foto: ThinkstockJakarta, Di China, wabah flu babi sudah terjadi beberapa tahun silam namun dampaknya masih dirasakan sampai sekarang. Salah satunya adalah mewabahnya narcolepsy, yakni penyakit tidur yang cukup langka dan diduga dipicu oleh infeksi flu babi.
Narcolepsy merupakan penyakit yang membuat penderitanya tiba-tiba mengantuk tanpa ada gejala lain sebelumnya. Pemicu utamanya adalah kematian sel-sel otak yang berfungsi menghasilkan hypocretin, yakni hormon yang mengatur siklus antara terjaga dan mengantuk.
Dalam kaitannya dengan flu babi, infeksi virus H1N1 diduga menjadi pemicu kematian sel-sel otak sehingga kasus narcolepsy di China meningkat. Sejak flu babi mewabah di negara ini tahun 2009, jumlah kasus narcolepsy mengalami peningkatan 3 kali lipat.
Dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Annals of Neurology, para ilmuwan mencatat ada sekitar 154 kasus narcolepsy baru di China pada periode tersebut dan sebagian besar penderitanya adalah anak-anak. Dari sekian kasus, hanya 6 persen pasien yang pernah mendapat vaksin flu babi.
Data ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar narcolepsy dipicu oleh infeksi flu babi itu sendiri, bukan oleh vaksin seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Vaksin flu babi sempat diduga memicu narcolepsy karena kasusnya meningkat di Finlandia dan Swedia sejak dosisnya ditingkatkan.
Dugaan bahwa vaksin flu babi bisa menyebabkan narcolepsy juga sempat memicu penolakan di beberapa negara. Banyak warga menolak divaksin karena takut terkena efek sampingnya, padahal jika tidak divaksin akan mudah terinfeksi dan menularkan virus ke orang lain.
"Narcolepsy dan cataplexy --kecenderungan untuk pingsan akibat luapan emosi yang kuat-- dipicu oleh kematian sel. Kemungkinan sel-sel itu dibunuh oleh reaksi autoimun, ketika tubuh berusaha menghalau infeksi flu atau radang tenggorokan," ungkap Dr Emmanuel Mignot dari Standford University seperti dikutip dari NYtimes, Rabu (24/8/2011).
up/ir) detikhealth.com
-
Sunday, August 28, 2011
Wabah Flu Babi di China Berubah Jadi Wabah Penyakit Tidur
-
0 komentar:
Post a Comment