-
-

Monday, December 12, 2011

Orang Berambut Merah Kurang Bersahabat dengan Dokter Gigi


(Foto: Thinkstock)Jakarta, Stereotip orang berambut merah adalah memiliki emosi yang berapi-api. Tetapi emosinya dapat berubah menjadi emosi ketakutan dan kebencian ketika akan melakukan perawatan dengan dokter gigi.

Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of American Dental Association.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, orang dengan gen tertentu yang sering terjadi pada gadis berambut merah cenderung mengalami kecemasan tinggi saat melakukan perawatan dengan dokter gigi.

Penelitian tersebut telah melibatkan 144 orang, 67 diantaranya berambut merah alami dan 77 yang berambut gelap. Para peserta menjawab pertanyaan survei tentang ketakutan atau kecemasan yang berhubungan dengan kunjungan ke dokter gigi.

Kemudian para peneliti mengambil sampel darahnya dan diuji untuk varian gen tertentu yang umum pada orang dengan rambut merah.

Orang dengan satu gen tertentu, yaitu MC1R lebih dari dua kali lebih mungkin menghindari janji dengan dokter gigi karena rasa takut dan kecemasan dibandingkan orang tanpa gen tersebut. Dari 85 orang dalam studi dengan MC1R, 65 orang memiliki rambut merah.

Orang berambut merah dengan gen tersebut cenderung resisten terhadap obat nyeri tertentu. Hal tersebut dapat berarti orang berambut merah lebih rentan daripada kebanyakan orang yang mengalami perawatan gigi yang sulit.

Tapi berambut merah atau tidak, sebagian besar orang mungkin memiliki keraguan ketika pergi ke dokter gigi. Tetapi jangan biarkan rasa takut mencegah melakukan pemeriksaan rutin ke doker gigi.

Karena penelitian terbaru telah menghubungkan penyakit periodontal dengan berbagai macam penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

"Segala perawatan yang dilakukan dokter gigi dapat disertai dengan rasa sakit yang minimal bahkan tanpa rasa sakit. Obat anestesi jadi jauh lebih efektif dan pasien tidak harus mengalami rasa sakit yang umumnya muncul dalam prosedur perawatan gigi," kata Kimberly Harms A., DDS dari American Dental Association seperti dilansir dari MSNHealth, Senin (28/11/2011).

Berikut adalah beberapa cara untuk meringankan kegelisahan ketika mengunjungi dokter gigi menurut Dr. Harms, antara lain:

1. Mengatur jadwal kunjungan ke dokter gigi di pagi hari akan lebih baik. Seseorang akan berada dalam mood yang lebih baik dan kerangka pikiran yang lebih baik ketika pagi hari.

2. Tidur yang cukup ketika malam sebelum kunjungan ke dokter gigi.

3. Menceritakan secara lengkap kepada dokter gigi mengenai keluhan apa yang dialami di rongga mulut. Termasuk membicaraan kecemasan, ketakutan, serta ketidaknyamanan yang dialami mengenai perawatan yang akan dilakukan.

Berbagai klinik dokter gigi kini semakin berteknologi tinggi. Sebagian klinik telah menyediakan headphone, MP3 player, dan bahkan kacamata virtual reality untuk pasien yang dapat mengalihkan perhatian pasien sementara dilakukan perawatan pada giginya.

Jika klinik dokter gigi tidak menyediakan berbagai hiburan yang dapat mengalihkan perhatian ketika dilakukan prosedur perawatan gigi, maka pasien dapat membawa headphone sendiri.

Hal tersebut akan membantu meredam suara yang tidak menyenangkan seperti bunyi bur, alat penghisap air liur (suction) dan hal lain yang dapat meningkatkan tekanan darah pasien.


ir/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons