(Foto: thinkstock)Jakarta, Suasana kelas yang tertib dan kondusif sangat mempengaruhi prestasi belajar para murid di sekolah. Murid sekolah di Jepang paling unggul soal disiplin dan komunikasi yang baik dengan gurunya, sementara Indonesia menempati urutan ke-19.
Sebuah studi tentang pendidikan, Programme for International Student Assessment (PISA) mengungkap bahwa suasana kelas sangat mempengaruhi konsentrasi dan prestasi belajar. Makin lama waktu yang dibutuhkan agar murid-murid bisa tenang, makin rendah prestasi belajar di kelas tersebut.
Dari 65 negara yang dilibatkan dalam penelitian tahun 2009 tersebut, secara umum suasana kelas lebih kondusif dibandingkan pada tahun 2000. Jika sebelumnya persentase murid yang tertib rata-rata hanya 67 persen, pada PISA 2009 rata-ratanya naik menjadi 72 persen.
Peningkatan lebih dari 10 persen dialami oleh Hong Kong, Israel, Spanyol, Jerman, Swedia dan Italia. Indonesia patut bangga sebab di tengah kacaunya sistem pendidikan, kedisiplinan murid-muridnya justru mengalami peningkatan paling besar dibanding negara lain yakni di atas 30 persen.
Dengan peningkatan tersebut, Indonesia menempati urutan ke-19 dengan persentase murid yang tertib sebesar 79 persen. Jepang berada di peringkat teratas dengan 93 persen, sementara Argentina dan Yunani menempati 2 peringkat terbawah masing-masing dengan angka 62 persen.
Bukan hanya perilaku muridnya saja, sikap guru di sekolah secara umum juga menunjukkan perkembangan positif dibanding tahun 2000. Sebagian besar murid yang menjadi responden dalam pada PISA 2009 mengaku puas terhadap hubungannya dengan para guru.
Kualitas hubungan antara guru dengan murid secara tidak langsung turut mempengaruhi disiplin dan ketertiban para murid. Menurut penelitian ini, para murid yang rata-rata berusia 15 tahun ini cenderung lebih mudah diatur jika gurunya juga mau mendengarkan pendapat dan keinginan muridnya.
Selengkapnya, peringkat negara berdasarkan persentase siswa sekolah yang penurut dan tidak banyak tingkah saat mengikuti pelajaran seperti dikutip dari OECD.org, Rabu (24/5/2011) adalah sebagai berikut.
Jepang (93%) Kazakhstan (91%) Shanghai-China (90%) Hong Kong (89%) Romania (89%) Korea (88%) Azerbaijan (88%) Thailand (86%) Albania (86%) Russia (85%) Peru (85%) Makau-China (84%) Kyrgyzstan (84%) Lithuania (84%) Kolombia (81%) Montenegro (80%) China Taipei (80%) Portugal (80%) Indonesia (79%) Latvia (79%) Meksiko (79%) Amerika Serikat (79%) Denmark (78%) Jerman (78%) Singapura (77%) Liechtenstein (76%) Panama (75%) Turki (74%) Swiss (74%) Yordania (74%) Serbia (74%) Inggris (74%) Polandia (74%) Bulgaria (73%) Estonia (73%) Islandia (73%) Uni Emirat Arab (73%) Israel (73%) Spanyol (73%) Slovakia (73%) Kanada (72%) Austria (71%) Swedia (71%) Australia (71%) Irlandia (70%) Italia (70%) Kroasia (69%) Hongaria (69%) Uruguay (69%) Selandia Baru (68%) Belgia (68%) Republik Czech (68%) Slovenia (68%) Brazil (67%) Trinidad dan Tobago (66%) Qatar (66%) Tunisia (66%) Norwegia (66%) Chili (65%) Luksemburg (64%) Prancis (64%) Belanda (63%) Finlandia (63%) Yunani (62%) Argentina (62%)
Nilai Rata-rata PISA 2009 (72%).
up/ir)
Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com
-
Wednesday, May 25, 2011
Perilaku Pelajar di Jepang Paling Tertib, Indonesia Urutan ke-19
-
0 komentar:
Post a Comment