Cuma Mau Operasi Sterilisasi Malah Mati Kehabisan Darah

Kelly (paling kanan) - dok: The AgeWonthaggi, Victoria, Sterilisasi pada perempuan sebenarnya tidak tergolong prosedur yang rumit sehingga risiko komplikasinya tidak terlalu tinggi. Namun di Australia, seorang perempuan meninggal saat menjalani operasi tersebut akibat kekurangan stok darah.

Kelly Richard, perempuan 29 tahun asal Victoria, Australia tentu tak pernah menyangka operasi sterilisasi yang dijalaninya akan merenggut nyawanya. Operasi itu dilakukannya 6 bulan setelah melahirkan anak ke-4, karena tidak ingin punya anak lebih banyak lagi.

Tepatnya tanggal 13 Juli 2011, Kelly mendatangi Wonthaggi Hospital di Victoria untuk menjalani prosedur yang tergolong ringan tersebut. Pada kondisi normal, operasi itu hanya dilakukan untuk mengikat saluran telur sehingga tidak butuh waktu berjam-jam.

Namun karena sesuatu dan lain hal yang tidak disebutkan lebih detail, Kelly mengalami komplikasi dalam operasi tersebut. Akibatnya seperti dikutip dari Theage, Kamis (18/8/2011), ia kehilangan banyak darah, sehingga harus menjalani beberapa kali transfusi.

Pada transfusi yang kesekian kalinya, Wonthaggi Hospital tempat Kelly dioperasi kehabisan stok darah. Rumah sakit tersebut lalu mendatangkan stok plasma darah dari Traralgon Hospital, namun tidak bisa langsung digunakan karena disimpan dalam kondisi beku.

Karena masalah darah tidak dapat dipecahkan di rumah sakit tersebut, Kelly segera diterbangkan ke Royal Melbourne Hospital di Melbourne. Sayangnya karena terlambat mendapat penanganan, Kelly tidak tertolong dan meninggal 7,5 jam setelah dirawat di Melbourne.

Sejak itu, berbagai spekulasi bermunculan terkait penyebab kematian Kelly. Beberapa kalangan termasuk pengacara keluarga Kelly menuding, kelangkaan stok darah di Wonthaggi Hospital turut memicu kematian tragis ibu dari 4 orang anak tersebut.

Jika benar karena kekurangan stok darah, maka kasus ini menambah panjang dafatar kecelakaaan medis yang terjadi di negara bagian Victoria. Menurut catatan The Age, hampir 20.000 kasus malpraktik yang membahayakan pasien telah terjadi antara tahun 2005-2006 di seluruh rumah sakit di Victoria.<
(up/ir) detikhealth.com

-