(Foto: thinkstock)Jakarta, Tak hanya berisiko menularkan flu burung, unggas juga bisa menyebabkan kanker. Orang yang suka tidur atau cium-cium unggas bisa berisiko menderita kanker nasofaring (kanker belakang hidung, kanker tenggorokan atau THT).
"Kanker nasofaring itu penyakitnya orang Asia, di Barat jarang orang yang terkena kanker ini. Di Indonesia juga banyak karena disini orang hidup dengan unggasnya," jelas Prof Dr Santoso Cornain D.Sc dari Stem Cell and Cancer Institute Jakarta dalam acara Round Table Discussion 'Penanganan Kanker dengan Bioteknologi' di Plaza Property, Jakarta, Rabu (18/5/2011).
Menurut Prof Santoso, kanker nasofaring biasanya banyak terjadi di China dan Hongkong. Tapi setelah diteliti, hasilnya cukup mengejutkan karena orang Indonesia juga banyak menderita kanker nasofaring.
"Salah satunya karena hidup dengan unggasnya dan orang Indonesia kan suka makan ikan asin," lanjut Prof Santoso yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kanker nasofaring atau dikenal juga dengan kanker tenggorokan adalah penyakit yang disebabkan oleh sel ganas (kanker) dan terbentuk dalam jaringan nasofaring, yaitu bagian atas faring atau tenggorokan. Kanker ini paling sering terjadi di bagian THT (telinga hidung tenggorokan), kepala serta leher.
Kanker nasofaring disebabkan oleh beberapa faktor risiko antara lain adanya paparan virus Epstein-Barr. Virus Epstein-Barr sebenarnya banyak terdapat dimana-mana, bahkan di udara bebas. Hanya saja tidak semua akan menjadi kanker, virus ini akan tetap 'tidur' di nasofaring jika tidak dipicu faktor-faktor tertentu.
"Virus Epstein-Barr itu juga banyak terdapat pada unggas. Jadi kalau yang hidup dengan unggas atau sering-sering cium unggas, maka virusnya menular," jelas Prof Santoso.
Faktor-faktor pemicu aktifnya virus Epstein-Barr antara lain:
1. Genetik
Ras Mongoloid tercatat paling banyak menderita kanker nasofaring karena memiliki gen tertentu.
2. Cara hidup yang tidak sehat
Cara hidup yang tidak sehat seperti sering terkena polusi, asap, asap rokok, alkohol.
3. Cara makan
Cara makan yang tak sehat seperti sering makan ikan asin (mengandung nitrosamin yang bisa memicu ganasnya virus Epstein-Barr), makanan awetan yang diasap atau fermentasi, dan memasak dengan kayu.
4. Pekerjaan dan keagamaan
Orang yang bekerja di pabrik yang banyak gas dan bahan kimia industri, peleburan besi, formaldehida, serbuk kayu. Dan kegiatan keagamaan seperti dupa dan menyan.
Banyak orang yang tidak menyadari menderita kanker nasofaring. Gejalanya yang tidak khas dan sering membuat kanker ini salah diagnosa. Gejala kanker nasofaring lebih mirip seperti gejala flu.
Berikut beberapa gejala dini kanker nasofaring, yaitu:
Epitaksis (pendarahan hidung atau mimisan) ringan Hidung tersumbat Telinga berdenging sebelah Diplopi (penglihatan ganda atau ada dua bayangan) Ada benjolan di leher yang tidak sakit
"Kalau penyebabnya virus, seharusnya ada vaksin yang bisa mencegahnya seperti halnya kanker serviks yang disebabkan HPV. Tapi karena di Barat jarang orang yang menderita kanker nasofaring jadi sampai sekarang belum ada yang membuat vaksin virus Epstein-Barr," tutup Prof Santoso.
mer/ir)
Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com
-
Wednesday, May 18, 2011
Suka Cium-cium Unggas Berisiko Kena Kanker Nasofaring
-
0 komentar:
Post a Comment