Ceragem yang Bikin Pasien Rela Antre Tidur di Atas Batu Giok

Pasien Ceragem (http://hsa.blogspot.com)Jakarta, Ada banyak terapi alternatif yang digunakan orang menyembuhkan sakit. Dan dari sekian banyak terapi ini, ada terapi Ceragem yang selalu banjir peminat. Apa itu terapi Ceragem?

Terapi Ceragem adalah terapi yang menggunakan batu giok Korea dengan teknologi infra merah.  Pancaran sinar infra merahnya bisa menembus dalam tubuh hingga 14 centimeter di titik-titik tertentu sehingga badan terasa hangat.

Batu giok yang sudah panas nantinya akan berpindah ke bagian tubuh lain yang belum panas. Inilah yang membuat peredaran darah pasien menjadi lancar. Pasien jadi lebih nyenyak tidur sehingga punya kualitas tidur yang lebih bagus.

Saking tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap terapi Ceragem, distributor alat tersebut sampai harus mengadakan festival di beberapa kota besar seperti di Jakarta, Makassar, Bali, Surabaya, Medan, Solo, Batam dan Bandung.

Seperti yang terlihat pada Festival Akbar Ceragem di GOR Ciracas, Cijantung, Jakarta Timur, pada Kamis 14 April 2011. Sebanyak 5.000 pengguna terapi Ceragem se-Jabotabek berkumpul untuk saling berbagi info tentang pengalamannya menggunakan Ceragem.

Terapi ini menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, ada yang diajak teman, diajak saudara atau sekedar coba-coba. Terapi ini diminati karena pasien tinggal datang saja ke pusat-pusat Ceragem tanpa dipungut bayaran alias gratis.

Karena tidak dipungut bayaran, antrean para pasien yang ingin berobat pun tidak bisa dihindari. Pasien kebanyakan datang setiap hari dan rela antre untuk tidur di atas batu giok panas selama 30 menit.

Pasien dengan keluhan nyeri tulang belakang, stroke ringan hingga sakit kepala vertigo mengakui ada manfaat menggunakan Ceragem.

"Kepala saya dulunya sering pusing dan lutut selalu terasa nyeri. Sudah 7 bulan memakai Ceragem dan perkembangannya lumayan," kata Saidah, perempuan 43 tahun asal Puri Kembangan Jakarta Barat usai mengikuti Festival Akbar Ceragem.

Para pengguna Ceragem yang datang ke pusat Ceragem umumnya memang tidak membeli sendiri alat tersebut, melainkan rutin setiap hari mendatangi center terdekat untuk menjalani terapi.

Harga alat ini memang tidak bisa dibilang murah karena banderolnya berkisar antara Rp 11,8 juta hingga Rp 30 juta. Tapi bagi yang ingin mencoba, alat ini boleh digunakan secara gratis sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Tapi karena terus-terusan datang kebanyakan pasien akhirnya membeli alatnya sendiri biar tidak repot mendatangi pusat Ceragem.

Menurut Head of Public Relation PT Inni Ceragem (distributor Ceragem di Indonesia), Joanna R Mamangkey saat ditemui dalam Festival Akbar Ceragem di GOR Ciracas, Cijantung, Jakarta Timur, pasien yang ingin merasakan sendiri manfaat terapi tersebut cukup datang ke center-center atau perwakilan Ceragem terdekat. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya ada 50-an center, sementara di seluruh Indonesia sudah ada lebih dari 130 center.

"Saat ini rata-rata tiap center melayani 300 hingga 600 pasien setiap hari. Kalau di seluruh Indonesia sekitar 60 ribu pasien per hari," ungkap Joanna.

Alat Ceragem bekerja dengan 4 prinsip yakni pemijatan atau pengurutan, penyinaran hangat atau kop, penyinaran Sinar Infra Merah Jauh (SIMJ) dan chiropatic.

Keempat prinsip yang digunakan pada alat ini bertujuan untuk melancarkan 'Chi' atau aliran energi serta peredaran darah. Apabila aliran darah serta energi lancar, maka berbagai fungsi organ yang semula mengalami gangguan bisa kembali optimal.

Sementara batu giok digunakan sebagai media untuk menghantarkan sinar inframerah agar bisa diteruskan hingga menembus permukaan kulit. Apabila sudah terserap oleh sel-sel di bawah kulit, efek sinar infra merah akan mengurangi rasa nyeri pada berbagai penyakit.

Ada 3 jenis Ceragem yang dipasarkan di Indonesia, namun yang paling banyak digunakan adalah Ceragem Compact P390 yang bisa dibawa ke mana-mana karena beratnya hanya 5 kg. Cara pakainya cukup mudah, tinggal ditempelkan ke titik tertentu pada tubuh dan bisa digunakan oleh 2 orang s
(up/ir)

-