foto: ThinkstockJakarta, Saat bangun tidur, punggung yang terasa pegal paling enak jika dipelintir hingga berbunyi 'keretek' seperti kayu patah. Menurut seorang pakar, memelintir persendian aman asal tidak berlebihan dan tidak dilakukan pada persendian di leher.
Henry S Lodge, MD, seorang dokter sekaligus penulis buku kesehatan asal New York mengatakan bahwa memelintir tulang punggung sudah banyak dilakukan sejak zaman dahulu. Cara ini cukup efektif meredakan rasa pegal setelah tiduran atau duduk terlalu lama.
Menurutnya, risiko tulang atau persendian benar-benar patah sangat kecil karena tenaga yang dikeluarkan saat melakukannya tidak terlalu kuat. Punggung baru benar-benar patah jika yang memelintir adalah orang lain dan dengan kekuatan penuh, bukan dipelintir sendiri.
"Rasanya tenaga kita tidak cukup kaut untuk menyebabkan kerusakan saraf dan otot di sekitar punggung. Kerusakan seperti itu sangat jarang terjadi sehingga bisa dikatakan aman," tulis dr Lodge seperti dikutip dari MSN Health, Minggu (14/8/2011).
Bunyi 'keretek' yang keluar saat punggung dipelintir terjadi akibat keluarnya gas-gas yang mengisi persendian. Kadang-kadang dalam waktu singkat, gas itu bisa kembali lagi masuk ke persendian sehingga cara ini sebenarnya hanya mengatasi rasa pegal untuk sementara.
Jika rasa pegal itu terlalu sering muncul, dr Lodge tidak menyarankan untuk mengatasinya dengan sering-sering memelintir tulang punggung. Rasa pegal serta nyeri yang muncul terlalu sering menunjukkan adanya gangguan sendi, sehingga lebih disarankan untuk periksa ke dokter.
Selain itu, dr Lodge juga menegaskan bahwa sendi yang boleh dipelintir hanya bahu ke bawah. Leher tidak boleh dipelintir, karena seperti diberitakan detikHealth sebelumnya, mengeretek leher dapat meningkatkan risiko stroke khususnya pada perempuan.
up/ir) detikhealth.com
-
Friday, August 19, 2011
Punggung Pegal Boleh 'Dipelintir' Asal Tidak Berlebihan
-
0 komentar:
Post a Comment