar dari guru, maka anak harus mendapat penanganan tidak hanya untuk ADHD-nya, tetapi harus diuji juga apakah mereka memiliki masalah belajar lainnya. Dokter dan guru harus menekankan bahwa pengujian dilakukan untuk semuanya pada setiap jenis ketidakmampuan belajar. Itu harus dideteksi dini dan pengobatan harus dimulai sejak dini," kata " jelas Katusic.

    Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS mencatat hampir 10% anak-anak berusia 4-17 tahun di AS pernah didiagnosis dengan ADHD. Jumlah ini telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

    Penelitian yang dilakukan Katusic melibatkan 6.000 anak-anak yang lahir di Rochester antara tahun 1976 dan 1982 dan masih tinggal di sana sampai berusia 5 tahun. Katusic dan rekan-rekannya melacak catatan sekolah, les dan medis untuk melihat tanda-tanda ADHD serta kemampuan si anak dalam hal menulis, membaca dan tes kecerdasan umum melalui sekolah tinggi.

    Secara total, 379 anak-anak diketahui memenuhi kriteria ADHD dan lebih sering ditemui pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Dari semua anak-anak dalam penelitian, lebih dari 800 anak mendapat nilai buruk pada tes kemampuan menulis. Sebagian besar anak yang mengalami kesulitan menulis juga mengalami kesulitan membaca.

     


    ir/ir) detikhealth.com

    Sunday, August 28, 2011

    Wabah Flu Babi di China Berubah Jadi Wabah Penyakit Tidur


    foto: ThinkstockJakarta, Di China, wabah flu babi sudah terjadi beberapa tahun silam namun dampaknya masih dirasakan sampai sekarang. Salah satunya adalah mewabahnya narcolepsy, yakni penyakit tidur yang cukup langka dan diduga dipicu oleh infeksi flu babi.

    Narcolepsy merupakan penyakit yang membuat penderitanya tiba-tiba mengantuk tanpa ada gejala lain sebelumnya. Pemicu utamanya adalah kematian sel-sel otak yang berfungsi menghasilkan hypocretin, yakni hormon yang mengatur siklus antara terjaga dan mengantuk.

    Dalam kaitannya dengan flu babi, infeksi virus H1N1 diduga menjadi pemicu kematian sel-sel otak sehingga kasus narcolepsy di China meningkat. Sejak flu babi mewabah di negara ini tahun 2009, jumlah kasus narcolepsy mengalami peningkatan 3 kali lipat.

    Dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Annals of Neurology, para ilmuwan mencatat ada sekitar 154 kasus narcolepsy baru di China pada periode tersebut dan sebagian besar penderitanya adalah anak-anak. Dari sekian kasus, hanya 6 persen pasien yang pernah mendapat vaksin flu babi.

    Data ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar narcolepsy dipicu oleh infeksi flu babi itu sendiri, bukan oleh vaksin seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Vaksin flu babi sempat diduga memicu narcolepsy karena kasusnya meningkat di Finlandia dan Swedia sejak dosisnya ditingkatkan.

    Dugaan bahwa vaksin flu babi bisa menyebabkan narcolepsy juga sempat memicu penolakan di beberapa negara. Banyak warga menolak divaksin karena takut terkena efek sampingnya, padahal jika tidak divaksin akan mudah terinfeksi dan menularkan virus ke orang lain.

    "Narcolepsy dan cataplexy --kecenderungan untuk pingsan akibat luapan emosi yang kuat-- dipicu oleh kematian sel. Kemungkinan sel-sel itu dibunuh oleh reaksi autoimun, ketika tubuh berusaha menghalau infeksi flu atau radang tenggorokan," ungkap Dr Emmanuel Mignot dari Standford University seperti dikutip dari NYtimes, Rabu (24/8/2011).


    up/ir) detikhealth.com

    Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat-obatan


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Salah satu ciri mempunyai kolesterol tinggi adalah rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang. Menurunkan kadar kolesterol jahat ditubuh paling bagus dengan mengatur pola makan bukan dengan obat-obatan.

    Makanan yang disarankan oleh ilmuwan adalah makanan dari kacang-kacangan seperti havermut, gandum, kedelai sebagai pengganti karbohidrat. Selain itu juga disarankan konsumsi makanan tinggi serat dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

    Studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association menemukan bahwa makanan dari produk kedelai dan kacang-kacangan bisa berkontribusi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg, sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg.

    Partisipan yang memiliki pola makan sehat dan banyak mengonsumsi makanan penurun kolesterol memiliki kadar kolesterol jahat yang 13 persen lebih rendah, sedangkan orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh mengalami penurunan sebesar 3 persen.

    "Hal yang utama disini adalah orang bisa menurunkan kolesterol melalui pola makannya jika ia memiliki hal tersebut dalam pemikirannya. Perubahan ini bisa membuat orang tak perlu menggunakan obat-obatan," ujar Dr David Jenkins, profesor nutrisi dan metabolisme di University of Toronto, seperti dikutip dari ABCNews, Rabu (23/8/2011).

    Dr Jenkins membuat daftar gabungan makanan yang mungkin bisa memberikan keuntungan maksimal dalam menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit kardiovaskular. Daftar tersebut termasuk rutin mengonsumsi kacang-kacangan dan tinggi serat dari gandum, barley serta sayuran. Dan juga mengganti mentega kaya sterol dengan produk berbasis kedelai.

    "Mengganti lemak jenuh dari daging dan produk susu dengan lemak sehat dari kacang-kacangan dan kedelai akan memiliki manfaat yang lebih besar daripada mengganti daging merah dan produk susu dengan karbohidrat," ujar Dr Walter Willet dari Harvard School of Public Health.

    Sebelum menyarankan penggunaan obat, dokter biasanya akan mendorong pasien dengan kolesterol tinggi untuk mengubah pola hidup dan gaya makannya. Jika langkah-langkah perubahan gaya hidup ini tidak berhasil, baru dokter akan meresepkan obat seperti statin yang berfungsi mengurangi produksi kolesterol di dalam hati.

    Mengubah pola makan memang sulit, apalagi jika seseorang harus dijauhkan dari makanan kesukaannya. Tapi jika pasien bisa melihat hasil yang didapatkannya, maka kondisi ini akan menjadi hal penting yang membuatnya tetap termotivasi untuk meneruskan pola makan tersebut.

    Jika kadar kolesterol Anda sedang tinggi untuk menurunkannya bisa mencoba tips berikut:
    1. Sarapan pagi dengan havermurt merupakan salah satu cara menurunkan kolesterol.
    2. Jika ingin makan telur cukup putih telurnya saja.
    3. Minum susu sapi tanpa lemak
    4. Jika ingin makan daging pilihlah daging ayam atau bebek tanpa kulit, kelinci
    5. Semua sayur-sayuran sangat bagus tapi jangan dimasak dengan santan. Ditumis atau jadi lalapan bisa jadi alternatif.

    Makanan yang harus dihindari:
    1. Mentega, goreng-gorengan. Jika memungkinkan sebaiknya menggunakan minyak zaitun atau minyak canola.
    2. Daging sapi berlemak, gajih sapi dan gajih kambing
    3. Keju, sosis dan susu lemak tinggi
    4. Udang, kepiting, kerang, siput dan belut memiliki kadar kolesterol yang tinggi

    Makanan yang sebaiknya dipantang karena kolesterolnya sangat tinggi:
    1. Cumi-cumi
    2. Kuning telur
    3. Otak sapi
    4. Telur puyuh

    Selain menjaga pola makan yang benar, seseorang harus melakukan olahraga secara teratur sesuai dengan target yang ingin dicapai. Olahraga yang dilakukan biasanya berhubungan dengan kardio seperti aerobik, lari atau treadmill dan dilakukan 3-5 kali dalam seminggu. Tidak merokok dan menghindari minum alkohol juga bisa membantu mengurangi kadar kolesterol.


    ver/ir) detikhealth.com

    Umur Berapa Orang yang Paling Bahagia?


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Setiap orang pasti menginginkan hidup yang bahagia dan sejahtera. Ternyata makin bertambah umur seseorang peluang menjadi orang paling bahagia lebih besar. Jadi umur berapa orang merasa paling bahagia?

    Studi menemukan salah satu cara yang perlu dilakukan untuk meningkatkan suasana hati dan kebahagiaan adalah dengan menambah usia beberapa tahun lagi. Hal ini karena orang yang tumbuh menjadi tua akan lebih bahagia.

    Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Stanford University ini juga menunjukkan bahwa puncak kesejahteraan emosional terjadi pada sekitar usia 70 tahun, yang berarti pada umur itu orang memiliki suasana hati yang lebih baik dan menjadi paling bahagia.

    Studi ini diikuti oleh peserta mulai usia 18-94 tahun selama periode 10 tahun. Hasilnya orang-orang yang sudah tua mengalami perasaan engatif yang disertai dengan perasaan positif, sehingga membuatnya lebih stabil. Kondisi ini yang menyebabkan orang tua lebih bijaksana dibandingkan dengan orang yang masih muda.

    Penelitian serupa yang mengamati tentang proses penuaan dan juga kebahagiaan menunjukkan bahwa grafik dari kebahagiaan yang dialami oleh seseorang itu seperti huruf U.

    "Ketika bayi dilahirkan maka ia akan merasa bahagia, lalu masuk ke dalam tahap depresi atau miskin kebahagiaan di usia pertengahan dewasa muda, tapi kurva kembali ke grafik kebahagiaan ketika menjadi tua," ujar peneliti, seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (23/8/2011).

    Hal ini menunjukkan bahwa ketika muda orang memang memiliki tubuh yang bagus, tapi ketika tua ia memiliki lebih banyak kedamaian batin. Sehingga menjadi tua bukanlah suatu hal yang benar-benar buruk.

    Keadaan emosional yang lebih baik akan membuat seseorang memiliki rentang hidup yang lebih lama. Dengan pemahaman yang lebih mendalam akan semakin diketahui hubungan antara hidup positif dan panjang umur.

    Secara keseluruhan kesejahteraan emosional meningkat jadi lebih positif seiring dengan bertambahnya usia, karena memiliki emosional yang sangat stabil. Selain itu orang yang memiliki emosi positif lebih banyak dibanding emosi negatif dalam kehidupan sehari-hari akan membuatnya memiliki usia lebih lama.


    ver/ir) detikhealth.com

    Kapankah Vaksinasi untuk Anak Boleh Ditunda?


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Vaksin adalah salah satu cara untuk memastikan kondisi anak tetap sehat. Vaksin hampir selalu aman bagi kebanyakan anak. Namun beberapa vaksin bisa ditunda dulu, yang kadang justru penundaan itu bermanfaat.

    Penundaan vaksin ini dibolehkan jika orangtua khawatir mengenai keamanan vaksin pada saat anak sedang pilek, sedang punya alergi atau memiliki penyakit medis lainnya.

    Ada beberapa alasan kenapa harus menunda vaksin untuk anak seperti dilansir dari health, Selasa (22/8/2011).

    1. Reaksi parah terhadap vaksin sebelumnya
    "Salah satu alasan utama untuk menghindari vaksinasi anak adalah reaksi alergi yang parah terhadap vaksin sebelumnya," kata Robert W. Frenck, Jr, MD, profesor pediatri di Cincinnati Children Rumah Sakit Medical Center, di Ohio.

    Reaksi yang muncul dapat berupa gatal-gatal, kesulitan bernapas atau penurunan tekanan darah. Reaksi serius lain seperti demam tinggi, sakit kepala dan kebingungan.

    Banyak efek samping yang umum terjadi seperti kemerahan pada bekas suntikan atau demam rendah. Periksalah ke dokter untuk mengetahui gejala anak yang perlu diwaspadai terkait dengan vaksinasi yang akan diambil.

    2. Alergi telur
    Vaksin flu dan virus campak dibuat dari telur ayam. Namun, vaksin tersebut masih aman untuk anak, bahkan jika ia memiliki alergi telur. "Salah satu cara untuk memberikan suntikan flu bagi anak-anak yang alergi telur yaitu dengan cara pemberian vaksin dalam dosis yang perlahan-lahan meningkat oleh ahli alergi anak," kata Andrew Hertz, MD, dokter spesialis anak Rumah Sakit Bayi & Anak Universitas Rainbow di Cleveland, AS.

    Komite Penasehat untuk Praktik Imunisasi di AS (The Advisory Committee on Immunization Practices) baru-baru ini merekomendasikan bahwa orang dengan alergi telur boleh mendapatkan vaksinasi flu. Rekomendasi ini didasarkan pada penelitian yang telah mencatat bahwa orang dengan alergi telur tidak mengalami reaksi apapun terhadap vaksin. Mungkin karena jumlah protein telur di dalamnya sangat kecil.

    3. Demam tinggi
    "Jika anak mengalami demam 38 C atau lebih tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk menunda vaksin," saran Dr Hertz. Bukan karena suntikannya akan menyakiti anak, tapi kondisi demam dapat menyulitkan untuk mengetahui apakah ia juga memiliki reaksi negatif terhadap vaksin.

    "Kita tidak akan tahu jika demamnya adalah efek samping dari vaksin," kata Dr Hertz. Hal Itu bisa membuat anak lebih berisiko terhadap vaksinasi berikutnya. Jika Anda menunda vaksinasi karena demam, ingatlah untuk menjadwal ulang kembali.

    4. Asma atau penyakit paru-paru
    Anak-anak dengan penyakit asma dan penyakit paru-paru lainnya harus paling dahulu mendapat vaksinasi flu setiap tahun. Flu bisa menjadi masalah besar bagi mereka yang memiliki penyakit kesulitan bernapas. Tapi hindari vaksinasi flu lewat hidung karena mengandung virus hidup yang lemah, berbeda dengan suntikan yang merupakan virus mati.

    "Ini dapat menyebabkan asma," kata Dr Hertz. Anak-anak tanpa kondisi asma atau paru-paru lebih tua dari 2 tahun dan tidak memiliki alergi telur seharusnya tidak bermasalah dengan vaksin flu jenis apapun.

    5. Steroid dosis tinggi
    Jika anak akan menggunakan kortikosteroid dosis tinggi yang mematikan reaksi kekebalan tubuh yang terlalu aktif, hindarilah vaksin virus hidup. Di antaranya termasuk vaksin flu hidung, rotavirus, MMR (campak, gondok, rubella), varisela (cacar air), dan zoster ( herpes zoster), sampai beberapa minggu setelah berhenti menggunakan steroid.

    Steroid dosis tinggi biasanya diminum untuk jangka waktu yang relatif singkat dalam pengobatan asma atau kondisi lain. Obat ini menurunkan aktivitas sel-sel kekebalan yang melawan infeksi virus. Tapi steroid dosis rendah yang dihirup tidak masalah.

    6. Immunodeficiency atau kemoterapi
    Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi atau menerima pengobatan imunosupresif untuk penyakit autoimun seperti penyakit inflamasi usus atau rheumatoid arthritis, juga harus menghindari vaksin virus hidup.

    Meskipun vaksin aman membunuh virus dan diperlukan untuk melindungi anak-anak seperti itu, suntikan mungkin tidak dapat melindungi karena hanya digunakan untuk anak-anak dengan sistem kekebalan yang kuat.

    7. HIV-positif
    "Secara umum, anak-anak dengan HIV/AIDS harus tetap mendapatkan vaksinasi selama sistem kekebalan tubuh mereka tidak terancam," kata Ciro Sumaya, MD, profesor kebijakan kesehatan dan manajemen di Texas A&M Health Science Center School of Rural Public Health, di College Station.

    Satu-satunya pengecualian adalah vaksin flu hidup. Jika tidak, selama anak dengan HIV memiliki jumlah T-sel yang berada dalam rentang yang aman, ia boleh menerima vaksin virus hidup, termasuk MMR, varicella, dan rotavirus.

    8. Anak tinggal bersama orang yang Sakit
    "Vaksin hidup tertentu tidak boleh diberikan kepada anak-anak yang tinggal dengan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, baik karena kemoterapi, mengidap HIV AIDS atau minum obat imunosupresif," kata Dr Hertz.

    Secara khusus, anak-anak ini dilarang mendapat vaksin flu hidung sebab berpotensi bisa menularkan penyakit. Secara teoritis, penyakit bisa disekresikan lewat sekresi hidung dan pernapasan dalam jumlah yang sangat kecil.

     


    ir/ir) detikhealth.com

    Air Memberikan Manfaat yang Berbeda di Setiap Bagian Tubuh


    foto: ThinkstockJakarta, Kekurangan cairan tubuh akan membuat orang susah konsentrasi dan cepat merasa lelah. Tak hanya menjaga fungsi otak dan otot, air di dalam tubuh memiliki beragam manfaat di setiap organ sehingga harus dijaga agar jangan sampai dehidrasi.

    Dehidrasi atau kekurangan cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak. Selain lewat keringat, cairan tubuh juga dikeluarkan dalam bentuk air kencing maupun uap air yang dilepaskan dari permukaan kulit dan saat berbicara.

    Fungsi air di beberapa organ tubuh seperti dikutip dari Huffingtonpost, Selasa (23/8/2011) adalah sebagai berikut.

    1. Otak
    Kadar air yang cukup di dalam tubuh membuat ingatan lebih tajam, suasana hati lebih stabil dan semangat tetap terjaga. Sebaliknya saat kurang minum, suplai oksigen ke otak berkurang dan susunan saraf di otak mengalami penyusutan yang bersifat sementara.

    2. Bibir
    Banyak minum akan membuat kelembaban bibir dan kerongkongan sehingga tidak, sehingga tidak terasa kering. Tenggorokan kering dan bibir pecah-pecah yang disebabkan oleh kekurangan air kadang bisa juga menyebabkan bau mulut tidak sedap dan bahkan memicu gigi berlubang.

    3. Jantung
    Ketika tubuh kekurangan cairan, volume darah berkurang sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk bisa memompanya ke seluruh tubuh. Jika tidak diimbangi dengan minum yang banyak, sel-sel otot akan kekurangan oksigen sehingga lebih cepat merasa lelah saat beraktivitas.

    4. Pembuluh darah
    Saat suhu di dalam tubuh memanas, pembuluh darah akan melebar agar darah yang lewat bisa melepaskan panas ke lingkungan sekitar. Saat tubuh kekurangan cairan, pelebaran pembuluh darah terjadi lebih lambat sehingga tubuh lebih cepat kepanasan.

    5. Sendi dan otot
    Cairan sangat dibutuhkan oleh otot dan sendi saat tubuh melakukan aktivitas fisik yang berat. Cairan membuat metabolisme energi di otot berlangsung lebih efisien sehingga tidak cepat lelah, serta menjaga kelenturan dan pelumasan sendi sehingga tidak mudah mengalami radang.

    6. Kulit
    Saat mengalami dehidrasi parah, kulit akan kehilangan elastisitasnya sehingga mudah menjadi keriput. Berbeda dengan kulit kering akibat pengaruh sabun atau bahan kimia lainnya, kulit kering akibat kurang minum akan sulit diatasi jika sudah menyebabkan keriput.

    7. Ginjal
    Fungsi ginjal adalah menyaring darah dan membuang kotorannya melalui urine, sementara cairan tubuh membantunya dengna melarutkan kotoran-kotoran itu agar lebih mudah disaring. Kondisi kekurangan cairan tubuh dapat mengganggu fungsi ginjal, memicu infeksi sakuran kemih dan batu ginjal.


    up/ir) detikhealth.com

    Kenapa Susu Bikin Tidur Lebih Nyenyak?


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Beberapa orang percaya mengonsumsi susu hangat di malam hari bisa membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Lalu bagaimana segelas susu bisa membuat orang lebih mudah tidur?

    Segelas susu hangat bisa berkontribusi dalam berbagai faktor untuk membuat seseorang jadi mengantuk. Manfaat dari susu di malam hari ini melibatkan faktor psikologis dan juga fisiologis.

    Secara teori para ahli berspekulasi bahwa triptofan yang terkandung dalam susu bisa membuat seseorang menjadi ngantuk akibat melatonin yang dilepaskan. Tapi Dr Timothy Morgenthaler selaku ahli tidur dari Mayo Clinic menuturkan bahwa jumlah triptofan dalam susu belum cukup untuk menginduksi rasa kantuk.

    Namun para ahli menuturkan bahwa rasa kantuk yang dihasilkan dari segelas susu hangat lebih terkait pada efek psikologis. Susu identik dengan seorang ibu, kebanyakan orang akan mengingat pengalaman yang menyenangkan mengenai ibunya.

    Perasaan nyaman dan kenangan yang ada ini bisa menginduksi bahan kimia di otak yang membentuk sensasi relaksasi serta rasa sejahtera yang memicu kantuk. Bahan kimia ini adalah serotonin yang terkait dengan tidur, seperti dikutip dari Livestrong, Selasa (23/8/2011).

    Faktor lain yang mempengaruhi adalah susu bisa menghangatkan tubuh, kondisi tubuh yang hangat akan membuat otot menjadi lebih rileks dan memperlambat respons. Perlambatan respons dan otot yang rileks ini memicu rasa kantuk dan ingin tidur.

    Selain itu susu hangat juga bisa menenangkan perut. Ketika susu hangat diminum seseorang maka akan menciptakan rasa lega dan mengurangi rasa tidak nyaman di perut atau lambung. Hal ini sama halnya dengan bayi yang bisa tertidur pulas ketika selesai menyusui.

    Bagi orang yang alergi susu atau intoleransi laktosa maka bisa mengganti susu dengan makanan atau nutrisi lain yang juga diketahui bisa menginduksi rasa kantuk dan membantu orang tertidur, seperti pisang, teh chamomile, oatmeal dan juga madu. Hal ini karena jumlah tidur yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk merecharge energi serta memberi kesempatan bagi otak untuk menata kembali memori yang ada.


    ver/ir) detikhealth.com

    Betadine Gargle, Obat Kumur untuk Cegah Infeksi Mulut


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Deskripsi

    Betadine gargle mempunyai nama generik povidone iodine yang merupakan antiseptik. Povidone iodine adalah kompleks iodin, yang membunuh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, protozoa dan spora bakteri. Oleh karena itu dapat digunakan untuk mengobati infeksi oleh karena mikroorganisme.

    Obat kumur povidone iodine digunakan untuk mengobati infeksi mulut dan tenggorokan, seperti gingivitis (radang gusi) dan tukak mulut. Hal ini juga digunakan untuk menjaga kebersihan mulut, untuk membunuh mikroorganisme sebelum, selama dan setelah operasi gigi dan mulut yang bertujuan untuk mencegah infeksi.

    Komposisi
    Povidone Iodine USP 1% w/v (setara dengan 0.1% w/v iodine).

    Indikasi

    1. Untuk pengobatan infeksi akut mukosa mulut dan faring, misalnya radang gusi dan luka pada mukosa mulut.
    2. Untuk kebersihan mulut sebelum, selama dan setelah operasi gigi dan mulut.

    Dosis

    1. Dewasa dan anak lebih dari 6 tahun
    Untuk obat kumur
    a. Larutkan atau encerkan dengan volume yang sama dengan air.
    b. Kumur atau bilas hingga 10 ml selama 30 detik tanpa ditelan.
    c. Ulangi sampai 4 kali sehari, sampai 14 hari berturut-turut, atau seperti yang dianjurkan dokter.

    2. Anak
    Tidak direkomendasikan untuk anak.

    Peringatan

    1. Tidak digunakan untuk orang-orang yang alergi terhadap yodium.
    2. Tidak digunakan untuk ibu hamil dan menyusui.

    Sumber: Intekom, EPG, netdoctor.


    ir/ir) detikhealth.com

    Saturday, August 27, 2011

    Stres yang Terus Menerus Bisa Memicu Timbulnya Uban


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Stres yang terus menerus atau kronik bisa berbahaya bagi tubuh. Kini bertambah lagi dampak buruk dari stres kronik, yaitu memicu terjadinya rambut beruban.

    Peneliti mengatakan bahwa stres benar-benar bisa mengubah warna rambut menjadi putih atau beruban. Hal ini dikarenakan hormon adrenalin yang muncul ketika seseorang stres bisa menyebabkan kerusakan yang salah satunya adalah membuat rambut jadi beruban.

    Para peneliti AS melakukan studi mengenai bagaimana hormon stres adrenalin bisa membuat kekacauan atau kerusakan di dalam tubuh. Dalam periode yang singkat, adrenalin bermanfaat untuk mempersiapkan tubuh terhadap respons melawan atau melarikan diri. Tapi jika stres yang muncul terus berlanjut maka akan berdampak buruk terhadap inti dari DNA.

    Peneliti menemukan efek dari stres jangka panjang adalah membuat kadar protein kunci dari anti kanker yang disebut dengan p53 menurun. Padahal p53 ini dijuluki sebagai 'penjaga genom' yang akan bertindak jika DNA mengalami kerusakan untuk memperbaikinya.

    Kerusakan DNA yang terjadi dan tidak bisa diperbaiki ini juga akan berdampak terhadap sel-sel yang memproduksi pigmen pada rambut sehingga memicu terjadinya perubahan warna menjadi putih atau beruban.

    "Hal ini memberikan penjelasan yang masuk akal bahwa stres kronis bisa menimbulkan gangguan di tubuh manusia mulai dari sekedar kosmetik seperti rambut beruban hingga masalah yang bisa mengancam hidup," ujar peneliti Profesor Robert Lefkowitz dari Duke University, North Carolina, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (23/8/2011).

    Hasil studi yang dilaporkan dalam jurnal Nature ini juga menunjukkan bahwa molekul yang disebut dengan beta-arresting 1 ini turut memberikan kontribusi terhadap masalah tersebut.

    Selain itu berbagai hal juga diketahui bisa meningkatkan peluang munculnya rambut beruban seperti faktor genetik, konsumsi alkohol, merokok serta pola makan yang tidak sehat.

    Hasil studi ini bertentangan dengan teori sebelumnya yang menunjukkan bahwa stres tidak memicu uban, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik. Sedangkan uban di usia muda dipercaya akibat faktor lingkungan.


    ver/ir) detikhealth.com

    Nikahilah Orang yang Tepat Agar Operasi Jantung Tak Sia-sia


    foto: ThinkstockJakarta, Dibandingkan pasien yang berstatus lajang, pasien yang punya pasangan resmi alias sudah menikah lebih jarang kambuh setelah menjalani operasi bypass jantung. Manfaatnya akan lebih terasa jika pasien hidup harmonis dengan pasangannya.

    Selama ini, manfaat pernikahan bagi kesehatan cukup sering dibuktikan dalam berbagai penelitian. Contohnya seperti yang pernah dimuat di berbagai jurnal internasional adalah mencegah kanker usus dan meredakan nyeri pada penderita radang sendi atau rheumathoid arthritis.

    Banyak teori yang mendasari hubungan antara pernikahan dengan kesehatan, namun kebanyakan mengaitkannya dengan tingkat stres. Seseorang yang menikah hidupnya relatif lebih tenang dan teratur, kecuali jika pernikahan tersebut tidak harmobnis dan lebih sering cek-cok.

    Namun untuk pasien gagal jantung yang pernah menjalani operasi bypass jantung, pernikahan terbukti bisa mengurangi risiko kekambuhan, bahkan meski rumah tangganya tidak terlalu harmonis. Namun jika rumah tangganya harmonis, manfaatnya tentu akan lebih terasa.

    Manfaat ini dibuktikan oleh Prof Harry T Reis dari University of Rochester, yang meneliti 227 pasien yang menjalani operasi bypass jantung antara tahun 1987-1990. Dari sekian banyak pasien, 124 orang di antaranya tetap hidup sehat hingga 15 tahun sesudahnya.

    Jumlah pasien yang bertahan hidup sebagian besar sudah menikah, yakni 61 persen. Pasien yang masih lajang lebih sedikit yang bertahan hidup yakni hanya 30 persen, sedangkan sisanya sudah meninggal karena berbagai hal terutama akibat sakit jantunganya kambuh.

    Kebahagiaan hidup berumah tangga tidak terlalu berpengaruh pada pasien pria, karena sebagian besar atau tepatnya 60 persen tetap hidup sehat dan sakit jantungnya tidak kambuh meski pernikahannya tidak terlalu harmonis. Namun pengaruhnya agak terasa pada wanita, karena hanya 29 persen yang masih hidup ketika pernikahannya tidak bahagia.

    "Pernikahan membuat hidup lebih bermakna dan penuh motivasi, karena merasa ada seseorang yang membutuhkan. Pasangan yang menikah juga bisa saling mengingatkan, misalnya kapan harus minum obat," ungkap Prof Reis seperti dikutip dari Healthday, Selasa (23/8/2011).


    up/ir) detikhealth.com

    Merawat Mulut Itu Tak Cuma Sekedar Sikat Gigi


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Setiap organ tubuh akan digunakan seumur hidup kita, begitu juga dengan gigi. Meskipun teknologi sudah sangat maju dan terdapat beberapa alternatif untuk mengganti fungsi gigi dengan gigi tiruan, namun akan lebih nyaman dan tidak repot jika menggunakan gigi sendiri.

    Bagaimana pun juga menggunakan gigi tiruan tidak akan senyaman gigi sendiri. Maka itu perlu sekali untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut dan melakukan perawatan sedini mungkin jika ada kerusakan pada gigi. Karena menjaga kesehatan mulut tidak hanya sekedar menyikat gigi saja.

    Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut seperti dikutip dari WebMD, Selasa (22/8/2011):

    1. Pahami kebutuhan perawatan mulut sesuai kondisi
    Berkonsultasilah dengan dokter gigi mengenai segala kondisi khusus yang ada di mulut kita dan kondisi kesehatan yang mungkin dapat berpengaruh pada kondisi gigi dan mulut.

    Kondisi seperti pengobatan kanker, kehamilan, penyakit jantung, diabetes, alat yang dipasang pada gigi (gigi palsu, kawat gigi, dan lain-lain) dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan mungkin memerlukan perubahan atau modifikasi untuk perawatan gigi dan mulut. Pastikan untuk memberitahu dokter gigi jika telah mengalami perubahan dalam kesehatan umum atau semua jenis obat yang kita konsumsi.

    2. Lakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin
    Setelah berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai usaha menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan umum, kemudian lakukanlah usaha menjaga kesehatan gigi dan mulut secara rutin setiap hari. Tentunya usaha perawatan yang dilakukan sesuai dengan hasil konsultasi dengan dokter gigi.

    Misalnya seseorang dengan kondisi khusus seperti kehamilan, diabetes dan penyakit lain, serta peralatan ortodontik mungkin memerlukan instruksi tambahan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pastikan telah memahami modifikasi perawatan atau pengobatan yang diperlukan.

    3. Gunakan fluor
    Anak-anak dan orang dewasa dapat menggunakan fluor sebagai salah satu usaha untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Fluor dapat memperkuat gigi yang masih berkembang pada anak-anak dan mencegah kerusakan gigi pada anak dan orang dewasa.

    Sekarang sudah banyak produk pasta gigi dan larutan kumur yang mengandung fluor. Kadar fluor dalam air mungkin tidak cukup tanpa suplementasi fluor untuk mencegah kerusakan gigi. Maka berkonsultasilah dengan dokter gigi mengenai kebutuhan fluor. Tanyakan apakah memerlukan suplemen fluor, karena suplementasi flour tergantung pada kadar fluor dalam air yang kita konsumsi.

    4. Sikat dan flossing gigi setiap hari
    Sikat gigi minimal dua kali sehari (pagi dan sebelum tidur) dan flossing menggunakan dental floss setidaknya sekali sehari. Lebih baik lagi untuk menyikat gigi setelah setiap makan dan ngemil, namun setidaknya dapat juga dengan berkumur setelah makan dan ngemil. Kegiatan ini dapat menghilangkan atau mengurangi plak, yang jika tidak dihapus dapat bereaksi dengan gula untuk membentuk asam yang menyebabkan kerusakan gigi. Bakteri pada plak juga dapat menyebabkan penyakit gusi dan penyakit jaringan periodontal lainnya.

    5. Diet seimbang dan membatasi ngemil
    Makan berbagai jenis makanan, tetapi kurangi makanan yang mengandung gula dan pati (misalnya, kue, pie, permen, es krim, buah kering, kismis, minuman ringan, dan keripik kentang). Makanan ini paling banyak menghasilkan asam di mulut, yang kemudian akan memulai proses kerusakan (demineralisasi) gigi. Setelah ngemil dapat juga menyikat gigi atau mengunyah permen karet tanpa gula.

    6. Berhentilah merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya
    Merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya dapat meningkatkan risiko kanker mulut, kanker faring, kanker laring, kanker esofagus, penyakit gusi, penyebab bau mulut, dan perubahan warna gigi. Merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya dapat memberikan kontribusi untuk masalah kesehatan mulut dan kesehatan secara umum.

    7. Periksa mulut secara teratur
    Lakukanlah pemeriksaan mulut secara teratur. Dengan cara ini, akan dapat mengetahui setiap perubahan pada mulut kita sedini mungkin. Setelah mengetahui perubahan kondisi mulut sedini mungkin, kemudian sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter gigi.

    Amatilah perkembangan setiap bintik-bintik, luka, bengkak, atau pertumbuhan pada gusi, lidah, pipi, dasar mulut, dan langit-langit mulut. Periksa gigi apabila ada tanda-tanda retak, perubahan warna, dan kegoyahan. Jika mengalami perubahan dalam gigitan atau ada rasa sakit, segera hubungi dokter gigi.

    8. Kunjungi dokter gigi secara teratur
    Sebaiknya kunjungilah dokter gigi minimal dua kali dalam setahun untuk check-up dan membersihkan karang gigi. Berkonsultasilah dengan dokter gigi mengenai frekuensi yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan dan pembersihan karang gigi berkaitan dengan kondisi kesehatan mulut Anda.

    Jangan takut untuk meminta informasi lebih lanjut pada dokter gigi jika tidak mengerti prosedur perawatan atau pengobatan.
    Komunikasi yang nyaman dan jujur dengan dokter gigi harus dapat dilakukan terkait jenis masalah berikut ini:
    - Apa saja alternatif pengobatan untuk kondisi gigi tertentu?
    - Bagaimana biaya dan keawetan setiap alternatif perawatan?
    - Apakah semua alternatif perawatan dapat mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang sedang dialami? Apa manfaat dan kelemahan dari setiap alternatif perawatan?
    - Dari semua alternatif perawatan yang direkomendasikan, mana yang benar-benar diperlukan, yang kurang mendesak, dan mana yang hanya sekedar kosmetik?
    - Apa konsekuensi jika menunda pengobatan?
    - Berapa biaya pengobatan?

    Jika terjalin komunikasi yang baik dengan dokter gigi, maka pasien dapat mempertimbangkan semua informasi yang telah disampaikan dokter, untuk kemudian dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai perawatan giginya.


    ir/ir) detikhealth.com

    Herbal Secang yang Serbaguna


    (dok: ipb.ac.id)Jakarta, Deskripsi

    Secang telah lama dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bahan untuk membuat minuman yang disebut wedang secang. Konon, wedang secang memiliki khasiat yang menyehatkan dan dianggap sebagai minuman keraton. Saat ini, parutan kayu secang banyak dijual dalam kemasan untuk dibuat minuman atau campuran minuman bersama rempah-rempah lainnya untuk meningkatkan stamina dan kesehatan.

    Secang (Caesalpinia sappan L.) berasal dari Asia Tenggara dan mudah ditemukan di Indonesia. Di Nusantara, secang dikenal dengan berbagai nama seperti seupeueng (Aceh), sepang (Gayo), sopang (Toba), lacang (Minangkabau), secang (Sunda), secang (Jawa), secang (Madura), sepang (Sasak), supa (Bima), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor), sepe (Roti), sema (Manado), dolo (Bare), sapang (Makasar), sepang (Bugis), sepen (Halmahera selatan), savala (Halmahera Utara), sungiang (Ternate), roro (Tidore), sappanwood (Inggris), dan suou (Jepang). Kerabat dekatnya, kayu brazil (C. echinata), juga dimanfaatkan untuk hal yang sama.

    Tumbuhan secang berbentuk pohon atau perdu dengan tinggi mencapai 6 meter. Kayunya berbentuk silinder berwarna hijau kecoklatan. Daunnya majemuk menyirip ganda dengan panjang 25-40 cm. Anak daun terdapat 10-20 pasang, berbentuk lonjong dengan panjang 10-25 mm dan lebar 3-11 mm berwarna hijau.

    Bunga tersusun majemuk berbentuk malai sepanjang 10-40 cm dan terletak di ujung batang. Kelopak bunganya berjumlah lima, berwarna hijau. Benang sarinya sepanjang 15 mm dan putik 18 mm. Mahkota bunga berbentuk tabung dan berwarna kuning. Buahnya berbentuk polong dengan panjang 8-10 cm dan lebar 3-4 cm, ujungnya seperti paruh berisi 3-4 biji berwarna hitam. Biji berbentuk bulat panjang 15-18 mm dan lebar 8-11 mm dengan tebal 5-7 mm.

    Kandungan kimia

    Tanaman secang kaya akan kandungan kimia antara lain brazilin, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid. Selain itu juga mengandung asam galat, brasilein, delta-α phellandrene, oscimene, resin dan resorsin. Sementara daunnya mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 0,20% yang beraroma enak dan tidak berwarna.

    Bagian yang digunakan:
    Kayu. Panen kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun.

    Khasiat

    Efek farmakologis tanaman secang antara lain penghenti pendarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun, dan obat antiseptik. Kayu secang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan diare, disentri, batuk darah pada TBC, muntah darah, sifilis, malaria, tetanus, pembengkakan (tumor), dan nyeri karena gangguan sirkulasi darah. Kayunya bila direbus memberi warna merah gading. Dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta.

    Sumber: LiveStrong.com, Drugs.com, Pubmed


    ir/ir) detikhealth.com

    Gendong Bayi Menghadap Depan Bisa Bikin Bayi Stres


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Ada berbagai cara menggendong bayi yang bisa dilakukan orangtua ketika sedang bepergian. Tapi menggendong bayi dengan menghadap ke depan bisa membuat bayi menjadi stres.

    Cathrine Fowler seorang profesor keperawatan keluarga dan anak menuturkan anak-anak atau bayi akan merasa ketakutan jika ia dibawa dalam gendongan atau dorongan kereta bayi yang terlihat jauh dari orangtuanya.

    "Gendongan bayi yang menghadap ke depan akan membuat bayi seperti dibombardir oleh stimulus atau rangsangan, sehingga menciptakan situasi yang sangat stres bagi bayi," ujar Fowler, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (22/8/2011).

    Profesor Fowler menuturkan kondisi ini akan membuat kaki dan tangan bayi bergoyang-goyang. Jika tidak mempertimbangkan perspektif si bayi, maka secara tidak sengaja orangtua cukup kejam terhadap anak-anaknya.

    Pendapat dari Profesor Fowler yang bekerja di Sydney’s University of Technology ini didukung oleh sebuah penelitian tahun 2008 yang menemukan bahwa bayi menderita jika ia tidak melihat orangtuanya saat berada di dalam kereta dorong.

    Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Dundee diketahui bahwa bayi yang didorong dalam kereta menghadap ke depan memiliki tingkat kecemasan dan stres yang lebih tinggi. Hal ini karena bayi menjadi sulit mendapatkan perhatian orangtuanya dan jarang diajak berbicara.

    Sedangkan bayi yang didorong dengan menghadap ke arah orangtuanya lebih mungkin untuk tertawa, mendengarkan suara ibunya serta memiliki tingkat stres yang lebih rendah.

    "Data yang ada di kami menunjukkan bagi sebagian besar bayi, kehidupan di dalam kereta dorong miskin stimulasi dan cukup membuat stres, sehingga kemungkinan bayi tumbuh menjadi dewasa yang cemas," ujar Dr Suzanne Zeedyk selaku psikolog perkembangan.


    ver/ir) detikhealth.com

    Karyawan Perempuan yang Sering Masuk Malam Tetap Bisa Hamil


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Selama ini, perempuan yang sering bekerja di malam hari diyakini susah hamil. Namun hasil analisis terhadap sejumlah penelitian menunjukkan, hubungan antara kerja malam dengan sistem reproduksi sangat tidak signifikan dan bisa diabaikan.

    Anggapan bahwa perempuan yang sering bekerja di malam hari susah hamil didasari oleh perubahan jam biologis. Perempuan yang jam biologisnya tidak teratur akan mengalami perubahan kondisi hormonal yang selama ini diyakini memicu berbagai masalah reproduksi.

    Selain menjadi susah hamil, perubahan siklus hormonal itu juga membuat para perempuan sering mengalami menstruasi tidak teratur. Kalaupun bisa hamil, kadang-kadang risikonya tinggi untuk mengalami kelahiran prematur maupun bayi lahir dengan berat badan rendah.

    Namun anggapan ini terbantahkan oleh hasil analisis yang dilakukan Dr Matteo Bonzini dari University of Insubria di Italia, terhadap 23 penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Jumlah partisipan yang terlibat di masing-masing penelitian cukup beragam, mulai dari 700 hingga 35.000 orang.

    Dari sekian banyak penelitian yang dianalisis, sebagian memang menunjukkan adanya hubungan antara masuk malam dengan ketidakseimbangan hormonal. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap para perawat di sejumlah rumah sakit.

    Dibandingkan para perempuan dengan profesi lainnya, perawat yang sering piket malam di rumah sakit lebih sering mengalami menstruasi yang tidak teratur. Meski diyakini bahwa kecenderungan ini mempengaruhi kesuburan, namun tidak ada cukup bukti untuk disimpulkan demikian.

    Secara keseluruhan, 23 penelitian itu rata-rata menunjukkan bahwa perempuan yang sering bekerja di malam hari punya risiko 16 persen lebih besar untuk bermasalah dengan sistem reproduksi. Dilihat dari angkanya, risiko ini memang cukup signifikan.

    Namun Dr Bonzini mengatakan, beberapa faktor lain membuat angka itu menjadi tidak signifikan karena masalah reproduksi tidak secara langsung dipicu oleh kebiasaan bekerja di malam hari. Faktor-faktor lain yang dimaksud antara lain faktor sosial, ekonomi dan gaya hidup.

    Menurut Dr Bonzini, perempuan yang sering masuk malam biasanya berpenghasilan relatif rendah sehingga sulit mengakses layanan kesehatan. Selain itu, agar tidak mengantuk beberapa perempuan pekerja malam sering mengonsumsi kopi dan rokok yang akan mempengaruhi kesehatannya.

    "Bukti-bukti yang ada saat ini tidak mengharuskan perusahaan untuk membatasi para perempuan untuk bekerja di malam hari, dalam kaitannya dengan peluang untuk memiliki keturunan," ungkap Dr Bonzini seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/8/2011).


    up/ir) detikhealth.com

    Apoteker Berlimpah Tapi yang Kerja di Puskesmas Sangat Sedikit


    foto: ThinkstockJakarta, Di banyak puskesmas, bukan hanya dokter saja yang langka tetapi juga tenaga kefarmasian khususnya apoteker. Dari 9 ribu puskesmas di seluruh Indonesia, hanya 10 persen yang punya apoteker padahal jumlah lulusan farmasi sangat berlimpah.

    Untuk saat ini, kelangkaan apoteker di puskesmas belum terlalu menjadi masalah. Peraturan yang berlaku mengatakan, sebagian tugas dan wewenang seorang apoteker di layanan kesehatan dasar seperti puskesmas bisa digantikan oleh tenaga teknis kefarmasian.

    Namun seperti halnya layanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit, tiap puskesmas idealnya memiliki seorang tenaga apoteker. Tenaga ini diharapkan bisa bermitra dengan dokter untuk menentukan terapi yang paling manjur, aman dan berkualitas bagi pasien.

    Kondisi ideal seperti yang diharapkan tampaknya masih jauh dari kenyataan. Saat ini ada lebih dari 9 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia, namun ditaksir hanya sekitar 10 persen saja yang sudah memiliki minimal 1 orang tenaga apoteker.

    Data ini cukup ironis jika dibandingkan dengan jumlah apoteker yang terdaftar di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian Kemenkes, Engko Sosialine Magdalene, Apt mengatakan saat ini ada 40 ribu apoteker dengan laju pertumbuhan mencapai 4 ribu apoteker baru tiap tahun.

    "Apoteker yang berminat kerja di puskesmas tidak banyak, karena kerja di produksi (misalnya pabrik obat) dianggap tantangannya lebih mengglobal. Sementara di puskesmas kita tahu sendiri seperti apa," ungkap Engko usai pelantikan Komite Farmasi Nasional (KFN) di Gedung Kemenkes, Senin (22/8/2011).

    Meski demikian, Engko optimistis bahwa dalam beberapa tahun ke depan jumlah apoteker yang mau bekerja di puskesmas akan terus meningkat. Engko tidak merinci upaya apa yang sudah dilakukan Kemenkes, namun ia memastikan bahwa imbauan-imbauan untuk mau bekerja di bagian pelayanan seperti di puskesmas sudah disampaikan kepada para calon apoteker.


    up/ir) detikhealth.com

    Friday, August 26, 2011

    Pohon-pohon di Dunia Hanya Bisa Serap 40 Persen Karbon Dioksida


    (Foto: thinkstock)Jakarta, Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang adalah salah satu sumber polusi yang banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan atau pencemaran lingkungan. Jumlah karbon dioksida terus meningkat dan yang bisa diserap pohon-pohon dan hutan dunia hanya 40 persen.

    Dr Simon Lewis, ahli ekologi dari Universitas Leeds Inggris mengatakan setiap tahun ada 38 miliar ton karbon dioksida yang dihasilkan manusia. Sebanyak 28 miliar ton berasal dari pembakaran bahan bakar kendaraan, pabrik-pabrik dan sumber minyak fosil lainnya. Sisanya sebanyak 10,8 miliar berasal dari efek pencemaran lingkungan seperti penebangan hutan sembarangan.

    Dari jumlah karbon dioksida yang dihasilkan itu (38 miliar ton/tahun) hanya 40 persen yang bisa diserap hutan dan pohon-pohon. Yakni diserap oleh hutan-hutan tropis di wilayah selatan bumi sebesar 8,8 miliar ton per tahun dan 6 miliar ton dari penanaman kembali hutan-hutan dan pohon di seluruh dunia.

    "Hutan dan pohon memegang peranan penting dalam perubahan iklim," kata Dr Lewis seperti dilansir dari Science, Minggu (21/8/2011).

    Menghentikan deforestasi (penebangan hutan) dan penanaman pohon-pohon baru atau restorasi hutan, menurutnya adalah kunci penting yang akan membuat perbedaan besar pada perubahan iklim dunia.

    "Penelitian kami menunjukkan perubahan ini memiliki dampak penting secara global, yang menyoroti peran penting hutan dalam mengurangi efek global dari karbon serta mengurangi perubahan iklim yang parah di masa depan" ujar Dr Lewis.

    Hutan di negara-negara tropis seperti Brazil, Indonesia, Kongo menjadi salah satu paru-paru dunia yang menjaga keseimbangan bumi. Peningkatan kadar karbon dioksida yang tidak bisa terserap akan mengganggu atmosfer bumi dan memicu pemanasan global.

    Jika hutan rusak maka makin sedikit karbon dioksida yang terserap. Dan gas yang tidak terserap tersebut akan tertahan di atmosfer bumi sehingga bumi menjadi panas. Di kota-kota besar penanaman pohon-pohon di pinggir jalan mampu menyerap karbon dioksida dari asap kendaraan.

    Bagi kesehatan, CO2 dapat memberikan dampak jangka pendek secara langsung antara lain memicu gangguan pernapasan serta meningkatkan risiko kanker. Sementara dalam jangka panjang, perubahan iklim yang ditimbulkannya akan memunculkan banyak penyakit baru.


    ir/ir) detikhealth.com

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons