Takut Kanker Otak, Wanita Australia Kurangi Bicara di Ponsel

(Foto: thinkstock)Jakarta, Penggunaan telepon seluler secara terus menerus diduga bisa meningkatkan risiko kanker otak. Karena takut akan risiko itu, wanita di Australia sudah mulai melakukan perubahan pada kebiasaan pemakaian telepon seluler sehari-hari.

Studi baru yang dikutip dari The (Sydney) Sunday Telegraph, Rabu (5/10/2011) mengungkap perempuan Australia berbondong-bondong menonaktifkan ponselnya karena khawatir mengenai penggunaan telepon seluler yang dapat merugikan kesehatan.

Survei itu dilakukan secara online oleh Australia's Biggest Health Check dengan melibatkan lebih dari 30.000 wanita.

Hasilnya, ditemukan 1 dari 4 perempuan Australia telah memotong waktu bicara ketika menggunakan telepon seluler. Sedangkan 21 persen responden lagi berniat untuk mengurangi penggunaan telepon seluler di masa depan.

Penelitian ini dilakukan 1 bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pengguna telepon seluler dapat menyebabkan peningkatan risiko tumor otak. Meski pun hingga kini masih terjadi perdebatan mengenai apakah emisi telepon seluler bersifat karsinogenik.

Pakar onkologi (kanker) dari University of Sydney Bruce Armstrong mengatakan ada bukti yang menunjukkan terdapat hubungan antara emisi telepon seluler dengan tumor otak.

Armstrong mendesak para perempuan untuk mencoba membatasi penggunaan bicara pada telepon seluler dan sebagai alternatifnya menggunakan pesan teks yang yang tersedia dalam menu telepon seluler atau menggunakan sambungan telepon rumah.

"Para perempuan berencana untuk mengurangi penggunaan telepon seluler untuk mengurangi risiko kanker otak karena mereka menyadari akan risikonya," kata Armstrong.

Survei tersebut menemukan perempuan yang membatasi waktu menggunakan telepon seluler berusia lebih dari 15 tahun. Kesadaran pembatasan waktu penggunaan telepon yang dilakukan oleh para perempuan tersebut mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gaya hidup.

Perubahan gaya hidup yang lain juga dilakukan secara bersamaan untuk meningkatkan kesehatan yaitu dengan mengurangi makanan cepat saji, alkohol dan kafein, serta meningkatkan olahraga atau latihan fisik.


ir/ir) detikhealth.com

-