-
-

Saturday, October 08, 2011

Sering Ngeden Bisa Bikin Orang Dewasa Mengompol


(Foto: thinkstock)Jakarta, Ngeden atau mengejan (memaksa) sering dilakukan orang bila sedang buang air besar atau bahkan saat buang air kecil. Orang yang punya kebiasaan mengejan memiliki risiko lebih besar menderita inkontinensia, yaitu pengeluaran urine di saat yang tidak diinginkan alias mengompol.

Inkontinensia urine adalah pengeluaran urine di saat yang tidak diinginkan (mengompol) yang sulit dikendalikan dan sering mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.

Gangguan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya kebiasaan mengejan. Sering mengeden atau mengejan terlalu keras bisa memberikan tekanan berlebih pada perut sehingga bisa menyebabkan turunnya beberapa organ, termasuk kandung kemih yang mengantur pengeluaran urine.

"Kebiasaan mengejan efeknya bisa menyebabkan prolaps kandung kemih atau bantalan yang menampung kandung kemih turun, akhirnya bisa menyebabkan inkontinensia tipe stres. Itu sebabnya orang yang obesitas atau pasien asma yang sering mengejan juga lebih sering menderita inkontinensia," jelas Dr. Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD, dari Divisi Urologi RSCM-FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Lakukan Tindakan Tepat untuk Mengatasi Inkontinensia Urine' di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (3/10/2011).

Menurut Dr Harrina, kebiasaan mengejan bisa menyebabkan orang mengalami inkontinensia stres, yaitu pengeluaran urine secara tidak terkontrol akibat peningkatan tekanan di dalam perut.

Secara keseluruhan, inkontinensia dibagi menjadi 6 tipe, yaitu:

1. Inkontinensia stres
Pengeluaran urine secara tidak terkontrol akibat peningkatan tekanan di dalam perut. Tekanan di dalam kandung kencing menjadi lebih besar daripada tekanan pada uretra yang dapat terjadi sewaktu batuk, mengejan, tertawa, bersin, berlari atau hal lain yang meningkatkan tekanan pada rongga perut.

2. Inkontinensia tipe urge (desakan)
Urine keluar secara tidak terkontrol setelah didahului dengan dorongan yang kuat untuk berkemih (sensasi ingin pipis). Orang dengan gangguan ini bisa saja buang air kecil sebelum sampai ke toilet. Biasanya juga disertai keluhan sering berkemih di siang dan malam hari. Hal ini disebabkan oleh aktivitas otot destrusor yang berlebihan atau kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol.

3. Over flow inkontinensia
Terjadi apabila kandung kemih terlalu penuh dan sebagian urine keluar secara tidak terkontrol. Hal ini umumnya disebabkan oleh kelemahan otot-otot kandung kemih atau sumbatan kandung kemih bagian bawah.

4. Inkontinensia campuran
Tipe ini merupakan campuran antara tipe stress dan urge.

5. Nocturnal Enuresis
Keluarnya urine yang tidak terkendali secara tidur.

6. Post Mictrurition Dribbling dan Incontinencia continua
Merupakan bentuk lain dan inkontinensia urine.

Atasi anyang-anyangan dengan senam Kegel

Gejala inkontinensia yang paling sering dirasakan pasien adalah anyang-anyangan. Anyang-anyangan atau istilah lainnya dari frekuensi berkemih yang sering terjadi akibat gangguan proses penyimpanan (urine storage atau iritasi). Keluhan ini didapatkan pada infeksi saluran kemih, gangguan persarafan atau suatu keadaan kandung kemih lewat aktif.

"Anyang-anyangan itu kita hubungan dengan urgensi inkontinensia, terjadi karena kontraksi abnormal sebelum kantong kencing penuh," jelas Dr. Harrina E. Rahardjo, SpU, PhD, dari Divisi Urologi RSCM-FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Lakukan Tindakan Tepat untuk Mengatasi Inkontinensia Urine' di Hotel Akmani, Jakarta, Senin (3/10/2011).

Teknik yang paling sederhana untuk mengatasi anyang-anyangan adalah mengurangi asupan cairan di malam hari, mengurangi asupan kopi dan minuman bersoda karena dapat mengiritasi kandung kemih serta berolahraga dengan teratur juga dapat mengurangi dorongan untuk sering buang air kecil.

Teknik lain yang bisa digunakan untuk mengurangi frekuensi sering buang air kecil yang tak tertahankan adalah melalui senam Kegel. Senam ini dapat berfungsi menguatkan otot-otot dasar panggul sehingga tidak sering buang air kecil.

Teknik senam Kegel yang mudah dilakukan caranya adalah kontraksikan otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.




mer/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons