-
-

Friday, October 21, 2011

Perokok Lebih Cepat 10 Tahun Terkena Serangan Jantung


foto: ThinkstockJakarta, Meskipun bahaya merokok telah sejak lama dan seringkali diulas, namun jumlah perokok di dunia masih sangat banyak. Perokok cenderung akan lebih cepat 10 tahun terkena serangan jantung dibandingkan dengan yang bukan perokok.

"Seseorang yang merokok lebih mungkin untuk menderita serangan jantung. Dan serangan jantung akan dialami kurang lebih satu dekade atau sebelumnya," kata Dr. Gregg Fonarow, seorang ahli jantung dari School of Medicine at the University of California, Los Angeles seperti dilansir dari FoxNews, Kamis (13/10/2011).

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa seseorang dapat mengalami serangan jantung dalam ketiadaan faktor risiko lain jika seseorang tersebut merokok.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Michael Howe dari University of Michigan Health System di Ann Arbor itu mempelajari sekitar 3.600 orang yang dirawat karena serangan jantung atau unstable angina. Unstable angina merupakan rasa sakit yang disebabkan oleh aliran darah yang kurang ke jantung yang sering merupakan prekursor serangan jantung.

Saat ini seperempat dari pasien penyakit jantung berasal perokok. Dan rata-rata berusia lebih muda dan dengan masalah kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan seseorang yang bukan perokok yang menderita penyakit jantung.

Pasien laki-laki yang tidak merokok dirawat di rumah sakit karena serangan jantung rata-rata pada usia 64 tahun. Sedangkan laki-laki perokok rata-rata dirawat di rumah sakit karena serangan jantung pada usia 55 tahun.

Pasien wanita yang bukan perokok rata-rata berusia 70 tahun ketika dirawat di rumah sakit karena serangan jantung. Sedangkan wanita perokok rata-rata dirawat di rumah sakit karena serangan jantung pada usia 57 tahun.

Perokok cenderung memiliki masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan risiko jantung, termasuk kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu para peneliti juga menemukan seorang perokok memungkinkan untuk meninggal dalam 6 bulan setelah serangan jantung dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok.

Dr Fonarow mengatakan hasil penelitian tersebut merupakan salah satu contoh bahaya yang ditimbulkan oleh merokok bagi jantung. Dan berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditekankan menghentikan kebiasaan merokok dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

"Tidak pernah terlalu terlambat untuk berhenti merokok. Bahkan dalam beberapa hari berhenti merokok akan ada pengurangan risiko penyakit jantung. Seiring dengan berjalannya waktu, dalam 1 atau 2 tahun banyak penurunan risiko untuk serangan jantung. Sedangkan dari sudut pandang risiko penyakit jantung koroner, akan ada manfaat langsung dan yang terus meluas seiring berjalannya waktu," jelas Dr Fonarow.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Cardiology. Penelitian juga menunjukkan perempuan perokok lebih mungkin untuk terkena serangan jantung atau masalah jantung lainnya dalam beberapa bulan berikutnya setelah serangan awal atau angina dibandingkan dengan laki-laki perokok.

"Berdasarkan hasil penelitian tersebut juga dapat ditekankan bahwa, merokok merupakan faktor risiko yang sangat luar biasa yang akan dapat mengarah pada penyakit jantung koroner akut. Dan bahwa risiko tersebut mungkin akan lebih besar pada wanita dibandingkan pada pria," kata Dr Fonarow.


ir/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons