-
-

Wednesday, November 16, 2011

Rahasia Cegah Cedera Otak ala Burung Pelatuk


(Foto: thinkstock)Jakarta, Burung pelatuk saat mematuk-matuk batang pohon dengan sangat cepat mengalami tekanan serius yang sudah pasti akan mencederai kepala jika terjadi pada manusia, namun nyatanya burung pelatuk tidak mengalami cedera sama sekali. Terinspirasi dari burung pelatuk, ilmuwan menemukan pendekatan baru untuk mencegah dan mengobati cedera kepala pada manusia.

Terdorong rasa penasaran, para peneliti di China telah menyelidiki bagaimana cara burung pelatuk melindungi otaknya kerusakan ketika mematuk kayu. Harapannya, peneliti ingin menemukan pendekatan baru untuk mencegah dan mengobati cedera kepala pada manusia.

Trauma kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Cedera pada otak dialami sebesar sekitar 15 persen dari semua kematian dan cacat. serta mewakili penyebab utama kematian di kalangan dewasa muda.

Cedera otak dapat disebabkan karena perubahan kecepatan mendadak dalam kepala. Namun, burung pelatuk tidak mengalami efek sakit meskipun paruhnya memukul batang pohon 6-7 meter per detik dengan percepatan sebesar 1.000 G.

Adalah Fan Yubo dari Beihang University di Beijing dan Ming Zhang dari Hong Kong Polytechnic University yang meneliti bagaimana burung-burung melakukan kebiasaan aneh tersebut. Peneliti berkonsentrasi pada sejumlah besar burung pelatuk yang dijumpai di seluruh Eurasia dan spesies burung yang paling umum dijumpai di Inggris.

Seperti dilansir The Independent, Kamis (3/11/2011), para peneliti menggunakan kamera video berkecepatan tinggi dan men-scan kepala burung untuk memeriksa struktur tulangnya. Hasil penelitian yang diterbitkan hari ini di jurnal ilmiah PLoS ONE menunjukkan bahwa burung pelatuk memiliki peredam kejut yang kompleks di dalam tengkoraknya.

Tulang tengkorak dan paruh yang berbentuk seperti spon pada tempat yang berbeda pada tengkorak dan panjang yang tidak merata pada bagian atas dan bawah paruh nampak penting untuk mencegah dampak cedera.

Para peneliti menyimpulkan bahwa sistem peredam kejut burung pelatuk tidak didasarkan pada faktor tunggal saja, tetapi merupakan gabungan dari karakteristik tubuh yang berbeda. Kombinasi ini mungkin berguna dalam menuntun rancangan pelindung kepala baru.


ir/ir)

email : sales[at]detik.com


detikhealth.com

-

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | fantastic sams coupons