-
-

Wednesday, August 17, 2011

Bau Mulut Para Dokter Mata Bisa Bahayakan Mata Pasiennya


foto: ThinkstockLos Angeles, Suntikan pada mata sering dianggap prosedur yang ringan karena tidak harus dilakukan di kamar bedah. Namun jika dilakukan sambil ngobrol apalagi dengan bau mulut yang tidak sedap, mata pasien bisa terinfeksi bakteri lalu menjadi buta.

Kebutaan total itu bisa dipicu oleh infeksi mata yang disebut endopthalmitis. Penyebabnya adalah Streptoccocus, yakni bakteri yang banyak terdapat di rongga mulut dan sering menjadi penyebab masalah bau napas tidak sedap serta gigi berlubang.

Bakteri ini bisa ditularkan oleh para dokter maupun dari pasien sendiri, jika saat melakukan penyuntikan pada mata keduanya saling berbicara dan tidak mengenakan masker. Sesedikit apapun, bakteri tersebut bisa langsung menempel ke mata atau melalui jarum suntik yang tercemar.

Risiko endopthalmitis saat menyuntik mata untuk mengobati kondisi tertentu misalnya degenerasi makula sebenarnya relatif kecil, hanya 1 dari sekian ribu kali penyuntikan. Namun karena tiap pasien harus sering disuntik, maka risikonya menjadi 1 dari 200 pasien.

"Saran saya adalah, baik dokter maupun pasien harus sangat membatasi percakapan sampai penyuntikan benar-benar selesai," ungkap Dr Colin McCannel dari University of California yang meneliti hal itu, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/8/2011).

Tinginya risiko penularan bakteri Streptoccocus saat dokter menyuntik mata pasien terungkap dalam eksperimen yang dilakukan oleh Dr McCannel. Eksperimen yang melibatkan 15 relawan itu berupa simulasi penyuntikan oleh sejumlah dokter mata yang telah dibuatkan janji sebelumnya.

Relawan yang tidak benar-benar disuntik itu dibagi menjadi 2 kelompok, yang pertama diam selama simulasi penyuntikan berlangsung dan yang kedua ngobrol dengan dokternya. Untuk melihat tingkat penularan bakteri, Dr McCannel memasang 'perangkap' bakteri di dekat kepala relawan.

Setelah diperiksa di laboratorium, perangkap yang diletakkan di dekat relawan kelompok pertama tidak tercemar oleh bakteri. Sebaliknya pada kelompok kedua yang selama simulasi selalu ngobroil dengan dokternya, peneliti menemukan lebih banyak bakteri dalam perangkap berupa cawan petri tersebut.


up/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons