-
-

Friday, May 27, 2011

Pria Buta Gunakan Suara Gema untuk Naik Sepeda


Daniel Kish (Foto: detroitstreetpress)California, Meski tak bisa melihat, bukan berarti tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal. Pria tunanetra yang tak bisa melihat bisa mengendarai sepeda gunung dengan bantuan suara gema untuk melihat layaknya kelelawar.

Daniel Kish masih berusia 13 bulan saat ia kehilangan matanya karena kanker retinoblastoma (kanker yang menyerang retina), tetapi hal tersebut tidak menghalangi dirinya untuk bisa mengenali lingkungan, berjalan-jalan bahkan mengendarai sepeda gunung layaknya pria normal.

Dengan membuat suara klik dengan lidahnya kemudian mendengarkan echo (gema suara), Kish tahu di mana ia berada dan apa yang ada di sekitarnya. Kemampuan yang dimiliki Kish bahkan membuat orangtuanya kebingungan.

Pada awalnya Kish merasa sendiri dan langsung mulai menggunakan suara untuk membantu navigasinya. Perilaku ini sebenarnya umum pada anak tunanetra tetapi hal ini sering tak didalami karena adanya stigma antisosial.

"Saya tidak tahu apakah (echo) benar-benar menunjukkan jalan yang benar. Echo hanya memberitahu saya untuk menemukan jalan saya," jelas Daniel Kish (45 tahun), seperti dilansir ABC News, Jumat (27/5/2011).

Kish menyebut tekniknya dengan Flash Sonar yang juga dikenal dengan ekolokasi manusia. Prinsipnya persis sama seperti yang digunakan beberapa hewan misalnya kelelawar.

Gelombang suara merambat dalam refleksi atau pantulan tiga dimensi. Karakteristik dari gelombang kembali membawa informasi tentang obyek yang baru saja berinteraksi dengannya. Kish telah melatih diri untuk mendengarkan perbedaan halus dari berbagai echo dan dapat membedakan antara mobil, SUV atau truk, pagar, pagar rantai atau dinding.

Kish mengatakan otaknya belajar untuk menginterpretasikan informasi yang terkandung dalam echo (gema) dan menggunakannya untuk membangun citra benda yang ada dihadapannya.

Sebagai presiden World Access for the Blind, organisasi non-profit yang membantu orang tunanetra belajar untuk menjalankan kehidupan dengan lebih besas yang berbasis di Long Beach, California, Kish juga mengajarkan orang tunanetra bagaimana cara untuk melakukan ekolokasi.

Dan untuk lebih memahami teknik kerjanya, ia bekerja sama dengan pada ilmuwan Kanada untuk studi pencitraan otak.

"Kish sangat ingin mengetahui dan mengeksplorasi kemungkinan yang ada menarik yang terjadi di dalam otak saat ia melakukan ekolokasi," jelas Mel Goodale, Direktur Pusat Otak dan Pikiran di University of Western Ontario di London, Kanada.

Menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI), Goodale dan rekannya mempelajari pola aktivitas di otak Kish ketika ia mendengarkan klik lidah dan echo (gema).

Menurut peneliti, alih-alih mengaktifkan korteks pendengaran yang merupakan daerah yang bertanggung jawab untuk menafsirkan suara, klik lidah dan gema justru muncul untuk mengaktifkan korteks visual Kish.

"Ini benar-benar sangat menakjubkan. Ini terlihat seperti itu mengambil sebagian besar dari korteks visual primer di otak," ujar Goodale.

Kish mengatakan ia berharap penelitian ini menambahkan kredibilitas untuk pendekatan, yang dapat menarik sumber yang dibutuhkan untuk memberikan lebih banyak lagi bagi penyandang tunanetra.

"Orang tunanetra harus menyadari bahwa ini merupakan kesempatan yang dapat dilakukan cukup dengan sedikit ekolokasi. Saya pikir sangat penting untuk mendapatkan dan menerapkan di luar sana. Mungkin tidak untuk semua orang, tetapi patut dicoba," kata Goodale.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam PLoS One pada hari Rabu lalu.


mer/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons