-
-

Monday, May 23, 2011

Obat Alergi Bisa Bikin Orang Jadi Gemuk


(Foto: thinkstock)New Haven, Saat alergi kambuh, kebanyakan orang akan cepat mengambil obat alergi yaitu antihistamin. Obat ini memang bisa mengurangi gejala alergi, tapi bila dikonsumsi secara teratur bisa membuat badan menjadi gemuk.

Peneliti dari Yale University menerbitkan sebuah studi dalam jurnal Obesity, yang menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi antihistamin secara teratur lebih berat daripada orang yang tidak mengonsumsinya sama sekali.

Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yaitu National Health and Nutrition Examination Survey 2005–2006 untuk membandingkan berat badan dari 867 orang dewasa dan penggunaan antihistamin.

Dua obat yang paling umum dalam penelitian tersebut adalah setirizin (Zyrtec) dan fexofenadine (Allegra). Penelitian juga menunjukkan bahwa efek yang lebih jelas terlihat pada pria.

Dalam studi terpisah yang diterbitkan pada tahun 2009 dalam Journal of Clinical Alergi dan Imunologi, dengan menggunakan data dari survei CDC yang sama, peneliti menemukan bahwa anak-anak obesitas lebih cenderung menderita alergi, khususnya alergi makanan, dibandingkan anak dengan berat badan normal.

"Tidak jelas bagi kami apakah benar-benar berarti bahwa obesitas adalah penyebab dari kecenderungan alergi atau tidak," kata Cynthia Visness, PhD, penulis utama penelitian dan seorang ilmuwan riset di Rho Inc, seperti dilansir Rodale, Senin (23/5/2011).

Menurut Visness, memang tidak banyak literatur tersedia yang menunjukkan hubungan antara obesitas dan alergi, sehingga mungkin penjelasan asosiasi dilihat dalam dua studi hanya teori.

"Dalam penelitian, peradangan bisa berperan. Pelepasan sitokin sel lemak, zat kimia yang meningkatkan peradangan, dan reaksi alergi memicu peradangan juga. Jadi orang dengan tingkat tinggi peradangan dalam tubuh mereka cenderung menderita kondisi tersebut (lebih gemuk)," jelas Visness.

Teori lain menyarankan dalam studi Yale adalah histamin, yang merupakan neurotransmitter yang over reaksi ketika kontak dengan alergen, memiliki peran sekunder dalam mengatur nafsu makan.

Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa dosis tikus dengan histamin mengurangi asupan makanan, sementara dosis antihistamin meningkatkan selera.

Oleh karena itu, masuk akal jika para penulis mencatat, bahwa jika Anda mengambil banyak antihistamin mungkin menyebabkan Anda makan lebih banyak. Peneliti juga menambahkan bahwa beberapa antihistamin lama bahkan digunakan sebagai stimulan nafsu makan pada anak-anak.


mer/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons