Jakarta, Bagi yang sering mengalami nyeri leher, sebaiknya jangan buru-buru minum obat. Menurut penelitian terbaru, manipulasi tulang belakang dan olahraga di rumah lebih efektif menghilangkan nyeri leher dalam jangka panjang.
Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine edisi 3 Januari 2012.
"Kami menemukan bahwa ada beberapa pilihan pengobatan yang tepat untuk nyeri leher. Namun, kendalanya adalah sulit untuk mengetahui kebutuhan perawatan yang tepat untuk pasien. Sehingga kemungkinan kombinasi perawatan mungkin dapat lebih efektif," kata Gert Bronfort, dari Wolfe Harris Center for Clinical Studies, Northwestern Health Sciences University di Bloomington, Minnesota seperti dilansir dari MSNHealth, Selasa (3/1/2012).
Nyeri leher adalah masalah yang sangat umum terjadi pada banyak orang. Sekitar tiga perempat dari orang dewasa mengalami nyeri leher pada beberapa titik dalam hidupnya. Nyeri leher dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup.
Penderita nyeri leher perlu dievaluasi untuk memastikan tidak ada penyebab yang serius. Hal tersebut terutama berlaku jika pasien memiliki riwayat kecelakaan, atau jika memiliki gejala-gejala neurologis, seperti jika memiliki rasa sakit yang menjalar ke bawah lengan.
Manipulasi tulang belakang adalah salah satu jenis pengobatan yang ditawarkan untuk nyeri leher. Terapi tersebut dapat diberikan oleh ahli tulang, ahli terapi fisik, ahli osteopati, dan penyedia perawatan kesehatan lainnya.
Penelitian tersebut telah melibatkan 272 orang dengan usia antara 18-65 tahun yang mengalami nyeri leher. Nyeri leher yang dialami tidak diketahui penyebabnya, seperti trauma atau saraf terjepit, dan pasien sudah mengalami rasa sakit antara 2-12 minggu saat penelitian dimulai.
Pada minggu ke-12, 82 persen peserta penelitian yang menerima manipulasi tulang belakang melaporkan setidaknya telah mengalami penurunan 50 persen pada nyeri leher. Sedangkan sekitar 69 persen dari peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 77 persen peserta yang melakukan latihan di rumah. Pada minggu ke 12, 32 persen orang yang menerima manipulasi tulang belakang, melaporkan perasaan pengurangan 100 persen pada nyeri, dibandingkan dengan 13 persen peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 30 persen melakukan latihan di rumah.
Satu tahun setelah penelitian, 27 persen dari peserta yang menerima manipulasi tulang belakang mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan berkurang 100 persen. Sedangkan 17 persen dari peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 37 persen dari peserta yang melakukan latihan di rumah.
"Masing-masing orang dapat memiliki jalan penyembuhan yang berbeda jalur berbeda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa, ketiga terapi untuk nyeri leher tersebut dapat efektif. Apapun terapi yang dipilih, dalam waktu sekitar 6-8 minggu, harus mulai merasa lebih baik. Semua prosedur dan risiko perawatan harus dipertimbangkan oleh pasien," kata Dr Victor Khabie, kepala departemen bedah dan kedokteran olahraga di Northern Westchester Hospital, Mount Kisco, New York.
Adelia Ratnadita - detikHealth
Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine edisi 3 Januari 2012.
"Kami menemukan bahwa ada beberapa pilihan pengobatan yang tepat untuk nyeri leher. Namun, kendalanya adalah sulit untuk mengetahui kebutuhan perawatan yang tepat untuk pasien. Sehingga kemungkinan kombinasi perawatan mungkin dapat lebih efektif," kata Gert Bronfort, dari Wolfe Harris Center for Clinical Studies, Northwestern Health Sciences University di Bloomington, Minnesota seperti dilansir dari MSNHealth, Selasa (3/1/2012).
Nyeri leher adalah masalah yang sangat umum terjadi pada banyak orang. Sekitar tiga perempat dari orang dewasa mengalami nyeri leher pada beberapa titik dalam hidupnya. Nyeri leher dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup.
Penderita nyeri leher perlu dievaluasi untuk memastikan tidak ada penyebab yang serius. Hal tersebut terutama berlaku jika pasien memiliki riwayat kecelakaan, atau jika memiliki gejala-gejala neurologis, seperti jika memiliki rasa sakit yang menjalar ke bawah lengan.
Manipulasi tulang belakang adalah salah satu jenis pengobatan yang ditawarkan untuk nyeri leher. Terapi tersebut dapat diberikan oleh ahli tulang, ahli terapi fisik, ahli osteopati, dan penyedia perawatan kesehatan lainnya.
Penelitian tersebut telah melibatkan 272 orang dengan usia antara 18-65 tahun yang mengalami nyeri leher. Nyeri leher yang dialami tidak diketahui penyebabnya, seperti trauma atau saraf terjepit, dan pasien sudah mengalami rasa sakit antara 2-12 minggu saat penelitian dimulai.
Pada minggu ke-12, 82 persen peserta penelitian yang menerima manipulasi tulang belakang melaporkan setidaknya telah mengalami penurunan 50 persen pada nyeri leher. Sedangkan sekitar 69 persen dari peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 77 persen peserta yang melakukan latihan di rumah. Pada minggu ke 12, 32 persen orang yang menerima manipulasi tulang belakang, melaporkan perasaan pengurangan 100 persen pada nyeri, dibandingkan dengan 13 persen peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 30 persen melakukan latihan di rumah.
Satu tahun setelah penelitian, 27 persen dari peserta yang menerima manipulasi tulang belakang mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan berkurang 100 persen. Sedangkan 17 persen dari peserta yang mengonsumsi obat-obatan dan 37 persen dari peserta yang melakukan latihan di rumah.
"Masing-masing orang dapat memiliki jalan penyembuhan yang berbeda jalur berbeda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa, ketiga terapi untuk nyeri leher tersebut dapat efektif. Apapun terapi yang dipilih, dalam waktu sekitar 6-8 minggu, harus mulai merasa lebih baik. Semua prosedur dan risiko perawatan harus dipertimbangkan oleh pasien," kata Dr Victor Khabie, kepala departemen bedah dan kedokteran olahraga di Northern Westchester Hospital, Mount Kisco, New York.
Adelia Ratnadita - detikHealth
-
0 komentar:
Post a Comment