-
-

Monday, September 19, 2011

Indro Warkop: Orang yang Merokok Itu Bodoh Sekali


Indro Warkop (dok. detikHealth)Jakarta, Meski pernah menjadi atlet baseball dan rajin berolahraga, Indro 'Warkop' tak lepas dari ancaman penyakit jantung. Kebiasaan buruk merokok hingga 5 bungkus per hari, membuatnya harus menjalani operasi bypass jantung pada tahun 2005.

Pada zaman muda, Indrodjojo Kusumonegoro atau yang lebih dikenal dengan Indro 'Warkop' adalah seorang atlet baseball yang aktif di Pelatnas. Bahkan sejak duduk di bangku SMP, Indro hampir menguasai semua jenis olahraga. Indro pun mengaku memiliki kebiasaan minum air putih hingga 1 liter setiap bangun tidur.

Meski menjalani pola hidup sehat, namun Indro memiliki kebiasaan buruk yang akhirnya membuat pria 53 tahun ini harus menderita penyakit jantung, yaitu merokok.

"Kebiasaan buruk dan kebodohan saya adalah merokok. Dulu saya bisa menghabiskan 4 bungkus rokok dengan merek yang sama dan 1 rokok merek lain, jadi 5 bungkus sehari. Bertahun-tahun saya jadi orang yang bodoh," tutur Indro 'Warkop' dalam acara konferensi pers Hari Jantung Sedunia 'One World, One Home, One Heart' di Kantor Yayasan Jantung Indonesia, Jakarta, Kamis (15/9/2011).

Indro sangatlah rajin berolahraga, namun kebiasaan merokok yang dilakukannya sejak tahun 1969 juga tak bisa ditinggalkan.

"Saya nyesel banget. Andai saya tidak merokok, mungkin saya tidak akan kena jantung. Makanya saya bisa katakan kalau orang merokok itu bodoh sekali dan seorang perokok yang bisa berhenti merokok adalah orang yang berani dan orang pandai," tegasnya.

Namun karena dorongan keluarga terutama anaknya, Indro akhirnya berhenti merokok pada tahun 1998. Proses berhenti merokok diakui Indro memang bukanlah proses yang mudah. Namun karena ia sudah niat, ia pun berhasil berhenti merokok hingga sekarang.

"Saya sampai sakau waktu berhenti merokok. Mulut saya kalau dimasukkan makanan bahkan air putih sekalipun, rasanya sakit banget sampai ke kepala. Tapi saya lawan, walaupun saya sampai menggigil. 2 minggu panas dingin, 3 bulan masih sakit, tapi karena saya berniat ingin berhenti, maka akhirnya berhasil," jelas pria kelahiran Purbalingga, 8 Mei 1958.

Tak disangka-sangka, setelah 7 tahun berhenti merokok Indro justru didiagnosis menderita penyakit jantung. Ia menceritakan bagaimana kronologis bagaimana dokter bisa memvonisnya dengan penyakit mematikan itu.

"Tahun 1978 waktu di Pelatnas, saya didatangi Mas Dono dan Kasino, waktu itu sudah ada Warkop. Kita ditawari main film. Waktu itu di Pelatnas belum ada kompetisi dan saya pikir kalau di baseball terus nggak berkembang, jadi saya memutuskan untuk main film," jelas pria kelahiran Purbalingga, 8 Mei 1958.

Sejak terjun ke dunia film, Indro mulai jarang berolahraga hingga tahun 2000-an ia kembali aktif berolahraga.

"Pada pertengahan tahun 2005, karena main film setahun 2 kali, saya relatif jadi sering olahraga. Tapi semakin saya banyak olahraga, saya semakin drop, ngos-ngosan. Kalau mandi saja, saya harus berhenti 3 kali karena ngos-ngosan. Wah aki soak nih. Akhirnya saya memutuskan untuk diperiksa. Pas di treadmill ternyata jantung," jelas Indro.

Indro mengalami penyumbatan 75 persen pada left main (pembuluh darah arteri jantung terpenting yang terletak pada pangkal pembuluh utama kiri jantung manusia). Dokter pun menyarankannya untuk menjalani operasi bypass jantung.

"Untungnya saya punya kebiasaan asuransi. Akhirnya saya memutuskan bypass. Saat itu, saya berpikir logis, saya tanya bypass di Indonesia sudah berpengalaman selama 20 tahun dengan tingkat keberhasilan 98 persen. Memikirkan biaya akhirnya saya operasi bypass di Indonesia. Dan setelah saya cari tahu, ternyata pada tahun 2005, RS Harapan Kita adalah the best untuk operasi jantung di Asia Tenggara. Jadi jangan pernah mengangggap enteng Indonesia," jelas pria yang gemar dengan motor Harley Davidson.

Pada saat didiagnosis penyakit jantung, menurut Indro kondisi kesehatannya sangatlah normal dengan tanpa kolesterol tinggi, tanpa gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi.

"Saya 7 tahun sudah berhenti merokok (saat didiagnosis penyakit jantung tahun 2005) dan saya rajin olahraga. Tidak ada kolesterol, gula darah normal, semuanya oke, tapi mengapa saya bisa kena penyakit jantung? Jawabannya ada dua, yaitu karena saya ex-smoker (mantan perokok) dan beberapa tahun menjadi orang bodoh, kedua karena family history (riwayat keluarga)," jelasnya.

Indro berharap penyakit jantung yang dideritanya tidak dialami oleh oranglain. Ia pun berharap para perokok untuk mau segera berhenti dari kebiasaan butuk merokok agar ancaman penyakit jantung tak mengincarnya.

"Berhentilah jadi orang bodoh karena merokok itu bodohnya minta ampun. Berhenti merokok itu cuma apakah Anda mau atau tidak mau. Jadilah orang pandai. Tak ada untungnya dari merokok, yang ada 400 lebih racun masuk ke tubuh. Semoga tidak banyak orang yang bodoh seperti saya dulu dengan tidak merokok," tutup Indro.




mer/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons