foto: ThinkstockJakarta, Selain genetik, faktor lain yang mempengaruhi kerontokan atau penipisan rambut pada perempuan adalah status pernikahan. Perempuan yang bercerai umumnya memiliki tingkat stres yang lebih tinggi sehingga rambutnya lebih mudah rontok.
Bahkan menurut penelitian, peceraian menempati urutan kedua setelah genetika sebagai faktor pemicu utama kerontokan rambut pada perempuan. Bukan hanya perempuan yang bercerai, perempuan yang menjanda karena ditinggal mati suaminya juga lebih rentan mengalami rontok.
"Kemungkinan terbesarnya adalah, perceraian atau kehilangan pasangan akan meningkatkan stres pada perempuan sehingga memicu penipisan rambut," ungkap Dr Bahman Guyuron dari Case Western Reserve School of Medicine seperti dikutip dari Healthday, Kamis (22/9/2011).
Penipisan atau kerontokan rambut akibat perceraian biasanya berupa midline hairloss, atau penipisan rambut di kepala bagian tengah. Uniknya, faktor kegagalan pernikahan terhadap kerontokan rambut tidak terlalu kelihatan pada partisipan laki-laki.
Dalam penelitian yang dilakukan Dr Guyuron bersama rekan-rekannya ini, partisipan yang dilibatkan terdiri dari 84 pasangan kembar identik. Pasangan kembar memiliki faktor genetik yang mirip sehingga faktor-faktor lainnya bisa dibandingkan dengan lebih akurat.
Faktor lain yang juga mempengaruhi kerontokan rambut pada perempuan adalah konsumsi alkohol dan kebiasaan merokok. Semakin dini mengenal rokok dan semakin banyak menenggak alkohol, risiko kerontokan rambut yang dihadapi seorang perempuan akan semakin besar.
Namun dalam temuan ini juga terungkap, konsumsi alkohol dalam dosis kecil justru bisa mengurangi risiko penipisan atau kerontokan rambut. Selama porsinya tidak berlebihan, alkohol bisa membantu relaksasi untuk meredakan stres sehingga rambut tidak mudah rontok.
up/ir) detikhealth.com
-
Tuesday, September 27, 2011
Perceraian Jadi Penyebab Kedua Kerontokan Rambut Wanita
-
0 komentar:
Post a Comment