(Foto: thinkstock)Jakarta, Deskripsi
Sindrom blind loop terjadi ketika makanan tidak dapat melewati suatu bagian usus kecil sehingga memutus aliran makanan serta cairan pencernaan. Gangguan ini menyebabkan serangkaian masalah seperti makanan tidak dapat melewati usus dan cairan pencernaan menjadi stagnan. Akibatnya, makanan terfermentasi, mendorong pertumbuhan bakteri, dan mengganggu penyerapan nutrisi penting.
Sindrom ini sering menyebabkan diare, penurunan berat badan dan kekurangan gizi. Meskipun sindrom blind loop terkadang memerlukan pembedahan, kebanyakan kondisi pasien dapat membaik hanya dengan antibiotik.
Gejala
Karena sindrom blind loop mempengaruhi pencernaan dan penyerapan nutrisi, tanda dan gejala gangguan yang terjadi seringkali berupa;
Kehilangan nafsu makan Nyeri perut Mual Lemak tinja (steatorrhea), tinja berbusa atau berbau busuk tinja yang menunjukkan kurangnya penyerapan lemak Kembung Perasaan tidak nyaman setelah kenyang makan Diare Penurunan berat badan yang tidak disengaja
Penyebab
Meskipun pencernaan dimulai di mulut, penyerapan nutrisi terjadi di usus kecil. Usus kecil adalah bagian terpanjang saluran pencernaan yang berukuran sekitar 20 kaki (6,1 meter).
Di dalam organ ini, makanan bercampur dengan cairan pencernaan dari pankreas, hati, dan kantong empedu. Usus kecil sekaligus merupakan tempat penyerapan molekul nutrisi berupa asam amino dari protein, monosakarida dari karbohidrat dan lemak ke dalam aliran darah.
Tidak seperti usus besar (kolon) yang memiliki miliaran bakteri untuk membantu memecah dan mencerna serat, usus kecil biasanya mengandung sedikit mikroorganisme. Usus kecil kaya enzim sehingga tidak perlu dibantu bakteri enzimatik.
Bahkan, asam lambung dan sekresi cairan dari hati dan pankreas bertindak sebagai anti bakteri. Apa lagi kontraksi otot yang kuat (gerakan peristaltik) mendorong makanan melalui usus kecil dan mencegah bakteri berkembang biak.
Dalam sindrom blind loop, makanan tidak dapat bergerak melalui saluran usus. Makanan yang macet ini menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroorganisme. Kondisi ini memicu pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
Bakteri-bakteri ini dapat menghasilkan racun serta mengganggu penyerapan nutrisi. Semakin panjang usus kecil yang terlibat blind loop, makin besar tingkat pertumbuhan bakteri.
Penyebab
Sindrom blind loop dapat disebabkan oleh:
1. Komplikasi pembedahan perut. Prosedur yang mungkin secara tidak sengaja menyebabkan blind loop antara lain; operasi bypass lambung untuk obesitas (prosedur Roux-en-Y) dan bedah gastrektomi untuk mengobati maag dan kanker perut (Billroth II).
2. Kelainan struktur usus kecil. Masalah struktural di sekitar usus kecil dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Kerusakan tersebut mungkin keturunan, diakibatkan operasi, infeksi atau cedera.
3. Bakteri yang berlebihan terkait dengan kondisi medis tertentu. Masalah kesehatan yang dapat memperlambat pergerakan makanan melalui usus antara lain; penyakit Crohn, skleroderma dan diabetes.
Perawatan dan obat-obatan
Bila mungkin, pengobatan sindrom blind loop menyasar pada masalah yang mendasar. Tapi sindrom blind loop tidak selalu bisa diperbaiki. Dalam hal ini, perawatan berfokus dengan memperbaiki kekurangan nutrisi dan menghilangkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
1. Terapi Antibiotik
Bagi banyak orang, cara terbaik mengobati pertumbuhan bakteri yang berlebihan adalah dengan terapi antibiotik. Terapi antibiotik biasanya secara signifikan mampu mengurangi jumlah bakteri abnormal.
Karena bakteri dapat aktif kembali ketika antibiotik dihentikan, terapi mungkin perlu dilakukan untuk jangka panjang. Namun banyak juga pasien sindrom blind loop yang kemudian dapat sembuh untuk waktu yang lama tanpa memerlukan antibiotik lagi.
Ironisnya, antibiotik membasmi sebagian besar bakteri usus, baik yang normal dan abnormal. Akibatnya, terapi ini justru dapat menyebabkan beberapa masalah yang awalnya ingin disembuhkan, yaitu diare dan ketidakseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan.
2. Dukungan gizi
Mengatasi kekurangan nutrisi adalah bagian penting pengobatan sindrom blind loop, terutama pada orang dengan berat badan yang kurang. Meskipun kekurangan gizi dapat diobati, penyebab kerusakan tidak selalu dapat diperbaiki.
Langkah-langkah berikut dapat meningkatkan kekurangan vitamin, mengurangi tekanan usus dan membantu dengan berat badan:
1. Suplemen nutrisi.
Penderita sindrom blind loop mungkin perlu mendapat suntikan vitamin B-12 serta vitamin oral dan suplemen zat besi.
2. Diet bebas laktosa.
Kerusakan pada usus dapat menyebabkan beberapa pasien kehilangan kemampuan mencerna gula susu (laktosa). Dalam kasus tersebut, penting untuk menghindari sebagian laktosa yang mengandung produk susu dan keju, atau menggunakan preparat laktase yang membantu pencernaan gula susu. Beberapa orang mungkin dapat mentolerir yoghurt karena bakteri yang digunakan dalam proses kultur secara alami memecah laktosa.
3. Rantai trigliserida medium.
Trigliserida adalah jenis lemak yang terdiri dari sebuah molekul gliserol yang terpasang dengan tiga rantai hidrokarbon. Panjangnya rantai bervariasi dan cara tubuh memproses trigliserida tergantung pada panjang rantai. Kebanyakan lemak berbentuk trigliserida rantai panjang. Makanan yang banyak mengandung trigleserida adalah minyak nabati dan lemak hewani, semuanya mudah diserap oleh usus kecil. Trigliserida rantai sedang ditemukan dalam minyak kelapa dan dapat diserap tanpa bantuan enzim pencernaan sehingga lebih mudah dicerna oleh penderita sindrom blind loop.
Sumber: MayoClinic
ir/ir) detikhealth.com
-
Sunday, October 16, 2011
Sindrom Blind Loop, Saat Makanan Tak Lancar Lewati Usus
-
0 komentar:
Post a Comment