(Foto: thinkstock)Jakarta, Meski kandungan sudah cukup kuat hingga menunggu waktu persalinan, ibu hamil tetap perlu kontrol ke dokter di akhir masa kehamilannya. Masih ada risiko kurangnya air ketuban mengancam janin di akhir masa kehamilan.
"Keliru bila ada ibu hamil di akhir masa kehamilan lantas tidak kontrol ke dokter. Karena masih ada risiko habisnya air ketuban," jelas Dr. Sri Pudyastuti, SpOG (K), dokter spesialis kandungan dan konsultas fetomaternal di RS Bunda Aliyah, dalam acara seminar 'Get Ready for Miracles' di Gedung Prodia, Jakarta seperti ditulis Senin (17/10/2011).
Kehamilan merupakan sebuah grafik. Yang menjadi faktor utama lingkungan kehamilan adalah air ketuban, yang menurut Dr Sri berhenti berproduksi pada usia kandungan 36 minggu.
"Air ketuban berhenti pada usia kandungan 36 minggu, maka setelah ia berhenti yang tinggal hanya sisanya," jelas Dr Sri.
Jika sudah demikian, biasanya dokter akan merekomendasikan pasiennya untuk lebih sering berkonsultasi bila usia kandungan sudah lebih dari 37 minggu.
"Kadang-kadang, karena sudah tidak berproduksi terus tinggal sisanya, diminum dikencingi diminum (oleh janin), habis aja tiba-tiba," jelas Dr Sri.
Akibatnya, jika janin sudah kehabisan air ketuban dan kekeringan, tentu saja akan mengganggu kehidupan janin, bahkan dapat mengakibatkan kondisi gawat janin.
Janin tidak bisa bergerak bebas jika air ketuban sudah kering. Pada kasus ekstrem, bukan tidak mustahil terjadi kecacatan karena anggota tubuh janin. Dampak lainnya, janin kemungkinan memiliki cacat bawaan pada saluran kemih, pertumbuhannya terhambat, bahkan meninggal sebelum dilahirkan.
"Jadi begitu lebih dari 36 minggu, keliru kalau sudah tidak perlu ke dokter," tutup Dr Sri.
mer/ir) detikhealth.com
-
Monday, October 24, 2011
Keliru Bila di Akhir Masa Kehamilan Tak Kontrol ke Dokter
-
0 komentar:
Post a Comment