Berbagai cara dapat dilakukan orang untuk menaklukkan asam urat. Mulai dari cara tradisional hingga moderen. Berbeda dengan masyarakat awam, dokter pun punya straregi rahasia menaklukkan asam urat. Berikut rahasia dokter di dalam menangani penderita asam urat dengan strategi 10 menit.
Asam urat yang dieliminasi oleh ginjal, merupakan produk akhir dari metabolisme nukleotida purin.
Hubungan mesra antara asam urat dengan penyakit jantung-pembuluh darah (cardiovascular disease) telah diketahui sejak abad ke-19, setelah banyak peneliti melaporkan hubungan klasik antara gout, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan obesitas (kegemukan).
Selain pada kondisi tersebut, asam urat memang meningkat pada keadaan atau kondisi berikut: penyakit ginjal, penyakit kanker sel darah putih (leukemia), wanita postmenopause, penggunaan obat diuretik (peluruh air seni), resistensi insulin, dan konsumsi alkohol.
Di Indonesia, asam urat (gout, penyakit pirai) merupakan penyakit rematik terbanyak ketiga (sekitar 6%) setelah osteoartritis (sekitar 50-60%) dan penyakit rematik di luar sendi.
Menariknya, asam urat lebih sering dijumpai pada pria. Mengapa? Karena pria tidak memiliki hormon estrogen yang tinggi di dalam (peredaran) darahnya, sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui urine (air seni).
Berbagai cara dapat ditempuh untuk menaklukkan asam urat. Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal daun kepel yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat, juga kompres lidah buaya untuk meredakan atau meringankan radang sendi akibat asam urat. Minum jus buah mengkudu (pace) juga dapat meringankan asam urat.
Bagi masyarakat awam, mencegah asam urat berarti membatasi diri dari konsumsi: alkohol, jeroan, emping, bayam, kangkung, tape, soft drink, daging, durian, alpukat, kubis, kacang-kacangan, susu kedelai, makanan kaleng, bahan makanan dengan pengawet, dan kopi. Bahasa medisnya adalah diet rendah purin.
Berbeda dengan masyarakat awam, dokter pun punya straregi rahasia menaklukkan asam urat. Nah, mau tahu kiat atau rahasia dokter di dalam menangani penderita asam urat? Berikut ini tipsnya.
Menit ke-1
Mengamati kristal-kristal monosodium urate intraseluler di cairan sendi merupakan kiat jitu untuk menegakkan diagnosis definitive dari asam urat.
Menit ke-2
Bila kadar asam urat di dalam peredaran darah tinggi atau meningkat, maka kondisi ini dalam medis disebut hiperurikemia asimtomatis. Hiperurikemia asimtomatis jarang memerlukan terapi.
Menit ke-3
Colchicine, NSAID, dan kortikosteroid adalah nama-nama obat yang sama-sama manjur atau mujarab di dalam penatalaksanaan asam urat akut (acute gout). NSAID adalah obat antiperadangan nonsteroid (nonsteroidal anti-inflammatory drug).
Menit ke-4
Pertimbangkanlah terapi penurun asam urat pada penderita dengan dua serangan atau lebih per tahunnya.
Menit ke-5
Kadar serum asam urat 6 mg/dL adalah target awal ketika menggunakan terapi penurun asam urat.
Menit ke-6
Agen-agen penurun urat sebaiknya tidak dihentikan atau dimulai selama berlangsung periode gout akut.
Menit ke-7
Gunakanlah pencegahan secara bersamaan (concomitant prophylaxis) dengan colchicine oral (diminum melalui mulut) atau NSAID saat memulai terapi penurun urat (urate-lowering therapy) selama periode 3 sampai 12 bulan.
Menit ke-8
Pada penderita dengan batu ginjal, tophaceous gout, atau rata-rata penyaringan di sel ginjal (glomerular filtration rate) kurang dari 60 mL/menit, atau yang produk uratnya berlebihan, maka dokter akan lebih merekomendasikan allopurinol, daripada golongan uricosuric.
Menit ke-9
Febuxostat, suatu obat baru golongan penghambat oksidase xanthine nonpurin (nonpurine xanthine oxidase inhibitor), adalah alternatif terapi medis yang bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (renal insufficiency).
Sedangkan beberapa jenis obat yang dapat menurunkan konsentrasi urat di dalam serum (serum urate concentration), seperti: obat-obat golongan xanthine oxidase inhibitors (misalnya: allopurinol, febuxostat), obat-obat golongan uricosuric (misalnya: sulfinpyrazone), obat-obat golongan uricase (misalnya: rasburicase), obat-obat golongan coumarin anticoagulants, dan oestrogens (estrogen).
Menit ke-10
Modifikasi gaya hidup dan menghindari medikasi (obat-obat) yang dapat meningkatkan kadar asam urat juga merupakan strategi ampuh menaklukkan asam urat.
Beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan konsentrasi urat di dalam serum (serum urate concentration), seperti: diuretik, salisilat dosis rendah, pyrazinamide, ethambutol, cytotoxics, dan keracunan timah/timbal (lead poisoning).
Mudah kan, membebaskan diri dari jerat asam urat.
Penulis
dr. Dito Anurogo
Konsultan kesehatan online di Detik.com dan Netsains.com, dokter peneliti hematopsikiatri dan medicopomology, berkarya di RS Keluarga Sehat JL. P. Sudirman 9 Margorejo Pati, Jawa Tengah.
Penulis berbagai buku kesehatan salah satunya: 'Cara Jitu Mengatasi Impotensi', saat ini sedang melakukan riset tentang Biomarker Stroke bersama ilmuwan di University Wisconsin, USA. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo@gmail.com
Peneliti hematopsikiatri (ilmu yang mempelajari hubungan golongan darah dengan kepribadian, gaya hidup dan kecenderungan pola penyakit, pencegahan serta solusinya). Peneliti Medicopomology (buah berkhasiat obat).
dr Dito Anurogo - detikHealth
Asam urat yang dieliminasi oleh ginjal, merupakan produk akhir dari metabolisme nukleotida purin.
Hubungan mesra antara asam urat dengan penyakit jantung-pembuluh darah (cardiovascular disease) telah diketahui sejak abad ke-19, setelah banyak peneliti melaporkan hubungan klasik antara gout, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan obesitas (kegemukan).
Selain pada kondisi tersebut, asam urat memang meningkat pada keadaan atau kondisi berikut: penyakit ginjal, penyakit kanker sel darah putih (leukemia), wanita postmenopause, penggunaan obat diuretik (peluruh air seni), resistensi insulin, dan konsumsi alkohol.
Di Indonesia, asam urat (gout, penyakit pirai) merupakan penyakit rematik terbanyak ketiga (sekitar 6%) setelah osteoartritis (sekitar 50-60%) dan penyakit rematik di luar sendi.
Menariknya, asam urat lebih sering dijumpai pada pria. Mengapa? Karena pria tidak memiliki hormon estrogen yang tinggi di dalam (peredaran) darahnya, sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui urine (air seni).
Berbagai cara dapat ditempuh untuk menaklukkan asam urat. Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal daun kepel yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat, juga kompres lidah buaya untuk meredakan atau meringankan radang sendi akibat asam urat. Minum jus buah mengkudu (pace) juga dapat meringankan asam urat.
Bagi masyarakat awam, mencegah asam urat berarti membatasi diri dari konsumsi: alkohol, jeroan, emping, bayam, kangkung, tape, soft drink, daging, durian, alpukat, kubis, kacang-kacangan, susu kedelai, makanan kaleng, bahan makanan dengan pengawet, dan kopi. Bahasa medisnya adalah diet rendah purin.
Berbeda dengan masyarakat awam, dokter pun punya straregi rahasia menaklukkan asam urat. Nah, mau tahu kiat atau rahasia dokter di dalam menangani penderita asam urat? Berikut ini tipsnya.
Menit ke-1
Mengamati kristal-kristal monosodium urate intraseluler di cairan sendi merupakan kiat jitu untuk menegakkan diagnosis definitive dari asam urat.
Menit ke-2
Bila kadar asam urat di dalam peredaran darah tinggi atau meningkat, maka kondisi ini dalam medis disebut hiperurikemia asimtomatis. Hiperurikemia asimtomatis jarang memerlukan terapi.
Menit ke-3
Colchicine, NSAID, dan kortikosteroid adalah nama-nama obat yang sama-sama manjur atau mujarab di dalam penatalaksanaan asam urat akut (acute gout). NSAID adalah obat antiperadangan nonsteroid (nonsteroidal anti-inflammatory drug).
Menit ke-4
Pertimbangkanlah terapi penurun asam urat pada penderita dengan dua serangan atau lebih per tahunnya.
Menit ke-5
Kadar serum asam urat 6 mg/dL adalah target awal ketika menggunakan terapi penurun asam urat.
Menit ke-6
Agen-agen penurun urat sebaiknya tidak dihentikan atau dimulai selama berlangsung periode gout akut.
Menit ke-7
Gunakanlah pencegahan secara bersamaan (concomitant prophylaxis) dengan colchicine oral (diminum melalui mulut) atau NSAID saat memulai terapi penurun urat (urate-lowering therapy) selama periode 3 sampai 12 bulan.
Menit ke-8
Pada penderita dengan batu ginjal, tophaceous gout, atau rata-rata penyaringan di sel ginjal (glomerular filtration rate) kurang dari 60 mL/menit, atau yang produk uratnya berlebihan, maka dokter akan lebih merekomendasikan allopurinol, daripada golongan uricosuric.
Menit ke-9
Febuxostat, suatu obat baru golongan penghambat oksidase xanthine nonpurin (nonpurine xanthine oxidase inhibitor), adalah alternatif terapi medis yang bermanfaat pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (renal insufficiency).
Sedangkan beberapa jenis obat yang dapat menurunkan konsentrasi urat di dalam serum (serum urate concentration), seperti: obat-obat golongan xanthine oxidase inhibitors (misalnya: allopurinol, febuxostat), obat-obat golongan uricosuric (misalnya: sulfinpyrazone), obat-obat golongan uricase (misalnya: rasburicase), obat-obat golongan coumarin anticoagulants, dan oestrogens (estrogen).
Menit ke-10
Modifikasi gaya hidup dan menghindari medikasi (obat-obat) yang dapat meningkatkan kadar asam urat juga merupakan strategi ampuh menaklukkan asam urat.
Beberapa jenis obat yang dapat meningkatkan konsentrasi urat di dalam serum (serum urate concentration), seperti: diuretik, salisilat dosis rendah, pyrazinamide, ethambutol, cytotoxics, dan keracunan timah/timbal (lead poisoning).
Mudah kan, membebaskan diri dari jerat asam urat.
Penulis
dr. Dito Anurogo
Konsultan kesehatan online di Detik.com dan Netsains.com, dokter peneliti hematopsikiatri dan medicopomology, berkarya di RS Keluarga Sehat JL. P. Sudirman 9 Margorejo Pati, Jawa Tengah.
Penulis berbagai buku kesehatan salah satunya: 'Cara Jitu Mengatasi Impotensi', saat ini sedang melakukan riset tentang Biomarker Stroke bersama ilmuwan di University Wisconsin, USA. Dapat dihubungi via email: ditoanurogo@gmail.com
Peneliti hematopsikiatri (ilmu yang mempelajari hubungan golongan darah dengan kepribadian, gaya hidup dan kecenderungan pola penyakit, pencegahan serta solusinya). Peneliti Medicopomology (buah berkhasiat obat).
dr Dito Anurogo - detikHealth