-
-

Thursday, December 22, 2011

Anak Kelahiran Prematur Cenderung Emosional


(Foto: thinkstock)Jakarta, Kelahiran prematur telah diduga berakibat kurang baik bagi perkembangan mental dan fisik anak-anak ketika dewasa. Salah satunya, anak-anak yang lahir prematur beberapa minggu lebih dini cenderung memiliki gangguan perilaku atau lebih emosional ketika berusia pra sekolah.

Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Disease in Childhood, anak yang lahir sangat prematur (kurang dari 32 minggu) cenderung memiliki masalah perilaku dan atau emosional daripada anak-anak yang lahir normal, namun belum jelas apa dampaknya.

Peneliti mendasarkan temuannya pada analisis data lebih dari 1.500 orang anak yang dinilai perilaku dan perkembangan emosionalnya pada usia 4 tahun. Semua peserta penelitian tersebut merupakan bagian dari penelitian jangka panjang yang ingin melihat pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan umum pada anak yang lahir prematur bertajuk The Longitudinal Preterm Outcome Project atau Lollypop.

Sebanyak kurang dari 1.000 orang anak yang lahir pada usia 32 - 35 minggu kehamilan masuk dalam kategori cukup prematur. sedangkan sisanya sebanyak kurang dari 600 orang lahir dari usia kandungan yang normal.

Tujuh komponen perilaku atau emosional dinilai, yaitu kecemasan, depresi, agresi, gangguan perhatian, keluhan somatik (gangguan penyakit tanpa sebab yang jelas), serta kecendereungan gangguan perilaku, apakah mengekspresikannya keluar ataukah emosional (hanya menjadi masalah bagi diri sendiri).

Anak-anak yang cukup prematur memiliki skor lebih tinggi pada semua tes yang diberikan dengan perbedaan rata-rata nilai total lebih dari empat poin. Kecenderungan bertindak keluar paling tinggi pada anak laki-laki, yaitu satu dari 10 anak cukup prematur mengalami masalah perilaku. Jumlah yang sama ditemui pada perempuan yang mengalami gangguan emosional.

Anak-anak yang cukup prematur hampir 2,5 kali lebih mungkin menginternalisasi masalah perilakunya sehingga mengalami gangguan emosi, dan hanya kurang dari 70% yang lebih mungkin mengekspresikannya keluar daripada anak-anak yang lahir normal.

Anak-anak yang cukup prematur juga dua kali lebih mungkin mengalami keluhan somatik, yaitu gejala penyakit tanpa sebab yang jelas, dan hampir dua kali lebih mungkin mengalami masalah perilaku dan emosional.

Masalah ini cenderung bertahan pada masa kanak-kanak hingga remaja dan cenderung mempengaruhi prestasi akademis dan persahabatan di sekolah.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa anak-anak yang cukup prematur lebih cenderung mengalami masalah perilaku dan emosional sebelum masuk sekolah," kata para peneliti seperti dilansir ScienceDaily, Selasa (6/12/2011).


mer/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons