-
-

Friday, September 23, 2011

Kembar Siam dengan Kepala Menyatu Bisa Dipisahkan


Rital-Ritag (dok: Dailymail)London, Sepasang kembar siam asal Sudan kini bisa hidup normal setelah operasi pemisahan berjalan sukses di sebuah rumah sakit di Inggris. Sebelumnya, kembar siam ini memiliki kepala yang menyatu di bagian ubun-ubun sehingga sulit bergerak.

Bukan itu saja, kedua bayi yang masing-masing bernama Rital dan Ritag Gaboura ini juga saling berbagi aliran darah di otak. Separuh darah yang mengalir di otak Rital dipompa dari tubuh saudara kembarnya sehingga rentan mengalami kerusakan saraf akibat terkanan berlebih.

Kembar siam dengan kepala menyatu atau craniopagus terbilang langka, hanya terjadi pada 5 persen dari kelahiran bayi kembar siam. Tak banyak yang bertahan hidup, diperkirakan 40 persen langsung meninggal ketika dilahirkan maupun saat masih dalam kandungan.

Kondisi yang menimpa Rital dan Ritag lebih langka lagi karena masing-masing saling berbagai aliran darah di otak. Oleh tim dokter yang menanganinya, kondisi ini dikategorikan sebagai Total Craniopagus Type III dan biasanya sangat sulit dipisahkan.

Namun kerja keras para dokter dari Great Ormond Street Hospital di Inggris berbuah manis. Operasi yang dilakukan 4 tahap akhirnya bisa diselesaikan dengan baik pada 15 Austus 2011, sehingga kini kembar siam tersebut bisa hidup normal dan terbebas dari risiko kerusakan otak.

"Dalam beberapa hari ke depan Rital dan Ritag sudah bisa dipindah ke bangsal perawatan reguler. Tawa mereka menjadi inspirasi saat melewati beberapa bulan terakhir," ungkap Dr David Dunaway, dokter bedah yang memimpin operasi pemisahan seperti dikutip dari Reuters, Senin (19/9/2011).

Sejauh ini para dokter mengklaim tidak ada efek samping pada sistem saraf dan otak kedua bayi tersebut. Jika kedua bayi tetap sehat hingga tumbuh dewasa, maka keberhasilan ini cukup mengesankan mengingat harapan hidup pada kasus craniopagus terbilang rendah.

Rital dan Ritag lahir di Khartoum, Sudan bulan September 2010. Kedua orangtuanya, Abdelmajeed dan Enas Gaboura yang sama-sama berprofesi sebagai dokter lantas mencari bantuan untuk bisa menerbangkannya ke Inggris agar bisa mendapat penangananan yang lebih baik.

Sekitar bulan April 2011, kembar siam ini diterbangkan ke Inggris dengan bantuan biaya dari sebuah lembaga amal, Facing the World. Sesampainya di Inggris, keduanya langsung mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit Great Ormond, tempat operasi pemisahan dilakukan.

Operasi dilakukan dalam 4 tahap, 2 di antaranya dilakukan pada bulan Mei 2011. Operasi tahap ketiga adalah pemasangan jaringan pemisah yang dilakukan pada Juli 2011, sedangkan tahap akhirnya dilakukan dengan sukses pada tanggal 15 Agustus 2011.



up/ir) detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons