-
-

Friday, December 23, 2011

Pandji Minta Maaf Joke SBY Pernah Nyimeng Kelewat Batas


Ilustrasi (foto: Thinkstock)Jakarta, Di sebuah acara peluncuran buku 'Hikayat Pohon Ganja', presenter Pandji Pragiwaksono mencoba bicara jujur tentang kondisi banyak orang yang sebenarnya suka menghisap ganja. "Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah nyimeng".

Namun ucapan yang sebenarnya menurut Pandji dalam konteks becanda itu telah membuat reaksi banyak orang. Pandji dituding oleh banyak orang termasuk sejumlah politisi seperti Pramono Anung, Muarzuki Ali sebagai becandaan yang kelewat batas.

Dalam sebuah klarifikasi yang ditulis di blognya http://www.pandji.com/klarifikasi/, Pandji secara terbuka meminta maaf jika ucapannya tersebut dinilai sudah kelewat batas.

Berikut klarifikasi yang disampikan Pandji seperti dikutip detikHealth dari blognya, Kamis (8/12/2011):

Jadi, hari ini jagad raya ramai karena pernyataan saya yang dikutip oleh detik.com
Tepatnya, pernyataannya seperti ini

"Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja"

Berikut adalah klarifikasi saya

Pertama kaitannya dengan "pernyataan" saya yang jadi judul detik “Semua orang pernah nyimeng, saya yakin SBY juga”
Seperti yang anda baca, di dalam beritanya sendiri tidak ada kutipan dari saya yang mengatakan “Semua orang pernah nyimeng..”

Kutipannya berbunyi (sekali lagi lagi saya tulis di sini): "Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja".

Seingat saya, saya tidak berkata "Semua orang pernah nyimeng" yang saya katakan adalah "Banyak banget orang yang pernah nyimeng". Tapi toh percuma juga saya membela diri untuk urusan ini karena yang keluar di situs berita tersebut adalah seperti di atas. Tapi setidaknya, Anda tahu versi saya.

Kedua, soal pernyataan saya "SBY itu pasti juga pernah menghisap ganja"
Pernyataan ini, konteksnya bercanda. Justru, bagi saya adalah sangat lucu apabila ada yang menganggap itu ucapan atau tuduhan yang serius saya lontarkan.

Reaksi paling bijak adalah dari Julian Pasha, jubir Presiden yang berkata "Masak saya harus komentari halusinasi". Ucapan itu tidak serius, maka sebaiknya jangan ditanggapi serius.

Kalau dirasa becandaan saya melampaui batas, maka dengan ini saya menyatakan permohonan maaf. Kadang memang, kita tidak akan pernah tahu di mana garis batas hingga kita melanggarnya. Sekarang saya tahu, di mana batasnya.

George Carlin, seorang comic (sebutan untuk seorang stand up comedian) legendaris dari Amerika Serikat dikenal sebagai komedian yang "Exploring the limits of comedy, sometimes by crossing them".

Tidak ada niat saya untuk jajal jajal batas komedi, tapi kini saya tahu batas tersebut.

Sebuah perusahaan dalam iklannya menampilkan foto yang kontroversial di mana kepala negara berciuman dengan kepala negara lainnya di BIBIR. Merkel, Sarkozy, Obama, Paus Benedictus, semua terlihat berciuman mesra sampai tertutup matanya. Obama berciuman Hu Jintao, juga Obama dengan Chavez

Iklan tersebut menuai kontroversi, tidak sedikit yang mengamuk melihat simbol negara dijadikan bercandaan. Tidak pantas, katanya. Namun Chavez sendiri tidak marah dan berkata bahwa iklan itu lucu.

Lucu atau tidak, pantas atau tidak, silakan anda nilai sendiri.

Pada akhirnya, kepantasan seseorang dalam bercanda selalu relatif. Di twitter, yang menanggapi ucapan bercanda saya dengan tawapun banyak. Ada yang mengganggap bercandaan pukul pukulan dan tendang tendangan dibubuhi hajaran properti styrofoam lucu tapi ada juga yang merasa itu tidak pantas

Ada yang menganggap bercandaan sarkas yang datang dari sebuah ucapan itu lucu tapi ada juga yang merasa itu tidak pantas. Namun, bukan jadi pembenaran, sekali lagi, apabila bercanda saya dianggap melampaui batas maka saya minta maaf yang sebesar besarnya.

Apalagi apabila Pak Susilo Bambang Yudhoyono tersinggung, saya bersedia untuk mengundang beliau dalam jamuan makan malam di rumah saya. Agar saya bisa menerangkan maksud dibalik ucapan saya.

Apalagi, istri saya jago masak :)

Setelahnya, kita bisa berbincang santai sambil nyim… eit.. BERCANDAAAAAAAA.. hehe

Demikian, semoga jelas. Saya bertanggung jawab penuh terhadap ucapan saya, termasuk apabila ada konsekuensinya yang diminta dari saya
Sekian.

Epilog:
Gamila (istri saya) tadi menggenggam tangan saya dan berkata "Everything will be okay Mas. I promise".
Abis ngomong gitu dia langsung ngambil HP. Saya tanya "Nelfon siapa kamu?"
Gamila jawab "Nelfon nyari kerjaan. Kalau kamu dipenjara, dapet duit dari mana?"up/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons