-
-

Thursday, April 28, 2011

Meningitis Bisa Membunuh dalam 48 Jam Sejak Muncul Gejala


foto: ThinkstockJakarta, Radang selaput otak atau meningitis sangat mematikan karena sanggup membunuh penderita hanya dalam 24-48 jam sejak munculnya gejala. Kalaupun selamat, risiko lain yang harus ditanggung adalah cacat permanen pada susunan saraf di otak.

Dalam beberapa kasus, pasien meningitis baru dibawa ke rumah sakit setelah muncul gejala. Gejala spesifik pada meningitis adalah kaku kuduk, yakni terasa sakit jika harus menundukkan leher sehingga kepala selalu berada dalam posisi menengadah.

Gejala lain seperti disampaikan Head of Medical Affairs for Europe Region - Novartis Vaccine, Prof Heinz Josef Schmitt adalah bercak kemerahan, terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri. Berbeda dengan gigitan nyamuk, bercak pada meningitis tidak hilang meski ditarik atau ditekan dengan gelas.

"Gejala paling khas pada meningitis adalah kaku kuduk dan bercak yang susah hilang. Namun sayang, gejala itu biasanya muncul terlambat," ungkap Prof Schmitt dalam media briefing "Mari Lindungi Bangsa, Cegah Meningitis" di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2011).

Prof Heinz mengatakan, langkah paling tepat untuk menekan tingkat kematian akibat meningitis adalah dengan pemberian vaksin meningitis sesuai dengan penyebabnya. Beberapa jenis vaksin meningitis perlu diberikan sejak kecil karena anak-anak paling rentan terkena meningitis.

Penyebab meningitis ada bermacam-macam, salah satunya infeksi bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri ini merupakan kuman endemik di negara-negara Afrika sub-Sahara dan beberapa wilayah di Benua Amerika, namun belum pernah menjadi endemi di Indonesia.

Di Indonesia, risiko terkena meningitis meningococus atau meningitis akibat infeksi bakteri hanya dialami oleh orang-orang yang bepergian ke negara-negara endemis. Jamaah haji juga berisiko karena berkumpul dalam waktu lama dengan orang-orang yang berasal dari daerah endemis.

Anak-anak tidak perlu mendapat vaksin untuk meningitis meningococus kecuali jika anak tersebut diajak bepergian ke daerah endemis. Vaksin ini biasanya hanya diberikan pada calon jamaah haji atau umroh, calon tenaga kerja, militer maupun siapa saja yang akan bepergian dalam waktu lama.

Penyebab meningitis lainnya yang lebih rentan terjadi di Indonesia adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae type B (HIB). Kelompok yang rentan terkena meningitis HIB adalah anak-anak, sehingga penting untuk diberikan sejak usia 2 bulan.

Hingga saat ini, vaksin meningitis HIB belum termasuk vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Meski demikian Kepala Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional, Prof Dr dr Sri Rezeki Hadinegoro, SpA(K) sangat menganjurkan pemberian vaksin ini.

"Agar lebih terjangkau, vaksin ini dijadikan satu dengan vaksin BCG yang harganya sekitar Rp 150-175 ribu. Biofarma juga sedang membuat versi murahnya sehingga ke depan diharapkan bisa masuk imunisasi wajib yang digratiskan," ungkap Pro
(up/ir)

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons