(Foto: thinkstock)Jakarta, Pria dan wanita kadang memiliki perbedaan dalam menanggapi gejala suatu penyakit. Pada penyakit maag misalnya wanita mengalami sakit lebih parah daripada pria. Lebih kesulitan menelan makanan padat dan lebih sering mengonsumsi obat untuk mengobati maag dibandingkan dengan pria.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pria dan wanita mengalami gejala sakit maag dan refluks asam yang berbeda. Studi tersebut telah diterbitkan dalam Archives of Surgery. Peneliti melakukan survei hampir pada 3.000 orang dewasa di Australia yang tinggal dalam komunitas dan lebih dari 2.000 pria dan wanita yang menjalani operasi untuk gastroesophageal reflux disease (GERD).
Para wanita yang menjalani operasi mengeluh mengalami sakit maag yang lebih sering dan lebih parah daripada pria. Para wanita juga lebih kesulitan menelan makanan padat. Para wanita tersebut juga lebih sering mengonsumsi obat untuk mengobati maag dibandingkan dengan pria.
Sedangkan pada pria, ketika dokter melihat karakteristik pasien menemukan bahwa pria benar-benar memiliki lebih banyak manifestasi fisik dari penyakit maag dan GERD.
Pada pasien bedah pria dengan usia 7 tahun lebih muda dibandingkan dengan pasien bedah perempuan, lebih mungkin memiliki katup yang menghubungkan antara perut dan kerongkongan yang lebih lemah.
Para ahli mengatakan bahwa, lemahnya katup tersebut dapat merupakan bawaan dari lahir, tetapi kelainan tersebut juga dapat berkembang dari waktu ke waktu karena paparan asam kronis.
Pria juga lebih mungkin mengalami esofagitis atau Barrett's esophagus. Keduanya merupakan perubahan pada kerongkongan yang menghubungkan tenggorokan ke perut, yang disebabkan oleh paparan asam kronis. Hal tersebut dapat mengakibatkan peradangan dan bisul. Dalam beberapa kasus, Barrett's esophagus mungkin akan berkembang menjadi kanker kerongkongan.
Sedangkan wanita lebih cenderung memiliki masalah yang disebut hiatus hernia, dimana sebagian dari perut bagian atas melalui diafragma masuk ke dalam rongga dada. Hiatus hernia dapat dikaitkan dengan sakit maag. Perempuan yang telah melakukan operasi oleh karena GERD juga lebih cenderung menjadi gemuk daripada pria.
Para ahli mengatakan bahwa pria mungkin mengalami gejala yang signifikan dari refluks asam, tetapi tidak terlalu mengeluh atau mencari bantuan medis jika dibandingkan dengan wanita.
"Secara umum, laki-laki cenderung mengecilkan keparahan gejala yang mereka alami. Jadi saya tidak berpikir ada perbedaan gender dalam jalur sensorik yang sebenarnya," kata Anthony Starpoli, MD, seorang direktur esophageal endotherapy dari Lenox Hill Hospital, New York seperti dilansir dari WebMD, Kamis (20/10/2011).
Starpoli juga mengatakan bahwa penelitian tersebut mungkin dapat membantu menjelaskan mengapa pria yang meninggal karena kanker kerongkongan 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan wanita.
Pria dan wanita mungkin memerlukan perawatan yang berbeda untuk memperbaiki masalah refluks asam yang dialami. Pengobatan untuk GERD perlu disesuaikan dengan gejala dan kondisi dari masing-masing pasien. Dan hal tersebut harus difokuskan pada perbedaan gender, oleh karena perbedaan gejala yang dialami.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah penyebab perbedaan gejala maag atau GERD pada pria dan wanita. Apakah hal tersebut dikarenakan oleh proses mekanis yang berbeda, perbedaan jalur sensorik ataupun perbedaan cara menanggapi suatu gejala penyakit.
ir/ir)
email : sales[at]detik.com
detikhealth.com
-
Friday, October 28, 2011
Pria dan Wanita Memiliki Gejala Maag yang Berbeda
-
0 komentar:
Post a Comment